Peti Kuno Nuri Bey, Menutup Kisah Perselingkuhan?

Selasa, 12 Mei 2020 - 14:54 WIB
Malam itu mereka bersama-sama mengangkat peti itu jauh ke ujung kebun, lalu menguburnya. Ilustrasi/Ist
Nuri Bey adalah seorang Albania yang suka tepekur dan disegani. Dia beristrikan wanita jauh lebih muda dari dirinya.

Suatu malam, ketika ia pulang lebih awal dan biasanya seorang pelayan yang setia menghadapnya dan berkata, "Istri Tuan berkelakuan mencurigakan.Ia berada di kamarnya dengan sebuah peti besar, cukup besar untuk menyimpan orang. Peti itu dulu milik kakek Tuan. Mestinya peti itu hanya berisi beberapa sulaman kuno. Hamba yakin, kini di dalamnya terdapat lebih dari sekadar sulaman. Dan hamba, yang sejak dulu menjaganya, kini tidak diperbolehkan membukanya."

Nuri pergi kekamar istrinya, dan mendapatkannya duduk murung di samping peti kayu besar itu.

"Boleh aku melihat isi kotak itu?" tanya suaminya

"Karena kecurigaan pelayan, atau karena Tuan tidak lagi mempercayai saya?"



"Bukankah lebih mudah membukanya saja, tanpa harus memasalahkan kaitan maksudnya?"

"Tidak bisa."

"Apa terkunci?"

"Ya"

"Di mana kuncinya?"

Istrinya menunjukkan kunci itu, "Pecat pelayan itu, nanti saya berikan kunci itu kepada Tuan."

Pelayan itu dipecat. Wanita itu menyerahkan kunci dan iapun berlalu, tentu dengan pikiran kacau.

Nuri Bey berpikir lama. Kemudian dipanggilnya empat orang tukang kebunnya. Malam itu mereka bersama-sama mengangkat peti itu jauh ke ujung kebun, lalu menguburnya.

Masalah itu tidak pernah disebut-sebut lagi.

Catatan

Kisah yang menggelitik ini, yang berulang kali dikatakan memiliki arti dalam di samping nasehatnya yang jelas,

merupakan sebagian dari naskah para darwis pengembara, yang pengayom sucinya adalah Yusuf dari Andalusia pada abad ketiga belas.

Di Turki, jumlah mereka itu sangat banyak. Kisah ini, dalam versi yang lebih dikembangkan, menyusup ke Bahasa Inggris melalui karya H.G. Dwight, Stambul Nights 'Malam-malam Istambul,' diterbitkan di Amerika Serikat tahun 1916 dan 1922.





Baca juga: Kisah Bijak: Orang-Orang Buta dan Gajah



Dinukil dari Kisah-Kisah Sufi, Kumpulan kisah nasehat para guru sufi selama seribu tahun yang lampau oleh Idries Shah penerjemah Sapardi Djoko Damono, Penerbit: Pustaka Firdaus, 1984
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(mhy)
Hadits of The Day
Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda:  Itu adalah shalatnya orang-orang munafik, itu adalah shalatnya orang-orang munafik, itu adalah shalatnya orang-orang munafik.  Salah seorang dari mereka duduk hingga sinar matahari telah menguning, tatkala itu ia sedang berada di antara dua tanduk setan atau pada dua tanduk setan.  Maka dia bengkit untuk shalat, dia shalat empat rakaat dengan sangat cepat (seperti burung mematuk makanan),  dia tidak mengingat Allah padanya kecuali sangat sedikit.

(HR. Sunan Abu Dawud No. 350)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More