Nashruddin tidak peduli pada omongan istrinya. Dia lalu keluar sembari meraih mantelnya untuk menutupi tubuhnya.
Saat sedang berjalan di antara kerumunan orang untuk mengetahui sumber keributan, seseorang yang tidak dikenal mendekati Nashruddin dan menarik mantelnya serta membawanya kabur dan menghilang di kegelapan. (Baca juga: Canda Ala Sufi: Manfaat Pakaian di Hari Kiamat )
Nashruddin menoleh ke kanan dan ke kiri, namun dia tidak melihat seorang pun karena malam itu memang gelap sekali. Pada saat itulah orang-orang mulai membubarkan diri, sehingga tak seorang pun tinggal di sekitar situ.
Dalam kesunyian seperti itu, Nashruddin merasakan udara yang sangat dingin sekali.
Baca Juga:
Dengan tubuh menggigil, dia pulang ke rumah. Di depan pintu, dia disambut istrinya dan menanyakan tentang sumber keributan itu.
Nashruddin pun menjawab, "Begitu mantelku melayang, keributan pun hilang." (Baca juga: Canda Ala Sufi: Manisan dan Pukulan )
==
Dinukil dari karya Nashruddin dengan judul asli Nawadhir Juha al-Kubra dan diterjemahkan oleh Muhdor Assegaf dengan judul " Canda Ala Sufi Nashruddin "
(mhy)