Ini Dia 35 Artefak Peninggalan Nabi Muhammad dan Para Sahabat

Senin, 03 Mei 2021 - 17:37 WIB
Surban, salah satu artefak peninggalan Nabi Muhammad yang dipamerkan di Ramadhan Fest 2021. Foto: MNC/Widya Michella
JAKARTA - Sebanyak 35 artefak Rasulullah SAW dipamerkan dalam Ramadhan Fest 2021, Senin (3/5/2021).Sebelum masuk, pengunjung pameran artefak baginda Nabi dan para sahabat itu diberikan suguhan tontonan pendek tentang sosok Rasulullah sejak lahir hingga wafat.

Setelah itu mereka diarahkan untuk masuk ke dalam ruang pameran secara bergiliran. Di dalam berjejer benda-benda peninggalan Rasulullah SAW seperti busur panah, sorban, bekas tapak kaki dan masih banyak lagi.Artefak paling menonjol adalah alas kaki Nabi yang terbuat dari kulit unta yang merupakan hadiah dari Syiria. Telapak kaki Nabi juga tercetak semasa memasuki Taif untuk pertama kali.



Melihat peninggalan Rasullah tersebut membuat jiwa pengunjung bergetar.Seperti yang dialami Nurjannah (56) yang menangis melihat benda-benda artefak jaman Rasulullah Saw. Ia sangat terharu pada alas kaki, tongkat dan busur beliau.

"Begitu besar perjuangan untuk umat islam. Anak saya ngeliat ini sampe ke Turki habis Rp20 juta. Ketika ada pameran disini saya senang sekali dan membantu agar umat Islam mengenang pemimpin -pemimpin umat Islam.



Artefak lainnya seperti kantong kulit yang senantiasa dibawa Rasulullah saat shafar maupun saat berperang seperti Perang Badar dan Perang Khandak. Kantung kulit yang terbuat dari kulit unta, yang berkapasitas 25 orang saja. Setelah beliau wafat lalu diwariskan kepada Saidin Ali Zainal Abidin.

Kemudian ada juga tongkat yang Rasulullah senangi adalah tongkat bernama Al Saaja, tongkat peninggalan dari nabi Ibrahim. Tongkat Rasullah banyak terbuat dari Kayu Al Ayusiah dan Kayu Lus Putih.



Guna mengenang perjuangan Nabi Muhammad SAW membela Islam dipamerkan juga busur panah, busur komando untuk menandakan mulainya pertempuran di medan perang. Busur panah berukuran panjang 160 sentimeter dengan berat 929 gram dan terbuat dari kayu Al Ayusiah, dan anak panah terbuat dari walnut.

Cemeti kulit digunakan semasa menunggang unta atau kuda. Terbuat dari kulit dan berbentuk tali dan ada juga berbentuk lurus.

Artefak yang digemari oleh pengunjung lainnya yakni surban/imamah yang paling sering digunakan Rasullah SAW. Surban ini diberikan kepada sahabatnya Mu'adz bin Jabal. Beliau memiliki banyak sorban/imamah terbuat dari serat kayu, kain, dan kulit unta berukuran 5 meter berwarna hitam dan hijau.



Pengunjung lainnya, Apriyono, 39 tahun, mengungkapkan rasa kagumnya terhadap benda-benda peninggalan Rasulullah bersama para sahabat."Bagus banget untuk pengenalan terhadap Rasulullah apalagi secara awam untuk lebih mengenal lagi diantara Rasulullah SAW," katanya

Menurutnya apa yang jadi warisan dari beliau selama ini jarang dilihat umat Islam terutama di Indonesian dan memang terjaga dari turun temurun."Yang paling menyentuh imamah/sorban dan alas kaki pernah masuk ke surganya Rasulullah dan pernah naik ke sidhrotul muntahar paling istimewa. Semoga ada setiap tahun."kata Apri.

Lalu Putri Yulianti (19) asal Cengkareng bersyukur dapat datang saat penutupan terkahir pameran artefak."Bersyukur kesampean bisa kesini. Yang paling berkesan rambutnya Fatimah soalnya kan baru paham meskipun rambut sudah terpisah dengan kepala pun tetap bagian dari aurat. Lalu sorbannya nabi gede banget, kaya jaman sekarang jarang pake sorban,"ujar putri.

Ia pun mengingatkan anak milenial agar dapat menghadiri pameran tersebu. Karena dapat menambah wawasan dan pengalaman mengenal nabi lebih jauh."Wajib dateng sih walaupun pandemi gini meskipun lagi puasa kita harus semangat. Buat milenial, sekali-sekalo datang ke tempat yang mengedukasi kaya pameran ini dan kalau bisa di kota-kota lain,'harapnya.
(muh)
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Abdullah bin Mas'ud, dia berkata, Saya bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, Amalah apakah yang paling utama? Beliau menjawab: Shalat pada waktunya. Aku bertanya lagi, Kemudian apa lagi? Beliau menjawab: Berbakti kepada kedua orang tua. Aku bertanya lagi, Kemudian apa lagi? Beliau menjawab: Berjuang pada jalan Allah. Kemudian aku tidak menambah pertanyaan lagi karena menjaga perasaan beliau.

(HR. Bukhari No. 5513)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More