Tetap Semangat! Berikut 7 Keutamaan Orang yang Ikhlas Berpuasa
Sabtu, 01 Mei 2021 - 03:20 WIB
Orang yang berpuasa dengan dasar iman dan ikhlas akan meraih tujuh keutamaan. Foto ilustrasi/Ist
Alhamdulillah, hari ini sudah memasuki 19 Ramadhan bertepatan dengan Sabtu 1 Mei 2021. Senin lusa kita sudah memasuki 10 hari terakhir bulan Ramadhan.
Mengingatkan kembali keutamaan puasa Ramadhan, ada tujuh keutamaan besar bagi mereka yang menjalankan ibadah puasa dengan dasar iman dan ikhlas karena Allah. Hendaknya kaum muslimin tetap semangat menjaga puasanya.
Berikut 7 ganjaran puasa Ramadhan sebagaimana disampaikan Al-Habib Quraisy Baharun dalam tausiyahnya. Di antara keutamaan ibadah puasa Ramadhan adalah:
1. Puasa Adalah Jalan Meraih Takwa
Hikmah disyariatkannya puasa yaitu agar kita bertakwa. Karena dalam puasa, kita mengerjakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Allah Ta’ala berfirman dalam Al-Qur'an:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Wahai orang-orang yang beriman diwajibkan bagi kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan pada orang-orang sebelum kalian agar kalian menjadi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al Baqarah: 183).
Ketika berpuasa, seorang muslim meninggalkan apa yang Allah haramkan yaitu makan, minum, hubungan intim dan semacamnya. Padahal jiwa begitu terdorong untuk menikmatinya. Ia mengekang hawa nafsunya padahal ia bisa saja menikmati berbagai macam kenikmatan. Orang yang berpuasa melatih dirinya untuk semakin dekat pada Allah.
Puasa juga mengekang jalannya setan dalam saluran darah. Karena setan itu merasuki manusia pada saluran darahnya. Ketika puasa, saluran setan itu menyempit. Maksiatnya pun akhirnya berkurang. Orang yang berpuasa semakin giat melakukan ketaatan dan itu termasuk ketakwaan.
2. Puasa Adalah Penghalang dari Siksa Neraka.
Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّمَا الصِّيَامُ جُنَّةٌ يَسْتَجِنُّ بِهَا الْعَبْدُ مِنَ النَّارِ
"Puasa adalah perisai yang dapat melindungi seorang hamba dari siksa neraka."
Riwayat lain dari Abu Sa’id radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa melakukan puasa satu hari di jalan Allah (dalam melakukan ketaatan pada Allah), maka Allah akan menjauhkannya dari neraka sejauh perjalanan 70 tahun." (HR Al-Bukhari No. 2840)
3. Memperoleh Syafa'at
Orang yang menjalankan ibadah puasa Ramadhan dengan ikhlas berhak mendapatkan syafaat. Dari Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah bersabda:
الصِّيَامُ وَالْقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَقُولُ الصِّيَامُ أَىْ رَبِّ مَنَعْتُهُ الطَّعَامَ وَالشَّهَوَاتِ بِالنَّهَارِ فَشَفِّعْنِى فِيهِ. وَيَقُولُ الْقُرْآنُ مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِاللَّيْلِ فَشَفِّعْنِى فِيهِ. قَالَ فَيُشَفَّعَانِ
"Puasa dan Al-Qur'an itu akan memberikan syafa’at kepada seorang hamba pada hari kiamat kelak. Puasa akan berkata, ’Wahai Rabbku, aku telah menahannya dari makan dan nafsu syahwat karenanya perkenankan aku untuk memberikan syafa’at kepadanya’. Dan Al-Qur'an pula berkata, ’Aku telah melarangnya dari tidur pada malam hari, karenanya perkenankan aku untuk memberi syafa’at kepadanya.’ Beliau bersabda, 'Maka syafa’at keduanya diperkenankan."
4. Mendapatkan Pengampunan Dosa
Mengingatkan kembali keutamaan puasa Ramadhan, ada tujuh keutamaan besar bagi mereka yang menjalankan ibadah puasa dengan dasar iman dan ikhlas karena Allah. Hendaknya kaum muslimin tetap semangat menjaga puasanya.
Berikut 7 ganjaran puasa Ramadhan sebagaimana disampaikan Al-Habib Quraisy Baharun dalam tausiyahnya. Di antara keutamaan ibadah puasa Ramadhan adalah:
1. Puasa Adalah Jalan Meraih Takwa
Hikmah disyariatkannya puasa yaitu agar kita bertakwa. Karena dalam puasa, kita mengerjakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Allah Ta’ala berfirman dalam Al-Qur'an:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Wahai orang-orang yang beriman diwajibkan bagi kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan pada orang-orang sebelum kalian agar kalian menjadi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al Baqarah: 183).
Ketika berpuasa, seorang muslim meninggalkan apa yang Allah haramkan yaitu makan, minum, hubungan intim dan semacamnya. Padahal jiwa begitu terdorong untuk menikmatinya. Ia mengekang hawa nafsunya padahal ia bisa saja menikmati berbagai macam kenikmatan. Orang yang berpuasa melatih dirinya untuk semakin dekat pada Allah.
Puasa juga mengekang jalannya setan dalam saluran darah. Karena setan itu merasuki manusia pada saluran darahnya. Ketika puasa, saluran setan itu menyempit. Maksiatnya pun akhirnya berkurang. Orang yang berpuasa semakin giat melakukan ketaatan dan itu termasuk ketakwaan.
2. Puasa Adalah Penghalang dari Siksa Neraka.
Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّمَا الصِّيَامُ جُنَّةٌ يَسْتَجِنُّ بِهَا الْعَبْدُ مِنَ النَّارِ
"Puasa adalah perisai yang dapat melindungi seorang hamba dari siksa neraka."
Riwayat lain dari Abu Sa’id radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa melakukan puasa satu hari di jalan Allah (dalam melakukan ketaatan pada Allah), maka Allah akan menjauhkannya dari neraka sejauh perjalanan 70 tahun." (HR Al-Bukhari No. 2840)
3. Memperoleh Syafa'at
Orang yang menjalankan ibadah puasa Ramadhan dengan ikhlas berhak mendapatkan syafaat. Dari Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah bersabda:
الصِّيَامُ وَالْقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَقُولُ الصِّيَامُ أَىْ رَبِّ مَنَعْتُهُ الطَّعَامَ وَالشَّهَوَاتِ بِالنَّهَارِ فَشَفِّعْنِى فِيهِ. وَيَقُولُ الْقُرْآنُ مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِاللَّيْلِ فَشَفِّعْنِى فِيهِ. قَالَ فَيُشَفَّعَانِ
"Puasa dan Al-Qur'an itu akan memberikan syafa’at kepada seorang hamba pada hari kiamat kelak. Puasa akan berkata, ’Wahai Rabbku, aku telah menahannya dari makan dan nafsu syahwat karenanya perkenankan aku untuk memberikan syafa’at kepadanya’. Dan Al-Qur'an pula berkata, ’Aku telah melarangnya dari tidur pada malam hari, karenanya perkenankan aku untuk memberi syafa’at kepadanya.’ Beliau bersabda, 'Maka syafa’at keduanya diperkenankan."
4. Mendapatkan Pengampunan Dosa
Lihat Juga :