Doa Menutup Acara yang Sering Dibaca Rasulullah SAW
Kamis, 01 April 2021 - 20:13 WIB
Doa menutup acara dilakukan pada saat acara akan berakhir. Sudah lazim, ketika kita selesai berkumpul dalam sebuah majelis, kita dianjurkan untuk membaca doa kafaratul majlis sebelum kita pergi.
Hal ini bertujuan agar semua kesalahan dan kekeliruan yang terjadi saat kita berkumpul bisa diampuni oleh Allah dengan sebab membaca doa penutup acara.
Di antara redaksi doa kafaratul majlis, menurut Ibnu Umar, ini merupakan doa kafaratul majlis yang sering dibaca oleh Nabi Saw;
اللّهُمَّ اقْسِمْ لَنَا مِنْ خَشْيَتِكَ مَا تَحُوْلُ بَيْنَنَا وَبَيْنَ مَعَاصِيْكَ، وَمِنْ طَاعَتِكَ مَا تُبَلِّغُنَا بِهِ جَنَّتَكَ، وَمِنَ الْيَقِيْنِ مَا تُهَوِّنُ بِهِ عَلَيْنَا مَصَائِبَ الدُّنْيَا. اللّهُمَّ مَتِّعْنَا بِأَسْمَاعِنَا وَأَبْصَارِنَا وَقُوَّتِنَا مَا أَحْيَيْتَنَا، وَاجْعَلْهُ الْوَارِثَ مِنَّا، وَاجْعَلْ ثَأْرَنَا عَلَى مَنْ ظَلَمَنَا، وَانْصُرْنَا عَلَى مَنْ عَادَانَا، وَلاَ تَجْعَلْ مُصِيْبَتَنَا فِي دِيْنِنَا، وَلاَ تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا وَلاَ مَبْلَغَ عِلْمِنَا، وَلاَ تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لاَ يَرْحَمُنَا
Allohummaqsim lanaa min khosy-yatika maa tahuulu bainanaa wa baina ma’aashiika wa min thoo-‘atika maa tuballighunaa bihii jannataka, wa minal yaqiini maa tuhawwinu bihii ‘alainaa mashoo-ibad dunyaa. Allohumma matti’naa bi asmaa-‘inaa wa abshoorinaa wa quwwatinaa maa ahyaitanaa waj’alhul waaritsa minnaa waj’al tsa’ronaa ‘alaa man zholamanaa wanshurnaa ‘alaa man ‘aadaanaa walaa taj’al mushiibatanaa fi diininaa walaa taj’alid dunyaa akbaro hamminaa walaa mablagha ‘ilminaa wa tusallith ‘alainaa man laa yarhamunaa.
Ya Allah, jadikanlah untuk kami bagian dari rasa takut kepada-Mu yang dapat menghalangi kami dari perbuatan maksiat (kepada-Mu). Jadikanlah untuk kami bagian dari ketaatan kepadamu yang dapat menyampaikan kami kepada surgamu. Jadikanlah untuk kami bagian dari rasa keyakinan yang dengannya Engkau meringankan kami dalam menghadapi musibah dunia. Ya Allah, berilah kenikmatan kepada kami dengan pendengaran, penglihatan, dan kekuatan kami selama Engkau menghidupkan kami, jadikanlah ia tetap ada pada kami, jadikanlah pembalasan kami kepada orang yang menzhalimi kami, berilah kami kemenangan atas orang yang memusuhi kami, janganlah Engkau jadikan musibah (yang menimpa) kami mempengaruhi agama kami, janganlah Engkau jadikan dunia sebagai tujuan terbesar dan puncak ilmu kami, dan janganlah Engkau jadikan orang yang tidak menyayangi kami (orang kafir dan orang zhalim) sebagai orang yang menguasai kami.
Doa ini berdasarkan hadis yang disebutkan oleh Imam Al-Tirmidzi dalam kitab Al-Da’awat.
Hal ini bertujuan agar semua kesalahan dan kekeliruan yang terjadi saat kita berkumpul bisa diampuni oleh Allah dengan sebab membaca doa penutup acara.
Di antara redaksi doa kafaratul majlis, menurut Ibnu Umar, ini merupakan doa kafaratul majlis yang sering dibaca oleh Nabi Saw;
اللّهُمَّ اقْسِمْ لَنَا مِنْ خَشْيَتِكَ مَا تَحُوْلُ بَيْنَنَا وَبَيْنَ مَعَاصِيْكَ، وَمِنْ طَاعَتِكَ مَا تُبَلِّغُنَا بِهِ جَنَّتَكَ، وَمِنَ الْيَقِيْنِ مَا تُهَوِّنُ بِهِ عَلَيْنَا مَصَائِبَ الدُّنْيَا. اللّهُمَّ مَتِّعْنَا بِأَسْمَاعِنَا وَأَبْصَارِنَا وَقُوَّتِنَا مَا أَحْيَيْتَنَا، وَاجْعَلْهُ الْوَارِثَ مِنَّا، وَاجْعَلْ ثَأْرَنَا عَلَى مَنْ ظَلَمَنَا، وَانْصُرْنَا عَلَى مَنْ عَادَانَا، وَلاَ تَجْعَلْ مُصِيْبَتَنَا فِي دِيْنِنَا، وَلاَ تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا وَلاَ مَبْلَغَ عِلْمِنَا، وَلاَ تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لاَ يَرْحَمُنَا
Allohummaqsim lanaa min khosy-yatika maa tahuulu bainanaa wa baina ma’aashiika wa min thoo-‘atika maa tuballighunaa bihii jannataka, wa minal yaqiini maa tuhawwinu bihii ‘alainaa mashoo-ibad dunyaa. Allohumma matti’naa bi asmaa-‘inaa wa abshoorinaa wa quwwatinaa maa ahyaitanaa waj’alhul waaritsa minnaa waj’al tsa’ronaa ‘alaa man zholamanaa wanshurnaa ‘alaa man ‘aadaanaa walaa taj’al mushiibatanaa fi diininaa walaa taj’alid dunyaa akbaro hamminaa walaa mablagha ‘ilminaa wa tusallith ‘alainaa man laa yarhamunaa.
Ya Allah, jadikanlah untuk kami bagian dari rasa takut kepada-Mu yang dapat menghalangi kami dari perbuatan maksiat (kepada-Mu). Jadikanlah untuk kami bagian dari ketaatan kepadamu yang dapat menyampaikan kami kepada surgamu. Jadikanlah untuk kami bagian dari rasa keyakinan yang dengannya Engkau meringankan kami dalam menghadapi musibah dunia. Ya Allah, berilah kenikmatan kepada kami dengan pendengaran, penglihatan, dan kekuatan kami selama Engkau menghidupkan kami, jadikanlah ia tetap ada pada kami, jadikanlah pembalasan kami kepada orang yang menzhalimi kami, berilah kami kemenangan atas orang yang memusuhi kami, janganlah Engkau jadikan musibah (yang menimpa) kami mempengaruhi agama kami, janganlah Engkau jadikan dunia sebagai tujuan terbesar dan puncak ilmu kami, dan janganlah Engkau jadikan orang yang tidak menyayangi kami (orang kafir dan orang zhalim) sebagai orang yang menguasai kami.
Doa ini berdasarkan hadis yang disebutkan oleh Imam Al-Tirmidzi dalam kitab Al-Da’awat.
(mhy)