Kiamat Sudah Dekat (1): Tanda Itu Datang dari Sungai Eufrat dan Kongo
Senin, 15 Maret 2021 - 16:36 WIB
RASULULLAH SAW bersabda:
لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَحْسِرَ الْفُرَاتُ عَنْ جَبَلٍ مِنْ ذَهَبٍ، يَقْتَتِلُ النَّاسُ عَلَيْهِ، فَيُقْتَلُ مِنْ كُلِّ مِائَةٍ، تِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ، وَيَقُولُ كُلُّ رَجُلٍ مِنْهُمْ: لَعَلِّي أَكُونُ أَنَا الَّذِي أَنْجُو
“Kiamat tidak akan terjadi sampai al-furat mengering sehingga muncullah gunung emas. Manusia pun saling bunuh untuk memperebutkannya. Dari setiap seratus orang (yang memperebutkannya), terbunuhlah sembilan puluh sembilan orang. Setiap orang dari mereka mengatakan, ‘Mudah-mudahan aku-lah orang yang selamat,” (HR Muslim).
Pada 2013, NASA dan Universitas California merilis sebuah hasil penelitian. Kedua lembaga itu melaporkan dua sungai ternama di dunia, yakni Eufrat dan Tigris sudah mulai mengering.
"Para ilmuwan menemukan selama tujuh tahun dari 2003, cekungan sungai Tigris dan Eufrat di bagian Turki , Suriah , Irak , dan Iran kehilangan 117 juta kaki acre (144 kilometer kubik) air tawar," tulis laporan itu seperti dikutip Press TV.
Lalu, pada 4 November 2018, situs islambuzzer.com memuat artikel berjudul, Ribuan Ikan Mas Mati Mendadak di Sungai Eufrat.
Dalam artikel yang sempat viral di situs media sosial itu, islambuzzer.com mengaitkan kejadian matinya ribuan ikan di Sungai Eufrat dengan tanda-tanda akhir zaman atau kiamat , sebagaimana hadis Nabi tersebut.
Hanya saja, berdasarkan hasil penyelidikan WHO, yang diungkap November 2018, insiden matinya ikan-ikan itu dipicu tingginya kadar bakteri coliform, logam berat dan amonia di dalam air. Sedangkan berdasarkan hasil penyelidikan PBB, yang diberitakan pada Maret 2019, penyebabnya adalah Koi Herpes Virus.
Gunung Emas
Sementara itu, sekira 4.774 km dari Sungai Eufrat, tepatnya di wilayah Republik Kongo , Afrika, belakangan geger. Ribuan orang berbondong-bondong menyerbu sebuah gunung di Luhihi, di Provinsi Kivu Selatan. Mereka menggali menggunakan sekop, alat lain, dan bahkan tangan kosong di gunung tersebut karena ditemukan banyak bijih emas pada akhir Februari.
Sebuah video viral di medsos tentang peristiwa tersebut. "Mereka menggali tanah di dalam timbunan emas dan membawanya ke rumah masing-masing untuk mencuci kotoran dan mengambil emas,” ujar Ahmad Algohbary dalam video yang dibagikan di Twitter.
Dalam video lain yang dibagikan oleh Algohbary, penduduk setempat terlihat mencuci kotoran dari emas dan mengekstraksi logam mulia dalam wadah.
Penemuan Gunung Emas ini ditafsirkan oleh sebagian umat Islam di Kongo akan datangnya kiamat, juga sebagaimana bunyi hadis di atas.
Sungai Eufrat
Selanjutnya mari kita telaah hadis Nabi tersebut. Benar, yang dibicarakan hadis Nabi itu adalah tentang Sungai Eufrat. Dalam bahasa Arab dikenal dengan nama al-Furat atau air paling segar.
Menurut Dr Syauqi Abu Khalil dalam Athlas al-Hadith al-Nabawi, Eufrat adalah sungai yang mengalir dari timur laut Turki. Sungai itu membelah Pengunungan Toros, lalu melewati Suriah di Kota Jarablus, melewati Irak di Kota al-Bukmal, dan bertemu Sungai Tigris di al-Qurnah yang bermuara di Teluk Arab. Panjang sungai itu mencapai 2.375 kilometer. Dua anak sungainya, yakni Al-Balikh dan Al-Khabur, sudah mengering.
Pada saat Nabi Muhammad SAW memprediksi masa depan Sungai Eufrat lewat sabdanya, wilayah subur di daerah Mediterania itu masih dikuasai oleh dua kekuatan besar, Persia dan Bizantium. Sungai Eufrat adalah garis batas alami dari dua kerajaan tersebut.
Kini, apa yang telah diramalkan oleh Nabi Muhammad SAW sepertinya mulai muncul. Berbagai polemik soal ketersediaan air dari sungai tersebut selalu mencuat di antara tiga negara yang dilaluinya yakni, Turki, Irak, dan Suriah.
Pembangunan DAM selalu menjadi permasalahan bagi negara-negara tersebut. Pembuatan DAM di Turki berpengaruh pada debit air yang mengalir di Suriah.
Pembuatan DAM di Suriah akan memengaruhi air yang sampai di Irak. Meskipun belum sampai pada tahap peperangan, perdebatan soal air ini masih saja terjadi. Banyak orang mulai khawatir bahwa ramalan Nabi Muhammad SAW pada akhirnya menjadi kenyataan. (Bersambung)
لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَحْسِرَ الْفُرَاتُ عَنْ جَبَلٍ مِنْ ذَهَبٍ، يَقْتَتِلُ النَّاسُ عَلَيْهِ، فَيُقْتَلُ مِنْ كُلِّ مِائَةٍ، تِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ، وَيَقُولُ كُلُّ رَجُلٍ مِنْهُمْ: لَعَلِّي أَكُونُ أَنَا الَّذِي أَنْجُو
“Kiamat tidak akan terjadi sampai al-furat mengering sehingga muncullah gunung emas. Manusia pun saling bunuh untuk memperebutkannya. Dari setiap seratus orang (yang memperebutkannya), terbunuhlah sembilan puluh sembilan orang. Setiap orang dari mereka mengatakan, ‘Mudah-mudahan aku-lah orang yang selamat,” (HR Muslim).
Pada 2013, NASA dan Universitas California merilis sebuah hasil penelitian. Kedua lembaga itu melaporkan dua sungai ternama di dunia, yakni Eufrat dan Tigris sudah mulai mengering.
"Para ilmuwan menemukan selama tujuh tahun dari 2003, cekungan sungai Tigris dan Eufrat di bagian Turki , Suriah , Irak , dan Iran kehilangan 117 juta kaki acre (144 kilometer kubik) air tawar," tulis laporan itu seperti dikutip Press TV.
Lalu, pada 4 November 2018, situs islambuzzer.com memuat artikel berjudul, Ribuan Ikan Mas Mati Mendadak di Sungai Eufrat.
Dalam artikel yang sempat viral di situs media sosial itu, islambuzzer.com mengaitkan kejadian matinya ribuan ikan di Sungai Eufrat dengan tanda-tanda akhir zaman atau kiamat , sebagaimana hadis Nabi tersebut.
Hanya saja, berdasarkan hasil penyelidikan WHO, yang diungkap November 2018, insiden matinya ikan-ikan itu dipicu tingginya kadar bakteri coliform, logam berat dan amonia di dalam air. Sedangkan berdasarkan hasil penyelidikan PBB, yang diberitakan pada Maret 2019, penyebabnya adalah Koi Herpes Virus.
Baca Juga
Sementara itu, sekira 4.774 km dari Sungai Eufrat, tepatnya di wilayah Republik Kongo , Afrika, belakangan geger. Ribuan orang berbondong-bondong menyerbu sebuah gunung di Luhihi, di Provinsi Kivu Selatan. Mereka menggali menggunakan sekop, alat lain, dan bahkan tangan kosong di gunung tersebut karena ditemukan banyak bijih emas pada akhir Februari.
Sebuah video viral di medsos tentang peristiwa tersebut. "Mereka menggali tanah di dalam timbunan emas dan membawanya ke rumah masing-masing untuk mencuci kotoran dan mengambil emas,” ujar Ahmad Algohbary dalam video yang dibagikan di Twitter.
Dalam video lain yang dibagikan oleh Algohbary, penduduk setempat terlihat mencuci kotoran dari emas dan mengekstraksi logam mulia dalam wadah.
Penemuan Gunung Emas ini ditafsirkan oleh sebagian umat Islam di Kongo akan datangnya kiamat, juga sebagaimana bunyi hadis di atas.
Sungai Eufrat
Selanjutnya mari kita telaah hadis Nabi tersebut. Benar, yang dibicarakan hadis Nabi itu adalah tentang Sungai Eufrat. Dalam bahasa Arab dikenal dengan nama al-Furat atau air paling segar.
Menurut Dr Syauqi Abu Khalil dalam Athlas al-Hadith al-Nabawi, Eufrat adalah sungai yang mengalir dari timur laut Turki. Sungai itu membelah Pengunungan Toros, lalu melewati Suriah di Kota Jarablus, melewati Irak di Kota al-Bukmal, dan bertemu Sungai Tigris di al-Qurnah yang bermuara di Teluk Arab. Panjang sungai itu mencapai 2.375 kilometer. Dua anak sungainya, yakni Al-Balikh dan Al-Khabur, sudah mengering.
Pada saat Nabi Muhammad SAW memprediksi masa depan Sungai Eufrat lewat sabdanya, wilayah subur di daerah Mediterania itu masih dikuasai oleh dua kekuatan besar, Persia dan Bizantium. Sungai Eufrat adalah garis batas alami dari dua kerajaan tersebut.
Kini, apa yang telah diramalkan oleh Nabi Muhammad SAW sepertinya mulai muncul. Berbagai polemik soal ketersediaan air dari sungai tersebut selalu mencuat di antara tiga negara yang dilaluinya yakni, Turki, Irak, dan Suriah.
Pembangunan DAM selalu menjadi permasalahan bagi negara-negara tersebut. Pembuatan DAM di Turki berpengaruh pada debit air yang mengalir di Suriah.
Pembuatan DAM di Suriah akan memengaruhi air yang sampai di Irak. Meskipun belum sampai pada tahap peperangan, perdebatan soal air ini masih saja terjadi. Banyak orang mulai khawatir bahwa ramalan Nabi Muhammad SAW pada akhirnya menjadi kenyataan. (Bersambung)
(mhy)