Gus Baha: Orang yang Ingkar Mikraj adalah Siti Aisyah
Senin, 15 Maret 2021 - 19:36 WIB
c. Keterangan Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ketika beliau ditanya oleh Marwan bin Hakam, apakah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat Tuhannya. Jawab beliau, ‘Ya, beliau telah melihatnya.’ (HR. Abdullah bin Ahmad dalam As-Sunah no. 218, Al-Lalikai dalam Syarh Ushul I’tiqad, no. 908).
Pendapat ketiga, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat Allah dengan hati
Terdapat satu hadis yang mendukung pendapat ini, namun hadisnya dhaif. Karena statusnya hadis mursal. Hadis tersebut dari seorang tabiin, Muhammad bin Ka’ab Al-Quradzi, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya, ‘Apakah anda melihat Tuhan anda?’ jawab beliau,
رأيته بفؤادي، ولم أره بعيني
“Saya melihat dengan mata hatiku dan tidak dengan mata kepalaku.” (HR. At-Thabari 27/46-47, dan Ibnu Abi Hatim no. 18699. Muhammad bin Ka’ab Al-Quradzi tidak berjumpa dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam)
Di antara riwayat lain yang mendukung pendapat ini adalah keterangan Ibnu Abbas menurut salah satu riwayat dari Abul Aliyah,
أن النبي صلى الله عليه وسلم رأى ربه بفؤاده مرتين
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat Tuhannya dengan hatinya dua kali. (HR. Muslim no. 176, Ahmad dalam musnad 1/223).
Pendapat terakhir, tawaqquf (tidak mengambil sikap)
Di antara yang berpendapat demikian adalah Sa’id bin Jubair, ulama tabiin, murid Ibnu Abbas. Said pernah mengatakan, “Saya tidak berpendapat Nabi melihat Allah, tidak pula berpendapat beliau tidak melihat Allah.” (HR Abu Ya’la, simak Masail fi Ushul Ad-Diyanat, hlm. 66)
Al-Qodhi Iyadh – ulama syafi’i – mengatakan, "beberapa guru kami tidak mengambil sikap dalam perselisihan ini. Mereka mengatakan, ‘Tidak ada dalil yang tegas dalam hal ini. Meskipun secara logika itu memungkinkan untuk terjadi.’ (As-Syifa, 1/261)
Pendapat ketiga, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat Allah dengan hati
Terdapat satu hadis yang mendukung pendapat ini, namun hadisnya dhaif. Karena statusnya hadis mursal. Hadis tersebut dari seorang tabiin, Muhammad bin Ka’ab Al-Quradzi, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya, ‘Apakah anda melihat Tuhan anda?’ jawab beliau,
رأيته بفؤادي، ولم أره بعيني
“Saya melihat dengan mata hatiku dan tidak dengan mata kepalaku.” (HR. At-Thabari 27/46-47, dan Ibnu Abi Hatim no. 18699. Muhammad bin Ka’ab Al-Quradzi tidak berjumpa dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam)
Di antara riwayat lain yang mendukung pendapat ini adalah keterangan Ibnu Abbas menurut salah satu riwayat dari Abul Aliyah,
أن النبي صلى الله عليه وسلم رأى ربه بفؤاده مرتين
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat Tuhannya dengan hatinya dua kali. (HR. Muslim no. 176, Ahmad dalam musnad 1/223).
Pendapat terakhir, tawaqquf (tidak mengambil sikap)
Di antara yang berpendapat demikian adalah Sa’id bin Jubair, ulama tabiin, murid Ibnu Abbas. Said pernah mengatakan, “Saya tidak berpendapat Nabi melihat Allah, tidak pula berpendapat beliau tidak melihat Allah.” (HR Abu Ya’la, simak Masail fi Ushul Ad-Diyanat, hlm. 66)
Al-Qodhi Iyadh – ulama syafi’i – mengatakan, "beberapa guru kami tidak mengambil sikap dalam perselisihan ini. Mereka mengatakan, ‘Tidak ada dalil yang tegas dalam hal ini. Meskipun secara logika itu memungkinkan untuk terjadi.’ (As-Syifa, 1/261)
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(mhy)