Dahsyatnya Surah Al-Fatihah Ayat 5, Simak Tausiyah Syaikh Fikri Thoriq Ini

Senin, 28 Desember 2020 - 07:05 WIB
Syaikh Fikri Thoriq, Dai lulusan Hadhramaut Yaman. Foto/Ist
Sadar atau tidak sadar, kita semua adalah kepunyaan Allah 'Azza wa Jalla. Tak ada sesuatu pun yang tersembunyi di mata Allah, baik yang ada di langit maupun di bumi.

Jika mau merenung sejenak, hakikat hidup yang sebenarnya ialah menyembah Allah Ta'ala dan taat kepada-Nya. Bahasa syariat menyebutnya dengan " bertakwa " karena takwa akan mengantarkan kepada kemuliaan baik di dunia maupun di akhirat.

(Baca Juga: Syeikh Fikri: 4 Cara Agar Keluar dari Musibah Wabah)

Salah satu keutamaan takwa dijelaskan dalam firman-Nya: "Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya, dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya." (QS. At-Thalaq: 2-3)

"Jadi kita hidup untuk menyembah Allah subhanahu wa Ta'ala, makanya dalam Surat Al-Fatihah ada kalimat yang setiap hari kita baca," kata Syaikh Fikri Thariq Al-Katiri, Dai lulusan Hadhramaut Yaman saat mengisi kajian di Masjid Raya Bintaro Jaya, Tangerang Selatan.



Mari kita simak makna ayat ini:

اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ


"IyyaKa Na'budu wa IyyaKa Nasta'iin"

Artinya:

Hanya kepada Engkaulah (Allah) kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. (Al-Fatihah Ayat 5)

Dalam kalimat itu terdapat kata 'Abdun. 'Abdun artinya apa? Ada 3 makna kalau secara bahasa:

1. Hamba

Seorang hamba sahaya kalau punya majikan tentu tak bisa pasang janji dengan orang lain, kecuali harus tanya dulu majikannya. Kita adalah "Abdullah" yang artinya hamba Allah. Maka kalau ada apa-apa katakan in Syaa Allah (jika Allaah mengkehendaki). Orang-orang yang suka berjanji tak pakai in Syaa Allah di mana kehambaan-Nya?

Yang namanya hamba sahaya itu harus mengikuti keinginan tuannya. Apalagi kita ini hamba-Nya Allah, pencipta kita. Allah yang memberi rezeki, maka kita harus kita mengikuti keinginan-Nya, bukan keinginan kita.

"Saya dihidupkan hari ini kira-kira apa yang diinginkan Allah? Berarti saya harus bangun sebelum Subuh, harus Shalat Tahajjud, harus shalat subuh, harus membaca wirid. Kalau kamu sudah menjadi hamba, apapun yang diinginkan akan dikabul," terang Syaikh Fikri.

2. Alat

Allah Ta'ala ingin memberikan ilmu kepadamu bisa saja menggunakan alat seorang ustaz atau Dai. Allah ingin membantu orang yang faqir bisa saja lewat kita. Kita mengeluarkan uang untuk orang fakir untuk menyampaikan amanah.

3. Tumbuhan yang Harum

Ada ulama menyimpulkan makna اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ dengan tiga makna yaitu:
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
Hadits of The Day
Dari Al Aswad bin Yazid, dia berkata; Abdullah berkata, Saya pernah mendengar Nabi kalian shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Barangsiapa menjadikan segala macam keinginannya hanya satu, yaitu keinginan tempat kembali (negeri Akhirat), niscaya Allah subhanahu wa ta'ala akan mencukupkan baginya keinginan dunianya. Dan barangsiapa yang keinginannya beraneka ragam pada urusan dunia, maka Allah subhanahu wa ta'ala tidak akan memperdulikan dimanapun ia binasa.

(HR. Ibnu Majah No. 4096)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More