10 Amalan Sunnah di Bulan Rabiul Awal
loading...
A
A
A
Ada banyak amalan sunnah yang dianjurkan dilakukan di bulan Rabiul Awal 1446 Hijriah ini. Apa saja amalan sunnah tersebut dan bagaimana dalilnya?
Seperti diketahui Rabiul Awal dikenal sebagai bulan Maulid atau bulan kelahiran Baginda Nabi Muhammad Shallalahu alaihi wa sallam. Dikutip dari NU online, banyak tradisi dalam menyambut kelahiran Nabi SAW yang bisa dilakukan di Indonesia, tradisi ini merupakan bidah yang dianggap baik atau disunahkan.
Dengan kata lain, meski tidak pernah dilakukan pada zaman Rasulullah SAW, tetapi dianjurkan digelar karena di dalamnya terdapat sisi mengagungkan dan kecintaan kepada Rasulullah.
Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa sallam dalam sebuah hadisnya bersabda:
Artinya: Barang siapa yang senang, gembira, dan cinta kepada saya, maka akan berkumpul bersama dengan saya masuk surga.
Di Indonesia, banyak umat Islam yang melakukan amalan-amalan sunnah sebagai bentuk penghormatan dan peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Berikut beberapa amalan sunah yang umum dilakukan di hari Maulid Nabi.
Dalam Al-Qur'an Surat Al Baqarah ayat 254 Allah SWT berfirman:
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, infakkanlah sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari ketika tidak ada lagi jual beli, tidak ada lagi persahabatan, dan tidak ada lagi syafaat. Orang-orang kafir itulah orang yang zalim." (QS Al Baqarah 2 ayat 254).
Artinya: "Barang siapa yang hendak menginginkan dunia, maka hendaklah ia menguasai ilmu. Barang siapa menginginkan akhirat hendaklah ia menguasai ilmu, dan barang siapa yang menginginkan keduanya (dunia dan akhirat) hendaklah ia menguasai ilmu," (HR Ahmad).
Artinya: Orang yang paling berhak mendapatkan syafa'atku di hari kiamat adalah orang yang paling banyak bersholawat kepadaku." (HR Tirmidzi).
Berikut bacaan selawat yang bisa dibaca:
Seperti puasa Ayyamul Bidh merupakan salah satu ibadah puasa sunnah yang dianjurkan untuk dikerjakan umat Muslim. Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa sunah yang dikerjakan setiap tanggal 13, 14, dan 15 di bulan komariyah pada kalender Hijriah.
Amalan ini telah dicontohkan Rasulullah SAW semasa hidupnya. Keutamaan seseorang muslim yang mengerjakan ibadah sunnah ini akan dicatat seperti orang yang berpuasa sepanjang tahun.
Dari Abu Dzar, Rasulullah SAW bersabda kepadanya:
"Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah)." (HR. Tirmidzi, no. 761).
Sebagaimana firman-Nya: "Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur'an dan sesungguhnya Kami pula yang memeliharanya." (QS. Al-Hijr [15]:9).
Seperti diketahui Rabiul Awal dikenal sebagai bulan Maulid atau bulan kelahiran Baginda Nabi Muhammad Shallalahu alaihi wa sallam. Dikutip dari NU online, banyak tradisi dalam menyambut kelahiran Nabi SAW yang bisa dilakukan di Indonesia, tradisi ini merupakan bidah yang dianggap baik atau disunahkan.
Dengan kata lain, meski tidak pernah dilakukan pada zaman Rasulullah SAW, tetapi dianjurkan digelar karena di dalamnya terdapat sisi mengagungkan dan kecintaan kepada Rasulullah.
Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa sallam dalam sebuah hadisnya bersabda:
مَنْ أَحَبَّنِى كَانَ مَعِيْ فِي الْجَنـَّةِ
Artinya: Barang siapa yang senang, gembira, dan cinta kepada saya, maka akan berkumpul bersama dengan saya masuk surga.
Di Indonesia, banyak umat Islam yang melakukan amalan-amalan sunnah sebagai bentuk penghormatan dan peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Berikut beberapa amalan sunah yang umum dilakukan di hari Maulid Nabi.
1. Salat Sunah dan Berdoa
Umat Islam dianjurkan melakukan salat sunah atau salat tahiyatul masjid di masjid sebagai bentuk ibadah dan berdoa untuk keberkahan.2. Membaca tentang kehidupan Nabi SAW
Bacaan Maulid adalah naskah yang menceritakan tentang kehidupan Nabi Muhammad. Banyak umat Islam membacanya di keluarga atau dalam majelis keagamaan. Mempelajari Maulid dapat memperkaya pengetahuan serta wawasan tentang Nabi Muhammad.3. Bersedekah
Bersedekah kepada yang membutuhkan merupakan bentuk amal kebaikan dan berbagi rezeki dengan sesama. Surat Al Baqarah ayat 254 mengatakan sedekah merupakan bagian dari ungkapan rasa syukur atas rezeki yang diberikan Allah SWT.Dalam Al-Qur'an Surat Al Baqarah ayat 254 Allah SWT berfirman:
ـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُا اَنْفِقُوْا مِمَّا رَزَقْنٰكُمْ مِّنْ قَبْلِ اَنْ يَّأْتِيَ يَوْمٌ لَّا بَيْعٌ فِيْهِ وَلَا خُلَّةٌ وَّلَا شَفَا عَةٌ ۗ وَا لْكٰفِرُوْنَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, infakkanlah sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari ketika tidak ada lagi jual beli, tidak ada lagi persahabatan, dan tidak ada lagi syafaat. Orang-orang kafir itulah orang yang zalim." (QS Al Baqarah 2 ayat 254).
4. Meningkatkan kebersihan dan kecantikan
Memperindah rumah dan masjid dengan lampu-lampu, hiasan, atau dekorasi khusus di hari Maulid menjadi tanda kebahagiaan. Ini juga menjadi tanda ungkapan rasa syukur atas kenikmatan yang telah diberikan Allah SWT.5. Mengingat ajaran Nabi
Gunakan hari perayaan Maulid Nabi sebagai kesempatan untuk merenungkan ajaran-ajaran Nabi Muhammad. Jangan lupa mencoba mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.6. Menghadiri kajian agama
Seorang Muslim dianjurkan untuk menghadiri ceramah atau kajian agama yang membahas kehidupan dan ajaran Nabi Muhammad. Ini dilakukan semata-mata untuk mencari ridho Allah SWT serta kehidupan akhirat.مَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِاْلعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَ الآخِرَهَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ باِلعِلْمِ
Artinya: "Barang siapa yang hendak menginginkan dunia, maka hendaklah ia menguasai ilmu. Barang siapa menginginkan akhirat hendaklah ia menguasai ilmu, dan barang siapa yang menginginkan keduanya (dunia dan akhirat) hendaklah ia menguasai ilmu," (HR Ahmad).
7. Memperbanyak membaca Selawat
Memperbanyak membaca selawat, seperti Selawat Nariyah atau selawat lainnya sebagai bentuk penghormatan kepada Nabi Muhammad. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW tentang keutamaan orang yang bersholawat atas dirinya.أَوْلَى النَّاسِ بِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَكْثَرُهُمْ عَلَىَّ صَلاَةً
Artinya: Orang yang paling berhak mendapatkan syafa'atku di hari kiamat adalah orang yang paling banyak bersholawat kepadaku." (HR Tirmidzi).
Berikut bacaan selawat yang bisa dibaca:
• Selawat Nariyah
Allahumma shollì sholaatan kaamìlatan Wa sallìm salaaman taaman 'ala sayyìdìnaa Muhammadìn Alladzì tanhallu bìhìl 'uqadu, wa tanfarìju bìhìl kurabu. Wa tuqdhaa bìhìl hawaa'ìju Wa tunaalu bìhìr raghaa'ìbu wa husnul khawaatìmì wa yustasqal ghomaamu bì wajhìhìl karììmì, wa 'alaa aalìhì, wa shahbìhì 'adada kullì ma'luumìn laka.• Selawat Nabi Muhammad SAW dan Nabi Ibrahim AS
Allohumma solli 'alaa muhammad, wa 'alaa aali muhammad, kamaa sollaita 'alaa aali ibroohim, wa baarik 'alaa muhammad, wa 'alaa aali muhammad, kamaa baarokta 'alaa aali ibroohim, fil 'aalamiina innaka hamiidummajiid.8. Puasa Sunnah
Rasulullah SAW selalu memperingati hari lahirnya dengan berpuasa pada hari Senin. Selain itu, amalan puasa sunnah lainnya juga diajarkan Rasulullah SAW, yaitu mengerjakan puasa Ayyamul Bidh.Seperti puasa Ayyamul Bidh merupakan salah satu ibadah puasa sunnah yang dianjurkan untuk dikerjakan umat Muslim. Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa sunah yang dikerjakan setiap tanggal 13, 14, dan 15 di bulan komariyah pada kalender Hijriah.
Amalan ini telah dicontohkan Rasulullah SAW semasa hidupnya. Keutamaan seseorang muslim yang mengerjakan ibadah sunnah ini akan dicatat seperti orang yang berpuasa sepanjang tahun.
Dari Abu Dzar, Rasulullah SAW bersabda kepadanya:
يَا أَبَا ذَرٍّ إِذَا صُمْتَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ
"Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah)." (HR. Tirmidzi, no. 761).
9.Menggelar kegiatan sosial
Mengadakan kegiatan sosial seperti membagikan makanan kepada yang membutuhkan, menjenguk orang sakit, atau berbuat baik kepada sesama.10. Membaca Al-Qur'an
Amalan lainnya yang dapat dilakukan untuk memperingati Maulid Nabi adalah membaca Al-Qur'an. Ini menjadi amalan yang tak hanya dikerjakan pada Maulid Nabi saja, namun hingga akhir hayat. Sebab, Allah berjanji akan kemukjizatan Al-Qur'an.Sebagaimana firman-Nya: "Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur'an dan sesungguhnya Kami pula yang memeliharanya." (QS. Al-Hijr [15]:9).
(wid)