8 Sunnah-sunnah Puasa Ramadhan, Yuk Kita Amalkan!

Sabtu, 17 April 2021 - 09:05 WIB
Salah satu sunnah puasa Ramadhan adalah memperbanyak membaca Al-Quran dan mengkhatamkannya. Foto/dok SINDOnews
Secara bahasa puasa (ash-shoum) bermakna menahan. Kata ini berasal dari kata "shooma, yashuumu dan shouman wa shiyaaman". Secara istilah puasa adalah menahan diri pada siang hari dari hal-hal yang membatalkan puasa dengan niat ibadah sejak terbit fajar hingga terbenam matahari.

Pengajar Rumah Fiqih Ustaz Ahmad Zarkasih Lc dalam "Buku Saku Ramadhan" menjelaskan 8 sunnah-sunnah puasa Ramadhan. Di dalam hadis disebutkan bahwa puasa Ramadhan merupakan salah satu tiang agama: "Islam dibangun atas lima, syahadat bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Rasul Allah, menegakkan sholat, menunaikan zakat, pergi haji dan puasa Ramadhan". (HR Al-Bukhari dan Muslim)



Adapun keutamaan mengamalkan Sunnah Nabi akan mendapat ganjaran sebagai sabda Rasulullah صلى الله عليه وسلم berikut:

من أحيا سنتي فقد أحبني ومن أحبني كان معي في الجنة

"Barang siapa yang menghidupkan sunnahku maka dia telah mencintaiku, barang siapa yang mencintaiku maka dia akan bersamaku di surga". (HR at-Tirmidzi)

Beliau juga bersabda: "Barangsiapa berpegang teguh kepada sunnahku ketika rusaknya ummatku, maka baginya pahala seratus orang mati syahid." (HR. Al-Baihaqi)

Berikut 8 Sunnah Puasa Ramadhan

1. Makan Sahur

Para ulama telah sepakat tentang sunnahnya sahur untuk puasa. Meski demikian, tanpa sahur pun puasa tetap boleh.Karena dalam sahur itu ada barokah, sebagaimana riwayat dari Anas radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah bersabda: "Makan sahurlah, karena sahur itu berkah". (HR Bukhari dan Muslim)

Makan sahur tetap disunnahkan walau tidak terlalu banyak. Bahkan kesunnahan sahur tetap berlaku meski hanya dengan segelas air putih saja. Dari Abi Said al-Khudri: "Sahur itu barakah maka jangan tinggalkan meski hanya dengan seteguk air. Sesungguhnya Allah dan malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang sahur." (HR Ahmad)

2. Mengakhirkan Sahur

Disunnahkan untuk mengakhirkan makan sahur hingga mendekati waktu shubuh. Dari Abu Zar Al-Ghifari dengan riwayat marfu', "Umatku masih dalam kebaikan selama mendahulukan buka puasa dan mengakhirkan sahur." (HR. Ahmad)

Praktek makan sahur yang dilakukan oleh Rasulullah justru berlombalomba dengan datangnya waktu fajar. Rasulullah telah menegaskan bahwa makan sahur memiliki banyak hikmah, salah satunya agar puasa kita di siang harinya menjadi semakin tahan dan kuat. "Mintalah bantuan dengan menyantap makan sahur agar kuat puasa di siang hari. Dan mintalah bantuan dengan tidur sejenak siang agar kuat shalat malam." (HR. Ibnu Majah)

3. Menyegerakan Berbuka

Disunnahkan dalam berbuka puasa untuk mentakjil atau menyegerakan berbuka sebelum sholat Maghrib. Meski hanya dengan seteguk air atau sebutir kurma. Dari Sahl bin Saad bahwa Nabi bersabda, "Umatku masih dalam kebaikan selama-mendahulukan berbuka." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Kesunnahan ini tentu sangat penting untuk digarisbawahi. Ternyata meskipun sholat Maghrib itu sedikit sekali waktunya, namun tetap saja lebih diutamakan bagi yang berpuasa untuk berbuka terlebih dahulu, dan bukan mendahulukan shalat Maghrib.

4. Memberi Makan Orang Berbuka

Memberi makan bagi orang yang berbuka puasa sangat dianjurkan karena balasannya sebesar pahala orang yang diberi makan itu tanpa dikurangi. Bahkan meski hanya memberi sebutir kurma atau seteguk air putih saja. Tapi lebih utama bila dapat memberi makanan yang cukup dan bisa mengenyangkan perutnya. Sabda Rasulullah: "Siapa yang memberi makan (saat berbuka) untuk orang yang puasa, maka dia mendapat pahala seperti pahala orang yang diberi makannya itu tanpa dikurangi sedikitpun dari pahalanya". (HR At-Tirmizi, An-Nasai, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dan Ibnu Khuzaemah)

5. Membaca Al-Qur'an

Disunnahkan bagi orang yang sedang berpuasa, khususnya puasa Ramadhan, untuk memperbanyak membaca Al-Qur'an. Dasarnya adalah hadits shahih berikut: "Jibril 'alaihissalam mendatangi Rasulullah صلى الله عليه وسلم pada tiap malam bulan Ramadhan dan mengajarkannya Al-Qur'an. (HR Al-Bukhari dan Muslim)

6. Memperbanyak Sedekah

Memperbanyak sedekah sangat disunnahkan saat kita sedang berpuasa, termasuk memberi keluasan belanja pada keluarga, berbuat ihsan kepada famili dan kerabat serta memperbanyak sedekah. Adalah Rasulullah orang yang paling bagus dalam kebajikan. Dan menjadi paling baik saat bulan Ramadhan ketika Jibril mendatanginya.

Rasulullah صلى الله عليه وسلم itu orang yang sangat murah dengan sumbangan. Namun saat beliau paling bermurah adalah di bulan Ramadhan saat beliau bertemu Jibril. (HR. Bukhari dan Muslim)

7. Menjaga Lidah dan Anggota Tubuh

Disunnahkan untuk meninggalkan semua perkataan kotor dan keji serta perkataan yang membawa kepada kefasikan dan kejahatan. Termasuk di dalamnya adalah ghibah (bergunjing), namimah (mengadu domba), dusta dan kebohongan. Meski tidak sampai membatalkan puasanya, namun pahalanya hilang di sisi Allah.

Sedangkan perbuatan itu sendiri hukumnya haram baik dalam bulan Ramadhan atau di luar Ramadhan. Dari Abi Hurairah bahwa Rasulullah bersabda: "Siapa yang tidak meninggalkan perkataan kotor dan perbuatannya, maka Allah tidak butuh dia untuk meninggalkan makan minumnya (puasanya). (HR Al-Bukhari, Abu Daud, At-Tirmizi, An-Nasai, Ibnu Majah)

Rasulullah juga bersabda: "Janganlah kamu melakukan rafats dan khashb pada saat berpuasa. Bila seseorang mencacinya atau memeranginya, maka hendaklah dia berkata, "Aku sedang puasa". (HR Al-Bukhari dan Muslim)

8. Meninggalkan Nafsu dan Syahwat

Ada nafsu dan syahwat tertentu yang tidak sampai membatalkan puasa, seperti menikmati wewangian, melihat sesuatu yang menyenangkan dan halal, mendengarkan dan meraba. Meski pada dasarnya tidak membatalkan puasa selama dalam koridor syar‘i, namun disunnahkan untuk meninggalkannya.

Contoh lain seperti bercumbu antara suami istri. Selama tidak keluar mani atau tidak melakukan hubungan seksual, sesungguhnya tidak membatalkan puasa. Tetapi sebaiknya hal itu ditinggalkan untuk mendapatkan keutamaan puasa.

Demikian 8 Sunnah Puasa Ramadhan sebagaimana dijelaskan oleh Ustaz Ahmad Zarkasih dalam bukunya. Selain delapan sunnah-sunnah di atas, umat Islam juga dianjurkan untuk menghidupkan malam-malan Ramadhan dengan sholat Tarawih dan Witir. Selain itu, memperbanyak zikir, doa dan sholawat. Kemudian berdoa di waktu berbuka dan waktu sahur.

Semoga kita termasuk orang-orang yang menghidupkan sunnah-sunnah baik di bulan Ramadhan maupun bulan lainnya.

(rhs)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
رَبَّنَا لَا تُزِغۡ قُلُوۡبَنَا بَعۡدَ اِذۡ هَدَيۡتَنَا وَهَبۡ لَنَا مِنۡ لَّدُنۡكَ رَحۡمَةً ‌ ۚ اِنَّكَ اَنۡتَ الۡوَهَّابُ
Mereka berdoa, Ya Tuhan kami, janganlah Engkau condongkan hati kami kepada kesesatan setelah Engkau berikan petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi.

(QS. Ali 'Imran Ayat 8)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More