5 Tingkat Ke-khusuk-kan Dalam Sholat, di Mana Posisi Sholat Kita?

Jum'at, 26 Maret 2021 - 15:55 WIB
Ttingkatan khusuk saat kita melaksanakan ibadah sholat berbeda-beda, dan setiap tingkatan ini masing-masing memiliki konsekuensinya sendiri-sendiri. Foto ilustrasi/ist
Dalam proses mendekat kepada Allah ‘azza wa jalla (taqarrub ilallah), beda orang beda kemampuan , beda semangat, dan beda kesungguhan. Begitu pula ketika melakukan sholat, tingkat khusuk manusia memiliki level yang berbeda-beda. Lantas di level manakah ke'khusuk'kan sholat kita?



Dalam kitab 'al-Wabil ash-Shayyib min al-Kalim ath-Thayyib', Ibnul Qayyim rahimahullah mengklasifikasikan manusia dalam beberapa tingkatan terkait tingkat khusyuk dalam sholat. Tingkat khusyuk manusia dalam sholat memiliki 5 tingkatan atau level. Perbedaan level ini muncul karena faktor tingkat kehadiran hati, tingkat kelalaian, konsentrasi , dan berpalingnya hati dari mengingat Allah Ta'alasaat melaksanakan ibadah sholat.



Berikut tingkatkan khusuk manusia dalam melaksanakan ibadah sholat menurut Ibnu Qayyim:



1. Tingkatan orang yang menzalimi dan menelantarkan diri sendiri. Tingkatan ini ditempati orang yang tidak menjaga kesempurnaan wudhu, waktu-waktu sholat, batasan-batasan serta rukun-rukunnya.

2. Orang yang memelihara waktu-waktu sholat, batasan-batasannya, rukun-rukun lahiriahnya, dan wudhunya, hanya saja ia mengesampingkan upaya untuk melawan bisikan jiwa. Sehingga, ia terbawa oleh bisikan-bisikan jiwa dan pikiran-pikiran.



3. Orang yang menjaga batasan-batasan sholat dan rukun-rukunnya, serta berusaha kuat melawan bisikan-bisikan dan pikiran-pikiran. Ia sibuk melawan musuhnya agar tidak mencuri sholatnya, maka ia berada dalam shalat dan jihad.

4. Orang yang bila berdiri untuk sholat ia menyempurnakan hak-hak sholat, rukun-rukunnya, serta batasan-batasannya. Hatinya tenggelam memelihara batasan-batasan dan hak-haknya, supaya ia tidak menyia-nyiakannya sedikit pun darinya.

Bahkan seluruh perhatiannya tercurah untuk menegakkan sholat sebagaimana mestinya, dan selalu berusaha menyempurnakannya. Hatinya tenggelam dalam urusan shalat dan penghambaannya pada Rabb dalam sholat.



5. Orang yang bila berdiri sholat, ia melakukannya seperti tingkatan keempat. Tapi selain itu, orang ini telah mengambil hatinya dan meletakkannya di hadapan Rabb seraya melihat-Nya dengan hatinya, merasa diawasi oleh-Nya, penuh cinta dan mengagungkan-Nya, seolah-olah ia melihat dan memandang-Nya.

Bisikan-bisikan, pengalihan-pengalihan, dan was-was dalam jiwa yang mengganggu itu telah meredup. Penghalang antara ia dan Allah telah terangkat. Maka jarak antara tingkatan orang ini dan tingkatan lainnya perihal khusyuk dalam shalat lebih jauh dibanding jarak antara langit dan bumi. Dalam sholat ia sibuk bermunajat dengan Rabb, bahagia dengan-Nya.



Dari 5 tingkatan khusuk sholat ini, maka masing-masing memiliki konsekuensinya sendiri-sendiri. Tingkat pertama maka akan dijatuhi hukuman. Yang kedua, dihisab. Ketiga, dosanya diampuni. Dan tingkatan yang keempat, diberi pahala. Serta kelima, akan didekatkan kepada Rabbnya, karena ia mempunyai bagian termasuk orang yang dijadikan penyejuk pandangannya di dalam sholat.



Wallahu a’lam
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(wid)
cover top ayah
اِذۡ قَالَ اللّٰهُ يٰعِيۡسَى ابۡنَ مَرۡيَمَ اذۡكُرۡ نِعۡمَتِىۡ عَلَيۡكَ وَعَلٰى وَالِدَتِكَ‌ ۘ اِذۡ اَيَّدْتُكَ بِرُوۡحِ الۡقُدُسِ تُكَلِّمُ النَّاسَ فِىۡ الۡمَهۡدِ وَكَهۡلًا ‌ ۚوَاِذۡ عَلَّمۡتُكَ الۡـكِتٰبَ وَالۡحِكۡمَةَ وَالتَّوۡرٰٮةَ وَالۡاِنۡجِيۡلَ‌ ۚ وَاِذۡ تَخۡلُقُ مِنَ الطِّيۡنِ كَهَيْئَةِ الطَّيۡرِ بِاِذۡنِىۡ فَتَـنۡفُخُ فِيۡهَا فَتَكُوۡنُ طَيۡرًۢا بِاِذۡنِىۡ‌ وَ تُبۡرِئُ الۡاَكۡمَهَ وَالۡاَبۡرَصَ بِاِذۡنِىۡ‌ ۚ وَاِذۡ تُخۡرِجُ الۡمَوۡتٰى بِاِذۡنِىۡ‌ ۚ وَاِذۡ كَفَفۡتُ بَنِىۡۤ اِسۡرَآءِيۡلَ عَنۡكَ اِذۡ جِئۡتَهُمۡ بِالۡبَيِّنٰتِ فَقَالَ الَّذِيۡنَ كَفَرُوۡا مِنۡهُمۡ اِنۡ هٰذَاۤ اِلَّا سِحۡرٌ مُّبِيۡنٌ
Dan ingatlah ketika Allah berfirman, Wahai Isa putra Maryam! Ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu sewaktu Aku menguatkanmu dengan Rohulkudus. Engkau dapat berbicara dengan manusia pada waktu masih dalam buaian dan setelah dewasa. Dan ingatlah ketika Aku mengajarkan menulis kepadamu, (juga) Hikmah, Taurat dan Injil. Dan ingatlah ketika engkau membentuk dari tanah berupa burung dengan seizin-Ku, kemudian engkau meniupnya, lalu menjadi seekor burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku. Dan ingatlah ketika engkau menyembuhkan orang yang buta sejak lahir dan orang yang berpenyakit kusta dengan seizin-Ku. Dan ingatlah ketika engkau mengeluarkan orang mati (dari kubur menjadi hidup) dengan seizin-Ku. Dan ingatlah ketika Aku menghalangi Bani Israil (dari keinginan mereka membunuhmu) di kala waktu engkau mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir di antara mereka berkata, Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata.

(QS. Al-Maidah Ayat 110)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More