Doa Melihat Hantu dan Mengusir Setan
Kamis, 01 April 2021 - 18:08 WIB
Artinya:
Aku berlindung kepada Allah Ta'ala dari gangguan setan yang terkutuk.
2. Membaca Doa Nabi Ketika Mengusir Jin Ifrit
Doa ini diajarkan langsung oleh Malaikat Jibril kepada Baginda Nabi yang ketika Isra Miraj beliau diincar Jin Ifrit dengan membawa api. Bacalah:
A'udzu biwajhillahil Kariimi wa bikalimaatillahit Tammaat Allatii Laa yujaawizu Hunna barru wa Laa Faajirun min syarri Ma yanzilu minassamaai wa min syarri ma ya'ruju fiiha wa minsyarri ma dzaro fil ardhi wa min syarri ma yakhruju minha wa min fitanil laili wannahari wa min thowaariqil laili wannahaari illa thoriqon yathruqu bikhoirin Ya Rohman.
"Aku berlindung dengan kemuliaan Allah Yang Maha Dermawan dan dengan firman-firman Allah yang sempurna yang tidak bisa ditembus oleh orang baik maupun orang jahat, dari keburukan yang turun dari langit, dan dari keburukan yang naik ke langit, dan dari keburukan makhluk yang ada di bumi, dan dari keburukan yang keluar dari bumi, dan dari fitnah siang dan malam, dan dari kejadian yang datang tiba-tiba di siang dan malam, kecuali sesuatu kejadian yang datang membawa kebaikan, wahai Tuhan Yang Maha Pengasih".
3. Membaca Ayat Kursi atau Surah Al-Baqarah
Dalam satu riwayat yang shahih, dari Abu Hurairah radhiyallahui 'anhu berkata: "Rasulullah menugaskanku untuk menjaga harta zakat. Lalu pada suatu hari ada seseorang yang menyusup hendak mengambil makanan, maka aku pun menyergapnya seraya berkata, 'Aku benar-benar akan menyerahkanmu kepada Rasulullah', lalu ia bercerita dan berkata, "Jika kamu hendak beranjak ke tempat tidur maka bacalah Ayat Kursi, niscaya Allah akan senantiasa menjagamu dan setan tidak akan mendekatimu hingga pagi. "Maka Nabi pun bersabda: "Ia telah berkata benar padamu, padahal ia adalah pendusta. Si penyusup tadi sebenarnya adalah Setan."
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah bersabda:"Jangan jadikan rumah-rumah kalian sebagai kuburan. Sesungguhnya setan itu akan lari dari rumah yang dibacakan Surat Al-Baqarah di dalamnya." (HR Muslim)
Lafaz Ayat Kursi
Allāhu lā ilāha illā Huwal-ḥayyul-qayyụm, Lā ta`khużuhụ sinatuw wa lā na`ụm, Lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, Man żallażī yasyfa'u 'indahū illā bi`iżnih, Ya'lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭụna bisyai`im min 'ilmihī illā bimā syā`, Wasi'a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ, Wa lā ya`ụduhụ ḥifẓuhumā, Wa Huwal-'aliyyul-'aẓhīm.
Artinya:
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (QS Al-Baqarah: 255)
Wallahu A'lam
Aku berlindung kepada Allah Ta'ala dari gangguan setan yang terkutuk.
2. Membaca Doa Nabi Ketika Mengusir Jin Ifrit
Doa ini diajarkan langsung oleh Malaikat Jibril kepada Baginda Nabi yang ketika Isra Miraj beliau diincar Jin Ifrit dengan membawa api. Bacalah:
أَعُوذُ بِوَجْهِ اللهِ الكَرِيمِ وَ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّآمَّات الَّتِي لاَ يُجَاوِزُ هُنَّ بَرٌّ و لا فَاجِرٌ مِنْ شَرِّ مَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَاء وَ مِنْ شَرِّ مَا يَعْرُجُ فِيهَا وَ مِنْ شَرِّ ما ذَرَأَ فِي الأَرْضِ وَ مِنْ شَرِّ مَا يَخْرُجُ مِنْهَا وَ مِنْ فِتَنِ الَّليْلِ وَ النَّهَارِ وَ مِنْ طَوَارِقِ اللَّيْلِ وَ النَّهَارِ إِلاَّ طَارِقًا يَطْرُقُ بِخَيْرٍ يَا رَحْمَن
A'udzu biwajhillahil Kariimi wa bikalimaatillahit Tammaat Allatii Laa yujaawizu Hunna barru wa Laa Faajirun min syarri Ma yanzilu minassamaai wa min syarri ma ya'ruju fiiha wa minsyarri ma dzaro fil ardhi wa min syarri ma yakhruju minha wa min fitanil laili wannahari wa min thowaariqil laili wannahaari illa thoriqon yathruqu bikhoirin Ya Rohman.
"Aku berlindung dengan kemuliaan Allah Yang Maha Dermawan dan dengan firman-firman Allah yang sempurna yang tidak bisa ditembus oleh orang baik maupun orang jahat, dari keburukan yang turun dari langit, dan dari keburukan yang naik ke langit, dan dari keburukan makhluk yang ada di bumi, dan dari keburukan yang keluar dari bumi, dan dari fitnah siang dan malam, dan dari kejadian yang datang tiba-tiba di siang dan malam, kecuali sesuatu kejadian yang datang membawa kebaikan, wahai Tuhan Yang Maha Pengasih".
3. Membaca Ayat Kursi atau Surah Al-Baqarah
Dalam satu riwayat yang shahih, dari Abu Hurairah radhiyallahui 'anhu berkata: "Rasulullah menugaskanku untuk menjaga harta zakat. Lalu pada suatu hari ada seseorang yang menyusup hendak mengambil makanan, maka aku pun menyergapnya seraya berkata, 'Aku benar-benar akan menyerahkanmu kepada Rasulullah', lalu ia bercerita dan berkata, "Jika kamu hendak beranjak ke tempat tidur maka bacalah Ayat Kursi, niscaya Allah akan senantiasa menjagamu dan setan tidak akan mendekatimu hingga pagi. "Maka Nabi pun bersabda: "Ia telah berkata benar padamu, padahal ia adalah pendusta. Si penyusup tadi sebenarnya adalah Setan."
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah bersabda:"Jangan jadikan rumah-rumah kalian sebagai kuburan. Sesungguhnya setan itu akan lari dari rumah yang dibacakan Surat Al-Baqarah di dalamnya." (HR Muslim)
Lafaz Ayat Kursi
ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ مَن ذَا ٱلَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ ۖ وَلَا يَـُٔودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْعَظِيمُ
Allāhu lā ilāha illā Huwal-ḥayyul-qayyụm, Lā ta`khużuhụ sinatuw wa lā na`ụm, Lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, Man żallażī yasyfa'u 'indahū illā bi`iżnih, Ya'lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭụna bisyai`im min 'ilmihī illā bimā syā`, Wasi'a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ, Wa lā ya`ụduhụ ḥifẓuhumā, Wa Huwal-'aliyyul-'aẓhīm.
Artinya:
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (QS Al-Baqarah: 255)
Wallahu A'lam
(rhs)