Penjelasan Al-Qur'an dan Doa Nabi Tentang Angin Kencang

Senin, 07 Desember 2020 - 09:14 WIB
اَلرِّيْحُ مِنْ رَوْحِ اللهِ سبحانه و تعالى، تَأْتِيْ بِالرَّحْمَةِ، وَتَأْتِيْ بِالْعَذَابِ. فَإِذَا رَأَيْتُمُوْهَا، فَلاَ

تَسُبُّوْهَا، وَسَلُوا اللهَ خَيْرَهَا، وَاسْتَعِيْذُوْا بِاللهِ مِنْ شَرِّهَا.

“Angin itu berasal dari rahmat Allah; terkadang ia datang dengan membawa rahmat dan terkadang dengan membawa bencana. Jika kalian melihatnya, maka janganlah memakinya, dan mohonlah kepada Allah kebaikannya, serta berlindunglah kepada Allah dari keburukannya’.”

Aku katakan, Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, “(مِنْ رَوْحِ اللهِ),” dengan ra’ difathahkan, menurut para ulama, ialah merupakan rahmat Allah kepada para hambaNya.

(Baca juga : 6 Jenis Vaksin Covid-19 Dilegalkan, Menkes Tunjuk Erick Thohir Urus Vaksinasi Mandiri )

Kami meriwayatkan dalam Sunan Abu Dawud, Sunan an-Nasa`i, Sunan Ibnu Majah, dari Aisyah radiyallahu ‘anha :

أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه و سلم كَانَ إِذَا رَأَى نَاشِئًا فِي أُفُقِ السَّمَاءِ تَرَكَ الْعَمَلَ، وَإِنْ كَانَ فِي

صَلاَةٍ، ثُمَّ يَقُوْلُ: اللّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا. فَإِنْ مُطِرَ قَالَ: اللّهُمَّ صَيِّبًا هَنِيْئًا.

“Bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam jika melihat awan di ufuk langit, maka beliau meninggalkan pekerjaan, meskipun beliau sedang shalat. Kemudian beliau berucap, ‘Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari keburukannya.’

Jika turun hujan, beliau berucap : "Ya Allah, aku memohon kepadaMu hujan yang bermanfaat’.”

Kami meriwayatkan dalam kitab Shahih at-Tirmidzi dan selainnya dari Ubay bin Ka’ab radiyallahu ‘anhu, ia mengatakan, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

لاَ تَسُبُّوا الرِّيْحَ، فَإِنْ رَأَيْتُمْ مَا تَكْرَهُوْنَ، فَقُوْلُوْا: اللّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِ هذِهِ الرِّيْحِ وَخَيْرِ مَا فِيْهَا

وَخَيْرِ مَا أُمِرَتْ بِهِ، وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ هذِهِ الرِّيْحِ وَشَرِّ مَا فِيْهَا وَشَرِّ مَا أُمِرَتْ بِهِ.

"Janganlah mencaci maki angin. Jika kalian melihat apa yang tidak kalian sukai, maka ucap-kanlah, ‘Ya Allah, aku memohon kepadaMu dari kebaikan angin ini, kebaikan apa yang ada di dalamnya, dan kebaikan apa yang diperintahkan kepadanya. Kami berlindung kepada Allah dari keburukan angin ini, keburukan apa yang ada di dalamnya dan keburukan apa yang diperintah-kan kepadanya’.” At-Tirmidzi menilai hadits ini hasan shahih. Ia mengatakan, “Mengenai pembahasan ini terdapat hadits yang diriwayatkan dari Aisyah, Abu Hurairah, Utsman bin Abi al-Ash, Anas, Ibnu Abbas dan Jabir radiyallahu ‘anhum.”

(Baca juga : FPI: Sudah Ada 42 Pengacara yang Siap Mendampingi Habib Rizieq )

Kami meriwayatkan dengan sanad shahih dalam kitab Ibn as-Sunni, dari Salamah bin al-Akwa' radiyallahu ‘anhu, ia mengatakan :

كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه و سلم إِذَا اشْتَدَّتِ الرِّيْحُ، يَقُوْلُ: اللّهُمَّ لَقْحًا لاَ عَقِيْمًا.

“Jika angin bertiup kencang, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam berucap, ‘Ya Allah, semoga membawa air, dan bukan membawa kegersangan’.”

Kami meriwayatkan di dalamnya dari Anas bin Malik dan Jabir bin Ab-dullah radiyallahu ‘anhuma, dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda :

إِذَا وَقَعَتْ كَبِيْرَةٌ، أَوْ هَاجَتْ رِيْحٌ عَظِيْمَةٌ، فَعَلَيْكُمْ بِالتَّكْبِيْرِ، فَإِنَّهُ يَجْ.لُو الْعَجَاجَ اْلأَسْوَدَ.
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
يٰۤاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا لَا يَسۡخَرۡ قَوۡمٌ مِّنۡ قَوۡمٍ عَسٰٓى اَنۡ يَّكُوۡنُوۡا خَيۡرًا مِّنۡهُمۡ وَلَا نِسَآءٌ مِّنۡ نِّسَآءٍ عَسٰٓى اَنۡ يَّكُنَّ خَيۡرًا مِّنۡهُنَّ‌ۚ وَلَا تَلۡمِزُوۡۤا اَنۡفُسَكُمۡ وَلَا تَنَابَزُوۡا بِالۡاَلۡقَابِ‌ؕ بِئۡسَ الِاسۡمُ الۡفُسُوۡقُ بَعۡدَ الۡاِيۡمَانِ‌ ۚ وَمَنۡ لَّمۡ يَتُبۡ فَاُولٰٓٮِٕكَ هُمُ الظّٰلِمُوۡنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barangsiapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zhalim.

(QS. Al-Hujurat Ayat 11)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More