Apa yang Dapat Dikatakan dan Diajarkan tentang Sufisme?

Kamis, 31 Desember 2020 - 15:47 WIB
Ilustrasi/Ist
Pertanyaannya bukan: "Apakah Sufisme ?" melainkan: "Apa yang dapat dikatakan dan diajarkan tentang Sufisme?"

Alasan memasukkannya di dalam cara ini adalah, bahwa lebih penting mengetahui keadaan si penanya dan mengatakan kepadanya, apa yang bermanfaat baginya, daripada sesuatu yang lain. Oleh karena itu, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Berbicaralah kepada setiap orang sesuai dengan permahamannya." ( )


Anda dapat membahayakan penanya dengan memberinya informasi faktual tentang Sufisme, jika kapasitas pengertiannya dilatih secara tidak sempurna atau salah.

Ini merupakan sebuah contoh. Pertanyaan yang baru saja dicatat ditanyakan. Anda menjawab, "Sufisme adalah pengembangan diri." Penanya akan mengasumsikan bahwa pengembangan diri bermakna seperti apa yang ia artikan. ( )

Sekali lagi, jika Anda berkata benar, "Sufisme adalah kekayaan yang tidak terhingga." Orang yang tamak atau bodoh akan mendambakannya karena makna yang mereka letakkan pada kata kekayaan.



Tetapi jangan tertipu dengan berpikir bahwa jika Anda meletakkannya ke dalam bentuk religius atau filosofis, manusia religius atau filosofis tidak akan membuat ketamakan serupa, salah mengartikan, sebagaimana dia pikir, maksud Anda. (Baca Juga: Jalan Sufi: Reportase Dunia Ma'rifat)
Karya Idris ibnu Asyraf dinukil dari Idries Shah dalam The Way of the Sufi dan telah diterjemahkan Joko S. Kahhar dan Ita Masyitha dengan judul " Jalan Sufi: Reportase Dunia Ma'rifat " .
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(mhy)
cover top ayah
وَذَرِ الَّذِيۡنَ اتَّخَذُوۡا دِيۡنَهُمۡ لَعِبًا وَّلَهۡوًا وَّغَرَّتۡهُمُ الۡحَيٰوةُ الدُّنۡيَا‌ ۚ وَ ذَكِّرۡ بِهٖۤ اَنۡ تُبۡسَلَ نَفۡسٌ ۢ بِمَا كَسَبَتۡ‌ۖ لَـيۡسَ لَهَا مِنۡ دُوۡنِ اللّٰهِ وَلِىٌّ وَّلَا شَفِيۡعٌ‌ ۚ وَاِنۡ تَعۡدِلۡ كُلَّ عَدۡلٍ لَّا يُؤۡخَذۡ مِنۡهَا‌ ؕ اُولٰٓٮِٕكَ الَّذِيۡنَ اُبۡسِلُوۡا بِمَا كَسَبُوۡا‌ ۚ لَهُمۡ شَرَابٌ مِّنۡ حَمِيۡمٍ وَّعَذَابٌ اَ لِيۡمٌۢ بِمَا كَانُوۡا يَكۡفُرُوۡنَ
Tinggalkanlah orang-orang yang menjadikan agamanya sebagai permainan dan senda-gurau, dan mereka telah tertipu oleh kehidupan dunia. Peringatkanlah (mereka) dengan Al-Qur'an agar setiap orang tidak terjerumus (ke dalam neraka), karena perbuatannya sendiri. Tidak ada baginya pelindung dan pemberi syafaat (pertolongan) selain Allah. Dan jika dia hendak menebus dengan segala macam tebusan apa pun, niscaya tidak akan diterima. Mereka itulah orang-orang yang dijerumuskan (ke dalam neraka), karena perbuatan mereka sendiri. Mereka mendapat minuman dari air yang mendidih dan azab yang pedih karena kekafiran mereka dahulu.

(QS. Al-An'am Ayat 70)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More