Sholawat Fatih dan Fadhillahnya yang Luar Biasa

Selasa, 02 Maret 2021 - 14:44 WIB
Syekh Ahmad Tijani mengatakan Sholawat Fatih yang dibaca satu kali menyamai setiap tasbih yang terdapat di alam ini. Foto/Ist
Shalawat Fatih merupakan salah satu lafaz sholawat yang masyhur diamalkan oleh kaum muslimin. Shalawat Fatih mrupakan sanad dari Syekh Ahmad Tijani dan Sayyid Muhammad al-Bakri.

Shalawat ini dinisbahkan kepada dua orang wali yang besar, pertamanya kepada Sulthan al-Awliya Imam Abdul Qadir al-Jilani dan Al-Quthub al-Awliya Syekh Imam Abul Hasan Muhammad al-Bakriy.



Dalam buku "Al-Maushu’ah al-Muyassarah fi al-Adyan wa al-Madzahib al- Mu’ashirah" dijelaskan bahwa asal muasal Sholawat Fatih berasal dari Syekh Ahmad at-Tijani.

Syekh Ahmad Al-Tijani dilahirkan pada tahun 1150 H (1737 M) di 'Ain Madi, sebuah desa di Aljazair. Syekh Tijani memiliki nasab sampai kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم yakni dari Sayyidah Fatimah Az-Zahra radhiyallahu 'anhu, putri Rasulullah. Beliau wafat pada Tahun 1230 H dan dimakamkan di Kota Fez, Maroko.



Diceritakan bahwa beliau mengaku pernah bertemu Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم dan Nabi mengajarkannya untuk membacakan Sholawat Fatih. Berikut redaksinya:

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ۞ الفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ ۞ وَالخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ ۞ نَاصِرِ الحَقِّ بِالحَقِّ ۞ وَالهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ المُسْتَقِيمِ ۞ وَعَلَى آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيمِ۞


"Ya Allah curahkanlah sholawat atas junjungan kami Nabi Muhammad shallalahu 'alaihi wa sallam, yang dapat membuka sesuatu yang terkunci, penutup dari semua yang terdahulu, penolong kebenaran dengan jalan yang benar, dan petunjuk kepada jalanMu yang lurus. Semoga Allah mencurahkan rahmat kepada beliau, kepada keluarganya dan kepada semua sahabatnya dengan sebenar-benar kekuasaanNya yang Maha Agung."

Syekh At-tijani berkata: "Nabi shallallahu alaihi wasallam memerintah aku untuk kembali kepada Sholawat Al-Fatih ini. Maka ketika beliau memerintahkan aku dengan hal tersebut, akupun bertanya kepadanya tentang keutamaannya. Maka beliau mengabariku pertama kalinya bahwa satu kali membacanya menyamai membaca Al-Qur'an enam kali. Kemudian beliau mengabarkan kepadaku untuk kedua kalinya bahwa satu kali membacanya menyamai setiap tasbih yang terdapat di alam ini dari setiap dzikir, dari setiap doa yang kecil maupun besar, dan dari Al- Qur'an 6.000 kali, karena ini termasuk dzikir."

Adapun ulama yang menambahkan redaksi "wa ashhabihi" sebagai takhsish (penyebutan secara khusus) dari keumuman kata "Alihi" (keluarga Nabi). Syekh Ahmad at-Tijaniy ditanya, mengapa Sholawat Fatih tidak memakai kalimat "wa sallim"? Beliau menjawab: "Karena Shalawat Fatih bersumber dari Allah, bukan susunan yang dibuat oleh manusia."

Rasulullah sendiri berkata kepada Sayyidi Syekh Ahmad Bin Muhammad Tijani radhiyallahu anhu:

ما صلى علي احد بأفضل من صلاة الفاتح

"Tidaklah seseorang membaca shalawat kepadaku dengan shalawat yang paling utama, melainkan ia membaca dengan Sholawat Fatih."

Syekh Yusuf Ibn Ismail al-Nabhaniy mengatakan:

من واظب عليها كل يوم مائة مرة انكشف له كثير من الحجب وحصل له من الأنوار وقضاء الأوطار ما لا يعلم قدره إلا الله

"Siapa saja yang lazim membacanya setiap hari 100 kali niscaya akan terbuka baginya segala hijab dan ia mendapatkan cahaya dan tertunaikan segala hajat yang tiada mengetahui kadarnya melainkan Allah. (Afdhal al-Shalawat Ala Sayyid al-Sadat (Beirut: Dar al-Fikr 2004) h.140)

Sayyid Ahmad Zainiy Dahlan mengatakan bahwa shalawat ini bermanfaat bagi semua peringkat. Karenanya layak dilazimi agar memperoleh keberkahannya.

Fadhillah Bagi yang Rutin Mengamalkan Sholawat Ini

1. Seorang wali besar pernah menangis bermimpi Rasulullah صلى الله عليه وسلم, beliau bertanya: "Ya Rasulullah, dosa saya banyak". Kemudian beliau menjawab: "Bacalah Sholawat Fatih!"
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
cover top ayah
وَّاَنَّهٗ كَانَ رِجَالٌ مِّنَ الۡاِنۡسِ يَعُوۡذُوۡنَ بِرِجَالٍ مِّنَ الۡجِنِّ فَزَادُوۡهُمۡ رَهَقًا
dan sesungguhnya ada beberapa orang laki-laki dari kalangan manusia yang meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki dari jin, tetapi mereka (jin) menjadikan mereka (manusia) bertambah sesat.

(QS. Al-Jinn Ayat 6)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More