Mengenal 4 Tipe Bidadari yang Ada di Surga
Minggu, 14 Maret 2021 - 05:00 WIB
Waki’ meriwayatkan dari Sufyan, dari Jabir, dari Qasim ibn Abi Barrah, dari Abu Ubaidah, dari Masruq, dari Abdullah yang mengatakan “Setiap muslim mempunyai khairsh (bidadari yang baik dan cantik). Setiap khairah mempunyai satu kemah. Setiap kemah mempunyai empat pintu, yang dari situ berbagai hadiah dan karunia diberikan setiap hari. Tanpa kesedihan, tanpa bau busuk, tanpa bau kemenyan dan tanpa hal-hal menjijikan.”
3. Kawa’ib
Allah Ta'ala berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa mendapat kemenangan. (Yaitu) kebun-kebun dan buah anggur, dan gadis-gadis remaja yang sebaya (Wa kawa’iba atraban)” (Qs. An-Naba: 31-33).
Kawa’ib adalah jamak dari ka’ib. Menurut Qatadah, Mujahid dan para penafsir al-Quran ka’ib berarti montok. Al-Kalabi mengartikannya dengan perempuan dengan buah dada yang membusung indah. Asal katanya adalah istidarah yang berarti bulat. Artinya buah dada mereka bulat seperti delima.
4. Hurun ‘ain
“Dan ada bidadari-bidadari bermata jeli, laksana mutiara yang tersimpan baik..” (QS. al-Waqiah: 22-23).
At-Thabrani menuturkan sebuah riwayat dari Abu Bakar ibn Sahal ad-Dimyathi, yang diberitahu oleh Amr ibn Hisyam, dari Hasan, dari Ibunya, dari Ummu Salamah yang menanyakan kepada Rasulullah tentang arti “Hurun ‘ain” (Qs. Al-Waqiah:22).
Rasulullah bersabda, “Hurun berarti putih, ‘ain berarti mata yang bulat lebar.’”
Hurun adalah bentuk jamak dari kata Haura’. Ada juga yang menyebutnya Ahwar
Al-Asfahani mengatakan, “Makna al-Huur, ada yang mengatakan, mata yang bagian putihnya lebih sedikit dibandingkan bagian hitamnya. (al-Mufradat fi Gharib al-Quran, hlm. 135).
Imam as-Sa’di memberi penjelasan dengan lebih rinci, “Mereka mendapatkan Hurun ‘Ain. Al-Haura’ adalah wanita yang matanya bercelak, indah, cantik, dan menawan. Sedangkan ‘In artinya matanya indah dan lebar. Keindahan mata pada wanita, termasuk tanda terindah kecantikannya.” (Tafsir as-Sa’di, hlm 991)
Sehingga pada intinya, kata Hurun ‘In adalah kata yang menggambarkan keindahan dan kecantikan bidadari.
Wallahu A'lam
3. Kawa’ib
Allah Ta'ala berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa mendapat kemenangan. (Yaitu) kebun-kebun dan buah anggur, dan gadis-gadis remaja yang sebaya (Wa kawa’iba atraban)” (Qs. An-Naba: 31-33).
Baca Juga
Kawa’ib adalah jamak dari ka’ib. Menurut Qatadah, Mujahid dan para penafsir al-Quran ka’ib berarti montok. Al-Kalabi mengartikannya dengan perempuan dengan buah dada yang membusung indah. Asal katanya adalah istidarah yang berarti bulat. Artinya buah dada mereka bulat seperti delima.
4. Hurun ‘ain
“Dan ada bidadari-bidadari bermata jeli, laksana mutiara yang tersimpan baik..” (QS. al-Waqiah: 22-23).
At-Thabrani menuturkan sebuah riwayat dari Abu Bakar ibn Sahal ad-Dimyathi, yang diberitahu oleh Amr ibn Hisyam, dari Hasan, dari Ibunya, dari Ummu Salamah yang menanyakan kepada Rasulullah tentang arti “Hurun ‘ain” (Qs. Al-Waqiah:22).
Rasulullah bersabda, “Hurun berarti putih, ‘ain berarti mata yang bulat lebar.’”
Hurun adalah bentuk jamak dari kata Haura’. Ada juga yang menyebutnya Ahwar
Al-Asfahani mengatakan, “Makna al-Huur, ada yang mengatakan, mata yang bagian putihnya lebih sedikit dibandingkan bagian hitamnya. (al-Mufradat fi Gharib al-Quran, hlm. 135).
Imam as-Sa’di memberi penjelasan dengan lebih rinci, “Mereka mendapatkan Hurun ‘Ain. Al-Haura’ adalah wanita yang matanya bercelak, indah, cantik, dan menawan. Sedangkan ‘In artinya matanya indah dan lebar. Keindahan mata pada wanita, termasuk tanda terindah kecantikannya.” (Tafsir as-Sa’di, hlm 991)
Sehingga pada intinya, kata Hurun ‘In adalah kata yang menggambarkan keindahan dan kecantikan bidadari.
Wallahu A'lam
(wid)