Sebab Jin Merasuki Tubuh Manusia

Kamis, 05 November 2020 - 12:05 WIB
Penyebab jin itu sering keluar masuk ke dalam tubuh manusia itu bisa jadi dikarenakan hawa nafsu, syahwat atau rasa cinta jin atau sebab-sebab lainnya. Foto ilustrasi/wallpaperbetter
Jin merupakan bagian dari makhluk ciptaan Allah Subhanahu wa ta'ala. Sama seperti manusia, jin diciptakan untuk beribadah kepada Allah. Hanya saja bedanya jin merupakan makhluk ghaib yang tidak bisa dilihat oleh indera manusia biasa. Sementara jin bisa melihat manusia.

Selain itu, jin bisa merasuki tubuh manusia. Masuknya jin ke dalam tubuh manusia telah ditegaskan Al Qur’an, sunnah dan juga kesepakatan para ulama ahli sunnah.

(Baca juga : Amalan Ringan Ini Bisa Menjadi Pembuka Berkah )

Firman Allah Ta'ala:

الَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبَا لاَ يَقُومُونَ إِلاَّ كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُواْ إِنَّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبَا

“Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba.” (QS. Al Baqarah : 275)

(Baca juga : Inilah Sebaik-baiknya Akhlak Seorang Istri )

Imam Al Qurthubi mengatakan bahwa ayat ini merupakan dalil atas kerusakan dan pengingkaran atas orang-orang yang mengingkari adanya kerasukan yang disebabkan oleh jin dan menganggap bahwa hal itu hanyalah sesuatu yang alami dan bahwa setan tidaklah berjalan didalam (tubuh) manusia sehingga tidak ada kerasukan seperti orang gila dikarenakan jin. (al Jami’ Li Ahkam al Qur’an juz III hal 355)

Di dalam hadis Shafiyah binti Huyai disebutkan sabda Rasulullah SAW,”Sesungguhnya setan mengalir didalam tubuh manusia seperti aliran darah.” (HR. Muslim)

(Baca juga : Apa yang Didapat Ketika Menutupi Aib Orang Lain? )

Menurut Ustadz Sigit Pranowo Lc, penyebab jin itu sering keluar masuk ke dalam tubuh manusia itu bisa jadi dikarenakan hawa nafsu, syahwat atau rasa cinta jin atau sebab-sebab lainnya. Ustadz yang sering mengisi kajian dan rubrik konsultasi itu, lantas mengutip pernyataan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah didalam kitab “Majmu’ al Fatawa” :

“Sesungguhnya masuknya jin ke dalam tubuh manusia terkadang disebabkan suatu syahwat, hawa nafsu, rasa cinta yang sangat sebagaimana yang terjadi antara manusia dengan manusia.. dan terkadang juga—kebanyakan—dikarenakan rasa benci atau dendam seperti perlakuan sebagian orang yang menyakiti mereka atau mereka menganggap bahwa seseorang dengan sengaja telah menyakiti mereka dengan mengencingi sebagian mereka atau menyiram dengan air panas atau membunuh sebagian mereka walaupun manusia tidak mengetahui hal itu. Dan jin juga memiliki sifat bodoh dan zhalim sehingga membalasnya dengan sesuatu yang berlebihan dari yang seharusnya. Atau juga (masuknya mereka ke tubuh manusia) dikarenakan keisengan sebagian mereka dan perbuatan jahat seperti halnya manusia-manusia bodoh.”

(Baca juga : Kuartal III Ekonomi Indonesia Minus 3,49%, Tak Terbantahkan Indonesia Alami Resesi )

Ustadz Sigit menjelaskan, meskipun jin yang masuk ke dalam tubuh manusia itu mengaku muslim di hadapan kita, namun sesungguhnya kita tidaklah benar-benar mengetahui apakah betul dia jin muslim atau bukan? Kita juga tidak mengetahui apakah jin itu berkata benar atau berbohong karena dari mereka ada jin-jin yang beriman dan ada pula yang kafir, ada yang taat dan ada pula yang maksiat.

Firman Allah Ta'ala :

وَأَنَّا مِنَّا الصَّالِحُونَ وَمِنَّا دُونَ ذَلِكَ كُنَّا طَرَائِقَ قِدَدًا

“Dan sesungguhnya di antara kami ada yang saleh dan di antara kami ada (pula) yang tidak demikian halnya. adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda.” (QS. Al jin : 11)

(Baca juga : KPK Pelototi Rencana Sertifikasi Tanah Monas )

Juga firman Allah Ta'ala:

وَأَنَّا مِنَّا الْمُسْلِمُونَ وَمِنَّا الْقَاسِطُونَ فَمَنْ أَسْلَمَ فَأُوْلَئِكَ تَحَرَّوْا رَشَدًا

“Dan sesungguhnya di antara kami ada yang taat dan ada (pula) yang menyimpang dari kebenaran. Barangsiapa yang yang taat, Maka mereka itu benar-benar telah memilih jalan yang lurus.” (QS. Al Jin : 14)

Ada kemungkinan jin-jin yang kafir atau pelaku maksiat melakukan berbagai kebohongan-kebohongan meskipun hal yang dikatakannya itu terkadang benar, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari tentang pertarungan Abu Hurairah dengan jin hingga tiga malam lalu Rasulullah bersabda,’Sesungguhnya ia berkata benar, meskipun ia pembohong yang terpaksa. Wahai Abu Hurairoh! tahukah kamu dengan siapa engkau berbicara pada tiga malam lalu itu?’ Aku menjawab,’tidak.’ Beliau saw menjawab,’Itu adalah jin dari golongan setan.” (HR. Bukhari).

(Baca juga : BNPB Apresiasi Pemprov DKI Dalam Mengantisipasi Potensi Bencana )

Tiga Sebab Jin Merasuki

Dalam kitab Daqaiqut Tafsir dan Majmu’ul Fatawa, Syaikh Ibnu Taimiyah menyebutkan bahwa ada tiga sebab seseorang dirasuki jin.

1. Karena jin menyukai orang tersebut

Jin merasuki tubuh seseorang karena jin ingin menikmati kebersamaan dengannya. Menurut Syaikh Ibnu Taimiyah, kerasukan semacam ini paling mudah untuk disembuhkan dibandingkan dengan yang lainnya.

2. Karena seseorang mengganggu jin

.

Baik karena dia mengencingi jin, menyiramkan air panas, membunuh sebagian jin atau bentuk gangguan lainnya. Ini jenis kesurupan yang paling susah, bahkan bisa jadi jin sampai membunuh orang tersebut.

(Baca juga : Heli-Kapal Dikerahkan Cari 2 Polisi Pengawal Cabup Banggai Laut dan Tim Sukses yang Hilang )

3. Karena jin main-main

Seperti gaya preman di kalangan manusia yang suka ganggu orang di jalan-jalan.

Dengan mengetahui sebab-sebab kerasukan ini, diharapkan agar kita jangan sekali-kali mengganggu jin, seperti kencing di lubang sembarangan, menyiram air panas sembarangan, dan lainnya. Selain itu, agar kita terhindar dari gangguan jin, kita sangat dianjurkan untuk memperbanyak membaca ayat kursi di waktu pagi dan sore.

Wallahu A'lam
(wid)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
وَحُشِرَ لِسُلَيۡمٰنَ جُنُوۡدُهٗ مِنَ الۡجِنِّ وَالۡاِنۡسِ وَالطَّيۡرِ فَهُمۡ يُوۡزَعُوۡنَ (١٧) حَتّٰٓى اِذَاۤ اَتَوۡا عَلٰى وَادِ النَّمۡلِۙ قَالَتۡ نَمۡلَةٌ يّٰۤاَيُّهَا النَّمۡلُ ادۡخُلُوۡا مَسٰكِنَكُمۡ‌ۚ لَا يَحۡطِمَنَّكُمۡ سُلَيۡمٰنُ وَجُنُوۡدُهٗۙ وَهُمۡ لَا يَشۡعُرُوۡنَ‏ (١٨) فَتَبَسَّمَ ضَاحِكًا مِّنۡ قَوۡلِهَا وَقَالَ رَبِّ اَوۡزِعۡنِىۡۤ اَنۡ اَشۡكُرَ نِعۡمَتَكَ الَّتِىۡۤ اَنۡعَمۡتَ عَلَىَّ وَعَلٰى وَالِدَىَّ وَاَنۡ اَعۡمَلَ صَالِحًـا تَرۡضٰٮهُ وَاَدۡخِلۡنِىۡ بِرَحۡمَتِكَ فِىۡ عِبَادِكَ الصّٰلِحِيۡنَ (١٩)
Dan untuk Sulaiman dikumpulkan bala tentaranya dari jin, manusia dan burung, lalu mereka berbaris dengan tertib. Hingga ketika mereka sampai di lembah semut, berkatalah seekor semut, Wahai semut-semut! Masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan bala tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari. Maka dia (Sulaiman) tersenyum lalu tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdoa, Ya Tuhanku, anugerahkanlah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku mengerjakan kebajikan yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang shalih.

(QS. An-Naml Ayat 17-19)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More