Canda Ala Sufi: Sebutir Delima untuk Satu Pertanyaan

Minggu, 29 November 2020 - 06:58 WIB
Nashruddin Hoja. Foto/Ilustrasi/Ist
SEORANG pelajar mendapatkan kesulitan mengenai beberapa persoalan dalam pelajarannya. Dia sudah bertanya kepada beberapa orang ulama , tetapi tak seorang pun di antara mereka yang dapat menjawabnya. Mereka malah berkata padanya, "Satu-satunya orang yang dapat menyelesaikan seluruh pertanyaanmu itu adalah Syaikh Nashruddin yang tinggal di kota Aq Syahr." ( )


Pelajar tersebut lalu pergi ke kota tempat tinggal Nashruddin. Sesaat sebelum tiba di rumah Syaikh Nashruddin, dia berjumpa dengan seorang pria tua, mengenakan jubah dan sorban, sedang asyik membajak sawah. Pelajar itu mendekati dan berbincang-bincang dengannya.

Dia tidak tahu kalau orang tua itu adalah Syaikh Nashruddin yang sedang dicarinya.

Setelah mendengarkan kata-katanya yang sarat ilmu dan kesantunan, pelajar tersebut yakin bahwa orang yang sedang diajaknya bicara adalah seorang yang cerdas dan bijak. Karena itu, dia mulai menanyakan tentang masalah yang sulit dipahaminya. ( )

Tiba-tiba Nashruddin melihat sebuah bungkusan kain berisi buah delima yang dibawa pelajar itu. Nashruddin pun berkata padanya, "Beri aku sebutir delima untuk setiap pertanyaan, maka aku akan menjawab seluruh pertanyaanmu itu."

Dengan cara itu, sang pelajar menanyakan seluruh kesulitan yang dihadapinya pada Nashruddin. Setiapkali menjawab pertanyaan yang diajukan, Nashruddin menerima sebutir delima. Sampai akhirnya, delima yang ada di dalam bungkusan itu pun habis. ( )

Kemudian, pelajar itu berkata, "Saya masih memiliki satu pertanyaan lagi." Nashruddin pun menjawab, "Tapi buah delimamu sudah habis. Jadi, pergilah dari sini."

Nashruddin pun kembali membajak sawahnya. Sementara, pelajar itu beranjak pulang sembari bergumam, "Jika para petani negeri ini begitu pandai, apalagi para ulamanya..."

==

Dinukil dari karya Nashruddin dengan judul asli Nawadhir Juha al-Kubra dan diterjemahkan oleh Muhdor Assegaf dengan judul " Canda Ala Sufi Nashruddin "
(mhy)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Yang pertama kali yang dihisab (dihitung) dari perbuatan seorang hamba pada hari Kiamat adalah shalatnya. Jika sempurna ia beruntung dan jika tidak sempurna, maka Allah Azza wa Jalla berfirman, Lihatlah apakah hamba-Ku mempunyai amalan shalat sunnah? Bila didapati ia memiliki amalan shalat sunnah, maka Dia berfirman Lengkapilah shalat wajibnya yang kurang dengan shalat sunnahnya

(HR. Nasa'i No. 463)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More