Kisah Sufi: Ucapan Terakhir Al-Hallaj Saat Dieksekusi Mati

Jum'at, 20 November 2020 - 06:10 WIB
Sebelum dieksekusi ia ditanya apa yang ia pikirkan. Katanya, "Aku hanya dapat mengatakan bahwa mereka memukulku karena mereka percaya bahwa mereka benar dan aku salah. Bagaimana aku dapat menuntut keadilan terhadap mereka yang percaya bahwa mereka benar?"

Pada 232 H, Khalifah yang baru, Al-Mutawakkil, mengembalikan pemahaman yang benar. Beliau berpegang teguh terhadap Sunnah Nabi Muhammad SAW. Selanjutnya beliau membebaskan Imam Ahmad bin Hanbal.





ORANG PERCAYA APA YANG DIKIRA BENAR


Ajaran, sebagaimana kebiasaannya, sepanjang urusan kehidupan secara umum. Syaikh Abu Thahir al-Harami mengendarai keledainya ke pasar, seorang murid mengikuti di belakang.

Di sisinya, seseorang berteriak, "Lihat, ini orang kafir kuno!"

Sang pengikut al-Harami, timbul amarahnya, berteriak pada tukang fitnah tersebut. Sebelum pertikaian semakin sengit, Sufi menenangkan muridnya, berkata, "Jika engkau menghentikan pertengkaran ini, aku akan menunjukkan padamu bagaimana engkau dapat melarikan diri dari persoalan seperti ini."

Mereka pergi bersama ke rumah Syaikh. Lantas Syaikh menyuruh pengikutnya membawakan sekotak surat: "Lihatlah ini. Semua surat ini ditujukan padaku. Tetapi mereka menulis istilah yang berbeda. Ini seseorang menyebutku 'Syaikh Islam', kemudian, 'Guru Mulia'. Lainnya mengatakan aku 'Orang Bijak dari Altar Kembar'. Dan sebutan-sebutan lainnya.

Amatilah bagaimana masing-masing sebutanku sesuai dengan anggapan mereka. Tetapi aku tidak satu pun seperti apa yang ia pikirkan demikian. Demikian itulah yang baru saja dilakukan orang malang di pasar tadi. Dan engkau menolaknya. Mengapa engkau berbuat demikian -- sudah menjadi aturan umum dalam kehidupan?"
(mhy)
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Barangsiapa menegakkan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.

(HR. Bukhari No. 36)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More