Perempuan dan Pentingnya Ilmu Syar'i
Minggu, 31 Januari 2021 - 17:58 WIB
Baca Juga
Ummu Darda yang dikaruniai ilmu pernah berkata: “Sungguh aku telah merasakan dan menjalankan berbagai macam ibadah, namun yang paling bisa merasuk dan menyembuhkan jiwaku ialah tatkala duduk dan zikir di hadapan para ulama”.
Imam Nawawi sendiri mengakui kefaqihan Ummu Darda` ini dengan pujiannya: “Semua telah bersepakat tentang kefaqihan dan kehebatan Ummu Darda` dalam hal pemikiran dan pemahaman. Beliau Radhiyallahu ‘anhuma hidup pada masa Mu’awiyyah”.
Demikianlah, Islam tidak melarang para perempuan untuk belajar ilmu syar'i. Tidak mengapa bagi para perempuan untuk mencari jalan kemajuan bagi dirinya. Bahkan para ahlu ilmi dan ahli fiqh zaman terdahulu maupun sekarang sepakat, bahwa menuntut ilmu syar’i yang menjadi kebutuhan pokok adalah fardhu ‘ain atas mereka.
Namun ironisnya pada abad-abad terakhir ini, kaum perempuan terhalang untuk mencari ilmu. Sehingga ketidaktahuannya tentang ilmu syar'i menimbulkan dampak kemunduran dan keterbelakangan kaum muslimin. Ibu-ibu yang tidak memiliki ilmu akan melahirkan anak-anak yang bodoh dan lemah akal.
Karena itu, dalam belajar perempuan muslimah harus memilki semangat tinggi untuk meraih ilmu Syar’i serta ikhlas hanya untuk mencari keridhaan Allah, agar amal saleh ini bernilai ibadah di sisi Allah. Selain itu faktor doa memegang peranan penting agar ilmunya tidak sia-sia dan dimudahkan jalannya. Seperti dijelaskan dalam firman Allah Ta'ala :
وَقُلْ رَّبِّ زِدْ نِيْ عِلْمًا
“Dan katakanlah, “ Wahai Rabb-ku tambahkanlah ilmu kepadaku!“ (QS. Thoha: 114 )
Kemudian beberapa hadis :
اَللَّهُمَّ إِنٍّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا, وَرِزْقًا طَيِّبًا, وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا
“ Ya Allah, aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang halal, dan amal yang diterima.” (HR Ahmad dan Ibnu Majah )
اَللَّهُمَّ فَقِّهْنِيْ فِى الدِّيْنِ
“ Ya Allah, berikanlah pemahaman kepadaku dalam agama (Islam).” (HR Bukhari)
Wallahu A'lam
(wid)