Syeikh Fikri: 4 Cara Agar Keluar dari Musibah Wabah
A
A
A
Dai lulusan Hadramaut Y a man, Syeikh Fikri Thoriq mengingatkan agar umat Islam tidak saling menyalahkan dan tidak berputus asa dari rahmat Allah. Ada empat cara agar keluar dari musibah wabah saat ini.
"Menghadapi semua ini jangan takut berlebihan, tetapi tetap waspada. Jangan berputus asa dari rahmat Allah Ta'ala," kata Syeikh Fikri Thoriq dalam ceramah online di Masjid Raya Bintaro Jaya Tangerang Selatan 28 Maret 2020.
Kata Syeikh Fikri, tidak ada manusia yang bisa memberi jalan keluar kalau belum mendapat rahmat Allah Ta'ala. Lalu, bagaimana agar bisa mendapat rahmat Allah menghadapi musibah? Musibah jangan terus-terusan disebut, tetapi perbanyaklah zikir dan menyebut nama Allah.
4 Cara Agar Keluar dari Musibah Wabah
1. Mengaku Salah (bertaubat).
Salah satu caranya kita mengaku salah. Tidak usah saling menyalahkan. Dulu, Nabi Adam 'alaihissalam dengan Sayyidatuna Hawa waktu keluar dari surga karena mendekati pohon terlarang, langsung bertobat. Kalau kita selama ini melanggar sudah sangat banyak, jadi cara keluar dari wabah ini kita mengakui kesalahan. Berikut doa Nabi Adam.
"Ya Allah Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi". (Surah Al-A'raf:23)
Tidak usah menyalahkan orang lain. Nabi saja yang tidak ada dosa mengaku salah. Nabi Yunus 'alaihis salam juga pernah memohon kepada Allah:
"Tidak ada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim".
Ingat kisah Nabi Nuh 'alaihis salam ketika banjir, tiada yang bisa selamat kecuali atas izin Allah Ta'ala. Jadi kita mengaku salah, bertaubat, istighfar yang banyak. Kalau mau diangkat musibah kita banyak minta ampun denga sungguh-sungguh. Allah Ta'ala berfirman: "Dan kepada Allah sajalah bersujud segala apa yang berada di langit dan semua makhluk yang melata di bumi dan (juga) para Malaikat, sedang mereka (Malaikat) tidak menyombongkan diri." (Surah An-Nahl: 49)
Selama ada Rasululla h shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW) tidak ada hukuman bagi umat Nabi Muhammad SAW dan tidak ada azab selama mereka mau meminta ampun. Kita kadang-kadang minta ampun tetapi masih suka menyalahkan yang lain. Bisa jadi orang yang kita bilang zalim itu lebih baik. Minta ampunlah kepada Allah.
"Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya." (QS At-Thalaq: 2-3)
2. Bershalawat.
Malaikat semuanya bersalawat kepada Rasulullah SAW . Surat Al-Ahzab ayat 56 ini turunnya di bulan Sya'ban. Bulan sya'ban salah satu keistimewaannya turunnya perintah bershalawat, maka ulama sepakat amalan yang mulia di bulan Sya'ban adalah memperbanyak salawat.
"Sesungguhnya Allah dan Malaikat-Malaikat-nya bersalawat untuk nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya." (Surah Al-Ahzab: 56)
Dari Abu Hurairah radhiyallaahu 'anhu, Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa yang bersalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bersalawat kepadanya 10 kali." (HR Muslim No 408)
Artinya, Allah Ta'ala bersalawat itu memberi rahmat kepada hamba-Nya. Satu kali salawat dibalas 10 kali salawat dari Allah Ta'ala. Ubay bin Ka'ab, dari ayahnya radhiyallaahu Anhuma, Beliau berkata:
قُلْتُ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، إِنِّي أُكْثِرُ الصَّلاَةَ عَلَيْكَ فَكَمْ أَجْعَلُ لَكَ مِنْ صَلاَتِيْ؟ فَقَالَ: مَا شِئْتَ، قُلْتُ: الرُّبُعَ، قَالَ: مَا شِئْتَ، فَإِنْ زِدْتَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكَ، قُلْتُ: النِّصْفَ؟ قَالَ: مَا شِئْتَ، فَإِنْ زِدْتَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكَ، قُلْتُ: فَالثُّلُثَيْنِ، قَالَ: مَا شِئْتَ، فَإِنْ زِدْتَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكَ، قُلْتُ: أَجْعَلْ لَكَ صَلاَتِيْ كُلَّهَا. قَالَ: إِذًا تُكْفَى هَمَّكَ وَيُغْفَرُ لَكَ ذَنْبُكَ.
"Saya berkata; wahai Rasulullaah, sungguh saya telah memperbanyak bersalawat kepadamu, lalu seberapa banyak saya jadikan salawat saya kepadamu di dalam doa saya? Beliau menjawab: "Terserah kamu". Ia berkata: "seperempat?" Beliau menjawab: "Silakan saja, dan jika kamu tambah, maka akan lebih baik". Saya berkata: "Setengahnya?", Beliau SAW menjawab: "Silakan saja, dan jika kamu tambah, maka akan lebih baik bagimu". Saya berkata: "dua pertiga?". Beliau menjawab: "Silakan saja, dan jika kamu tambah, maka akan lebih baik". Saya berkata: "Akan saya tujukan salawatku kepadamu pada semua waktu". Beliau menjawab: "Kalau begitu, maka akan dicukupkan semua keinginanmu, dan dosamu akan diampuni". (HR. At-tirmidzi)
Adapun salawat yang paling afdhal adalah salawat Ibrahimiyah:
Jadi intinya, kalau menginginkan rahmat Allah kita harus mengaku salah, lalu bersalawat. Ketika itu ada sahabat yang matanya sakit parah, lalu ditiup oleh Rasulullah dan mata itu lebih bagus dari mata yang satunya. Sayyidina Abu Bakar radhiyallahu 'anhu disengat ular, dipegang oleh Nabi Muhammad jadi sembuh.
3. Istiqamah.
Kita sudah taubat, sudah baca salawat, maka teruslah istiqamah salat malamnya, salat berjamaah meski di rumah ajak istrinya, keluarganya, jangan sampai tidak berjamaah. Jadi intinya, situasi saat ini di rumah manfaatkan untuk istiqamah. Salat dhuhanya istiqamahnya, salat 5 waktunya, baca Al-Qur'an. Baca berita banyak, baca Al-Qur'an sedikit bisa jadi negatif.
4. Berjuang dengan Jiwa Rahmah.
Tunjukkanlah jiwa kasih sayang kepada semua orang. Termasuk kepada istri, juga kepada korban musibah wabah ini semoga disembuhkan. Yang wafat dari kalangan muslim muslimah doakan agar husnul khatimah. Kemudian para medis doakan dikasih sehat wal 'afiat.
Kemudian jiwa rahmah kita harus ditunjukkan dengan banyak bersedekah kepada kaum dhuafa. Bukan malah nimbun makanan dan minuman. Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: "Sedekah tidaklah mengurangi harta." (HR Muslim No. 2558)
Berikut ceramah Syeikh Fikri Thoriq yang disiarkan Masjid Raya Bintaro Jaya TV di saluran Youtube 28 Maret 2020:
"Menghadapi semua ini jangan takut berlebihan, tetapi tetap waspada. Jangan berputus asa dari rahmat Allah Ta'ala," kata Syeikh Fikri Thoriq dalam ceramah online di Masjid Raya Bintaro Jaya Tangerang Selatan 28 Maret 2020.
Kata Syeikh Fikri, tidak ada manusia yang bisa memberi jalan keluar kalau belum mendapat rahmat Allah Ta'ala. Lalu, bagaimana agar bisa mendapat rahmat Allah menghadapi musibah? Musibah jangan terus-terusan disebut, tetapi perbanyaklah zikir dan menyebut nama Allah.
4 Cara Agar Keluar dari Musibah Wabah
1. Mengaku Salah (bertaubat).
Salah satu caranya kita mengaku salah. Tidak usah saling menyalahkan. Dulu, Nabi Adam 'alaihissalam dengan Sayyidatuna Hawa waktu keluar dari surga karena mendekati pohon terlarang, langsung bertobat. Kalau kita selama ini melanggar sudah sangat banyak, jadi cara keluar dari wabah ini kita mengakui kesalahan. Berikut doa Nabi Adam.
رَبَّنَا ضَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْ حَمْنَا لَنَكُوْ نَنَّ مِنَ الْخَا سِرِ يْنَ
"Ya Allah Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi". (Surah Al-A'raf:23)
Tidak usah menyalahkan orang lain. Nabi saja yang tidak ada dosa mengaku salah. Nabi Yunus 'alaihis salam juga pernah memohon kepada Allah:
لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
"Tidak ada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim".
Ingat kisah Nabi Nuh 'alaihis salam ketika banjir, tiada yang bisa selamat kecuali atas izin Allah Ta'ala. Jadi kita mengaku salah, bertaubat, istighfar yang banyak. Kalau mau diangkat musibah kita banyak minta ampun denga sungguh-sungguh. Allah Ta'ala berfirman: "Dan kepada Allah sajalah bersujud segala apa yang berada di langit dan semua makhluk yang melata di bumi dan (juga) para Malaikat, sedang mereka (Malaikat) tidak menyombongkan diri." (Surah An-Nahl: 49)
Selama ada Rasululla h shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW) tidak ada hukuman bagi umat Nabi Muhammad SAW dan tidak ada azab selama mereka mau meminta ampun. Kita kadang-kadang minta ampun tetapi masih suka menyalahkan yang lain. Bisa jadi orang yang kita bilang zalim itu lebih baik. Minta ampunlah kepada Allah.
وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجْعَل لَّهُۥ مَخْرَجًا (2) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ (3)
"Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya." (QS At-Thalaq: 2-3)
2. Bershalawat.
Malaikat semuanya bersalawat kepada Rasulullah SAW . Surat Al-Ahzab ayat 56 ini turunnya di bulan Sya'ban. Bulan sya'ban salah satu keistimewaannya turunnya perintah bershalawat, maka ulama sepakat amalan yang mulia di bulan Sya'ban adalah memperbanyak salawat.
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
"Sesungguhnya Allah dan Malaikat-Malaikat-nya bersalawat untuk nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya." (Surah Al-Ahzab: 56)
Dari Abu Hurairah radhiyallaahu 'anhu, Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ صَلَّى عَلَىَّ وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًا
"Barang siapa yang bersalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bersalawat kepadanya 10 kali." (HR Muslim No 408)
Artinya, Allah Ta'ala bersalawat itu memberi rahmat kepada hamba-Nya. Satu kali salawat dibalas 10 kali salawat dari Allah Ta'ala. Ubay bin Ka'ab, dari ayahnya radhiyallaahu Anhuma, Beliau berkata:
قُلْتُ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، إِنِّي أُكْثِرُ الصَّلاَةَ عَلَيْكَ فَكَمْ أَجْعَلُ لَكَ مِنْ صَلاَتِيْ؟ فَقَالَ: مَا شِئْتَ، قُلْتُ: الرُّبُعَ، قَالَ: مَا شِئْتَ، فَإِنْ زِدْتَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكَ، قُلْتُ: النِّصْفَ؟ قَالَ: مَا شِئْتَ، فَإِنْ زِدْتَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكَ، قُلْتُ: فَالثُّلُثَيْنِ، قَالَ: مَا شِئْتَ، فَإِنْ زِدْتَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكَ، قُلْتُ: أَجْعَلْ لَكَ صَلاَتِيْ كُلَّهَا. قَالَ: إِذًا تُكْفَى هَمَّكَ وَيُغْفَرُ لَكَ ذَنْبُكَ.
"Saya berkata; wahai Rasulullaah, sungguh saya telah memperbanyak bersalawat kepadamu, lalu seberapa banyak saya jadikan salawat saya kepadamu di dalam doa saya? Beliau menjawab: "Terserah kamu". Ia berkata: "seperempat?" Beliau menjawab: "Silakan saja, dan jika kamu tambah, maka akan lebih baik". Saya berkata: "Setengahnya?", Beliau SAW menjawab: "Silakan saja, dan jika kamu tambah, maka akan lebih baik bagimu". Saya berkata: "dua pertiga?". Beliau menjawab: "Silakan saja, dan jika kamu tambah, maka akan lebih baik". Saya berkata: "Akan saya tujukan salawatku kepadamu pada semua waktu". Beliau menjawab: "Kalau begitu, maka akan dicukupkan semua keinginanmu, dan dosamu akan diampuni". (HR. At-tirmidzi)
Adapun salawat yang paling afdhal adalah salawat Ibrahimiyah:
اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَرَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فِى الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
Jadi intinya, kalau menginginkan rahmat Allah kita harus mengaku salah, lalu bersalawat. Ketika itu ada sahabat yang matanya sakit parah, lalu ditiup oleh Rasulullah dan mata itu lebih bagus dari mata yang satunya. Sayyidina Abu Bakar radhiyallahu 'anhu disengat ular, dipegang oleh Nabi Muhammad jadi sembuh.
3. Istiqamah.
Kita sudah taubat, sudah baca salawat, maka teruslah istiqamah salat malamnya, salat berjamaah meski di rumah ajak istrinya, keluarganya, jangan sampai tidak berjamaah. Jadi intinya, situasi saat ini di rumah manfaatkan untuk istiqamah. Salat dhuhanya istiqamahnya, salat 5 waktunya, baca Al-Qur'an. Baca berita banyak, baca Al-Qur'an sedikit bisa jadi negatif.
4. Berjuang dengan Jiwa Rahmah.
Tunjukkanlah jiwa kasih sayang kepada semua orang. Termasuk kepada istri, juga kepada korban musibah wabah ini semoga disembuhkan. Yang wafat dari kalangan muslim muslimah doakan agar husnul khatimah. Kemudian para medis doakan dikasih sehat wal 'afiat.
Kemudian jiwa rahmah kita harus ditunjukkan dengan banyak bersedekah kepada kaum dhuafa. Bukan malah nimbun makanan dan minuman. Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: "Sedekah tidaklah mengurangi harta." (HR Muslim No. 2558)
Berikut ceramah Syeikh Fikri Thoriq yang disiarkan Masjid Raya Bintaro Jaya TV di saluran Youtube 28 Maret 2020:
(rhs)