Masuk Surga Sambil Tertawa
Kamis, 10 Juni 2021 - 18:37 WIB
Ternyata, setiap muslim dapat masuk surga sambil tertawa. Kok bisa? Bagaimana amalannya sehingga bisa masuk surga dengan cara seperti itu? Dan pasti banyak pertanyaan-pertanyaan lainnya di benak kita.
Ustadz Aris Munandar MPI, pimpinan Pondok Pesantren Hamalatul Qur'an, Bantul Yogyakarta mengisahkan hadis yang diriwayatkan dari Abu Darda’ radhiyallahu'anhu, dia berkata Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ الذين أَلْسِنَتُهُمْ رَطْبَةٌ بِذِكْرِ اللَّهِ
يَدْخُلُ أحدهم الجنة وهو يَضْحَكُ
“Orang yang lidahnya basah dengan zikir mengingat Allah akan masuk surga sambil tertawa.” (Az-Zuhd karya Imam Ahmad)
Jadi, menurut Ustadz Aris Munandar, dengan zikir mengingat Allah, ini adalah amal yang mengantarkan ke surga, bahkan masuk surga sambil tertawa gembira. Lidah itu “basah” dengan dzikir manakala kita adalah orang yang rajin berzikir.
“Tolak ukur rajin berzikir adalah orang yang selalu membaca bacaan dzikir atau doa yang dituntunkan dari bangun tidur sampai tidur lagi,”ungkapnya dikutip dari laman facebooknya.
Orang yang rajin berzikir itu semestinya bibirnya kering karena berdzikir. Meski demikian bibir semisal ini hakekatnya adalah bibir yang basah.
Perintah Berzikir
Dari hadis di atas, kita ketahui orang yang rajin berzikir maka ia akan masuk surga dengan tertawa. Zikir sendiri merupakan salah satu ibadah yang utama . Zikir bermakna mengingat Allah SWT dalam segala hal dan kondisi.
Dalam Al Qur'an, banyak perintah Allah SWT untuk berzikir. Selain itu, zikir juga mempunyai banyak keutamaan. Di antara ayat Al-Qur'an yang memerintahkan kita berzikir, antara lain:
Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman,
فَاذۡكُرُوۡنِىۡٓ اَذۡكُرۡكُمۡ وَاشۡکُرُوۡا لِىۡ وَلَا تَكۡفُرُوۡنِ
“Karena itu, ingatlah kalian kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepada kalian dan bersyukurlah kalian kepada-Ku serta janganlah (sekali-kali) kalian mengingkari (nikmat)-Ku.” (QS Al-Baqarah : 152).
Allah Ta'ala juga berfirman,
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوا اذۡكُرُوۡا اللّٰهَ ذِكۡرًا كَثِيۡرًا
“Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya.” (QS al-Ahzab : 41).
Ustadz Aris Munandar MPI, pimpinan Pondok Pesantren Hamalatul Qur'an, Bantul Yogyakarta mengisahkan hadis yang diriwayatkan dari Abu Darda’ radhiyallahu'anhu, dia berkata Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ الذين أَلْسِنَتُهُمْ رَطْبَةٌ بِذِكْرِ اللَّهِ
يَدْخُلُ أحدهم الجنة وهو يَضْحَكُ
“Orang yang lidahnya basah dengan zikir mengingat Allah akan masuk surga sambil tertawa.” (Az-Zuhd karya Imam Ahmad)
Baca Juga
Jadi, menurut Ustadz Aris Munandar, dengan zikir mengingat Allah, ini adalah amal yang mengantarkan ke surga, bahkan masuk surga sambil tertawa gembira. Lidah itu “basah” dengan dzikir manakala kita adalah orang yang rajin berzikir.
“Tolak ukur rajin berzikir adalah orang yang selalu membaca bacaan dzikir atau doa yang dituntunkan dari bangun tidur sampai tidur lagi,”ungkapnya dikutip dari laman facebooknya.
Orang yang rajin berzikir itu semestinya bibirnya kering karena berdzikir. Meski demikian bibir semisal ini hakekatnya adalah bibir yang basah.
Perintah Berzikir
Dari hadis di atas, kita ketahui orang yang rajin berzikir maka ia akan masuk surga dengan tertawa. Zikir sendiri merupakan salah satu ibadah yang utama . Zikir bermakna mengingat Allah SWT dalam segala hal dan kondisi.
Dalam Al Qur'an, banyak perintah Allah SWT untuk berzikir. Selain itu, zikir juga mempunyai banyak keutamaan. Di antara ayat Al-Qur'an yang memerintahkan kita berzikir, antara lain:
Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman,
فَاذۡكُرُوۡنِىۡٓ اَذۡكُرۡكُمۡ وَاشۡکُرُوۡا لِىۡ وَلَا تَكۡفُرُوۡنِ
“Karena itu, ingatlah kalian kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepada kalian dan bersyukurlah kalian kepada-Ku serta janganlah (sekali-kali) kalian mengingkari (nikmat)-Ku.” (QS Al-Baqarah : 152).
Allah Ta'ala juga berfirman,
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوا اذۡكُرُوۡا اللّٰهَ ذِكۡرًا كَثِيۡرًا
“Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya.” (QS al-Ahzab : 41).