Setan Lari Saat Adzan, Tapi Kembali Menggoda Manusia Ketika Salat

Kamis, 05 November 2020 - 22:32 WIB
Apabaila adzan dikumandangkan maka setan lari terbirit-birit, namun dia datang kembali menggoda manusia ketika shalat. Foto/Ist
Iblis dan balatentaranya adalah musuh nyata bagi manusia. Mereka tidak pernah berhenti menggoda manusia hingga hari kiamat datang. Namun, ada masa-masa di mana setan lari dan berpaling, namun datang kembali untuk menggoda manusia.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ أَدْبَرَ الشَّيْطَانُ لَهُ ضُرَاطٌ حَتَّى لَا يَسْمَعَ التَّأْذِين،َ فَإِذَا قُضِيَ التَّأْذِينُ أَقْبَلَ، حَتَّى إِذَا ثُوِّبَ بِالصَّلَاةِ أَدْبَر،َ حَتَّى إِذَا قُضِيَ التَّثْوِيبُ أَقْبَلَ حَتَّى يَخْطُرَ بَيْنَ الْمَرْءِ وَنَفْسِهِ يَقُولُ لَهُ اذْكُرْ كَذَا وَاذْكُرْ كَذَا لِمَا لَمْ يَكُنْ يَذْكُرُ مِنْ قَبْلُ حَتَّى يَظَلَّ الرَّجُلُ مَا يَدْرِي كَمْ صَلَّى (رواه مسلم)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم bersabda, "Apabila Adzan dikumandangkan, maka setan akan lari berpaling, dia memiliki kentut hingga dia tidak mendengarkan suara Adzan . Dan apabila Adzan telah selesai, maka dia kembali lagi. Dan apabila iqamah dikumandangkan, dia lari berpaling, hingga apabila iqamah telah selesai, maka dia kembali lagi hingga mengingatkan antara seseorang dengan dirinya. Dia berkata, 'Ingatlah ini, ingatlah itu, untuk sesuatu yang tidak dia ingat sebelumnya, hingga senantiasa seseorang tidak mengetahui berapa rakaat dia telah melakukan salat ." (HR. Muslim, Hadis No 585)

Ustaz Rikza Maulan , Dai yang juga Dewan Pengawas Syariah Rumah Zakat menjelaskan hikmah Hadis di atas. Adzan memiliki keutamaan di antaranya sebagai tanda masuknya waktu salat dan panggilan kepada kaum muslimin untuk menunaikan salat berjamaah di masjid. Adzan juga memiliki keutamaan lain yaitu dapat mengusir setan . Ketika suara adzan dikumandangkan, setan akan lari terbirit-birit bahkan sampai terkentut-kentut. Ia sengaja kentut agar suara Adzan itu tidak lagi terdengar di telinganya. ( )

"Itu lantaran kalimat Adzan mengandung kalimat-kalimat dzikir yang menganggungkan asma Allah. Juga kalimat syahadat, ajakan untuk salat dan ajakan menggapai kemenangan. Kalimat-kalimat mulia itu merupakan kalimat yang ditakuti setan. Apalagi Adzan dikumandangkan dengan suara keras akan menambah ketakutan bagi setan dan membuatnya lari terbirit-birit," terang Ustaz Rikza.

Perlu diwaspadai bahwa setan adalah makhluk penggoda. Ia ingin menyesatkan dan memalingkan manusia dari ibadah dan mengingat Allah. Memang benar setan lari ketika mendengar Adzan dan iqamah, namun ia kembali lagi menggoda manusia ketika Adzan dan Iqamah usai dikumandangkan. ( )

Ketika manusia salat, ia kembali datang dengan berbagai bisikan-bisikannya, godaannya, mengingatkan hal-hal yang tidak terlintas saat tidak salat, membuat angan-angan dan sebagainya. Godaan setan ini menyebabkan seseorang lupa berapa rakaat ia salat.

"Hilang kekhusyukan dan konsentrasi salatnya atau bahkan menjadi rusak salatnya, na'udzubillahi min dzalik," katanya.

Maka, agar terhindar dari godaan setan hendaknya lisan dan hati kita selalu basah dengan dzikir mengingat Allah dalam setiap keadaan. Sebelum salat berdoalah minta perlindungan kepada Allah Ta'ala. Semoga Allah menghindarkan kita dari segala tipu daya dan godaan setan yang memperdaya. ( )

Wallahu A'lam
(rhs)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bertanya kepada para sahabat: Tahukah kalian, siapakah orang yang bangkrut itu?  Para sahabat menjawab: Menurut kami, orang yang bangkrut diantara kami adalah orang yang tidak memiliki uang dan harta kekayaan.  Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya umatku yang bangkrut adalah orang yang pada hari kiamat datang dengan shalat, puasa, dan zakat, tetapi ia selalu mencaci-maki, menuduh, dan makan harta orang lain serta membunuh dan menyakiti orang lain. Setelah itu, pahalanya diambil untuk diberikan kepada setiap orang dari mereka hingga pahalanya habis, sementara tuntutan mereka banyak yang belum terpenuhi. Selanjutnya, sebagian dosa dari setiap orang dari mereka diambil untuk dibebankan kepada orang tersebut, hingga akhirnya ia dilemparkan ke neraka.

(HR. Muslim No. 4678)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More