Doa Melihat Hantu dan Mengusir Setan

Kamis, 01 April 2021 - 18:08 WIB
Manusia diciptakan dalam keadaan lemah dan memiliki rasa takut. Islam mengajarkan agar manusia bergantung dan meminta pertolongan hanya kepada Allah semata. Foto/SINDOnews
Hantu menurut pandangan orang awam adalah sosok makhluk yang menakutkan. Masyarakat Indonesia sering menyebutnya sebagai makhluk gaib, roh halus, roh jahat, jin, setan, Iblis, kuntilanak, dan lainnya.

Banyak di antara manusia mengaku pernah tak sengaja melihat penampakan hantu. Ada yang mengatakan, makhluk astral ini membawa energi negatif. Dalam perpektif Islam, makhluk gaib adalah para Malaikat, Iblis dan golongan Jin. Mereka memiliki alam sendiri dan tak bisa dilihat oleh manusia.

Allah berfirman:

يَا بَنِي آدَمَ لاَ يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطَانُ كَمَا أَخْرَجَ أَبَوَيْكُم مِّنَ الْجَنَّةِ يَنزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْءَاتِهِمَا إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لاَ تَرَوْنَهُمْ …

"Wahai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh setan, sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu-bapakmu dari surga; ia menanggalkan pakaiannya dari keduanya untuk memperlihatkan –kepada keduanya– auratnya. Sesungguhnya, Iblis dan golongannya bisa melihat kamu dari suatu tempat yang (di sana) kamu tidak bisa melihat mereka." (QS. Al-A'raf: 27)

Menurut Ustaz Farid Nu'man Hasan, orang yang mengaku melihat jin biasanya ada dua keadaan:

1. Seseorang mengaku melihat Jin dalam wujud aslinya, sesuai kemauannya sendiri, kapan pun, di mana pun. Sementara orang lain tidak ada yang bisa melihatnya.

Seperti seorang terapis kesehatan yang dengan enteng mengatakan kepada pasiennya, misalnya, "Di samping kamu saya lihat ada jinnya, di belakang kamu juga ada". Kepada orang seperti ini hendaknya kita tidak tertipu atas apa yang dilakukannya di saat dia bisa menyembuhkan. Itu bukanlah karamah, ma'unah, tapi adalah istidraj (kejadian luar biasa yang dialami orang kafir atau ahli maksiat).

Besar kemungkinan orang itu bersahabat dengan jin atau dalam dirinya ada jin yang dengannya dia melihat jin. Sebab, hanya jin yang bisa melihat jin dalam wujud asli. Kecuali bagi para Nabi, menurut sebagian ulama -seperti Imam Asy Syafi'i, Imam Ibnu Hazm, Imam Al Qusyairi- bahwa para Nabi diizinkan Allah bisa melihatnya.

2. Seseorang melihat jin atas kemauan jin itu sendiri, yang hadir dalam kehidupan sebagian manusia dalam wujud yang berbeda-beda.

Hal ini benar adanya dan dianut oleh mayoritas ulama berdasarkan hadits-hadits shahih yang begitu banyak. Jin berbentuk manusia, ular, kalajengking, anjing hitam, dan lainnya.

Imam Ibnu Jarir, meriwayatkan dari Ibnu Abbas, As Sudi, Urwah bin az Zubeir, Ibnu Ishaq, bahwa saat menjelang perang Badr, setan datang dalam wujud Suraqah bin Malik bin Ju'syum, tokoh Bani Madlaj. (Tafsir Ath Thabari, 5/3869-3870)

Dalam Shahih Al-Bukhari, Abu Hurairah menangkap laki-laki pencuri zakat, sampai tiga kali. Setiap ditangkap selalu dibebaskan. Sampai yang ketiga kali laki-laki itu mengajarkan Abu Hurairah bacaan pengusir setan, yaitu ayat Kursi. Lalu, Rasulullah ﷺ mengatakan orang itu adalah setan.

Berikut Doa ketika Melihat Penampakan Hantu:

Manusia memang tercipta lemah dan memiliki rasa takut. dan beruntunglah mereka yang menggantungkan segala urusannya hanya kepada Allah semata.

Kejahatan setan dan balatentaranya memang tak akan berhenti menghasut dan mengganggu manusia. Mereka melakukan segala cara untuk menjerumuskan manusia. Berikut doa agar terhindar dari gangguan jin atau setan hantu:

1. Membaca Ta'awudz

Taawudz adalah kalimat doa memohon perlindungan kepada Allah dari gangguan setan.

أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ


A'uudzu billaahi minasy-syaithoonir rojiim
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, dia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  Dua kalimat yang ringan diucapkan tetapi berat timbangannya, dan disenangi oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala Yang Maha Pengasih yaitu, Subhanallah wa Bihamdihi Subhaanallaahil Azhim (Maha Suci Allah dengan segala pujian-Nya dan Maha Suci Allah Yang Maha Agung).

(HR. Muslim No. 4860)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More