Terbanyak di Dunia, Umat Islam Indonesia Antara Kuantitas dan Kualitas

Kamis, 17 Juni 2021 - 05:00 WIB
Tentu program ini bukan sekedar formalitas macam orang bikin SIM yang bisa nembak. Program ini harus original, jujur, profesional, dan diawasi oleh pihak dalam dan luar negeri.

Di situlah para calon jamaah haji jadi serius belajar agama. Mulai dari belajar dasar-dasar bahasa Arab, seperti Nahwu, Sharaf, Adab, Balaghah, Bayan, Badi dan Manthiq.

Juga dilandasi dengan ilmu fiqih sebagai pondasi dasar praktek peribadatan. Belajar yang benar dari awal bab-bab fiqih, seperti Thaharah, Sholat, Puasa, Zakat, Haji, Muamalah, Pernikahan, dan seterusnya.

Tentu juga belajar Al-Qur'an baik dari segi bacaan (tahsinut-tilawah), juga hafalan (tahfizh), dan juga ilmu-ilmu Al-Quran seperti tafsir dan lainnya. Ilmu hadits pun penting juga untuk dipelajari, biar tidak asal comot hadits seenaknya lalu dicocokologikan dengan selera pribadi dan kelompok.

Pendeknya, kata Ustaz Sarwat, kualias umat Islam yang masih terbatas itu perlu di-upgrade. Upgradenya lewat induksi keilmuan. Dan yang paling siap untuk ikut program itu adalah para calon jamaah haji. Duitnya pun ada.

Sehingga ke depan, yang kita lakukan bukan sekedar pelatihan manasik haji setengah hari, tetapi kuliah ilmu-ilmu keislaman 4 tahun alias 8 semester. Ada hari-hari perkuliahannya. Ada tugas-tugas baca buku keislaman dan meringkas. Ada kewajiban bikin makalah. Ada Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS) di masing-masing dari delapan semester itu.

Lulus kuliah langsung haji. Dapat prioritas karena Allah SWT yang pastikan bahwa orang berilmu itu memang lebih tinggi derajatnya.

يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

"Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat." (QS. Al-Mujadilah : 11)

Juga sebagaimana sabda Nabi dalam memuliakan orang berilmu :

مَن سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إلى الجَنَّةِ

"Orang yang menelusuri jalan demi mencari ilmu agama, maka Allah SWT mudahkan baginya jalan menuju surga." (HR. Ahmad: Musnad Imam Ahmad 14/66)

Program Percepatan Antrean Haji

Ustaz Ahmad Sarwat menyampaikan beberapa usulan dalam rangka percepatan antrean haji. Di antaranya:

1. Program ini bukan screening, bukan fit and proper test juga bukan syarat pergi haji. Tapi program ini adalah program percepatan antrean haji. Yang ikut program ini bisa dapat kesempatan haji lebih cepat. "Daripada nunggu 40 tahun, mau nggak nunggunya cuma 4 tahun saja? Kalau tidak mau ya tidak apa-apa," katanya.

2. Di zaman serba online ini, pendidikan bisa diselenggarakan secara online. Sehingga tidak butuh banyak fasilitas aneh-aneh.Dan itu berarti tidak butuh terlalu banyak biaya juga.

3. Untuk memastikan kualitas para lulusannya, maka program ini tentu harus ada tes di tiap semester. "Usulan saya ada tes lisan yang sifatnya live streaming sehingga bisa ditonton seluruh bangsa Indonesia. Jadi semua akan tahu kayak apa kualitas lulusannya," paparnya.

4. Kalau program ini berjalan baik, kita bisa lobi pemerintah Saudi untuk memberikan jatah khusus buat para lulusannya. Sehingga program ini tidak mengurangi jatah kuota aslinya. Misalnya Saudi kasih jatah tambahan 10 ribu orang. Syaratnya para peserta dites bahasa Arab dan hafalan Qur'an serta tes Fiqih, Tafsir, Hadits, Ilmu Al-Quran dan seterusnya.Dan kita mudahkan jalannya menuju Baitullah. Aamien.



Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
cover top ayah
اِذۡ قَالَ اللّٰهُ يٰعِيۡسَى ابۡنَ مَرۡيَمَ اذۡكُرۡ نِعۡمَتِىۡ عَلَيۡكَ وَعَلٰى وَالِدَتِكَ‌ ۘ اِذۡ اَيَّدْتُكَ بِرُوۡحِ الۡقُدُسِ تُكَلِّمُ النَّاسَ فِىۡ الۡمَهۡدِ وَكَهۡلًا ‌ ۚوَاِذۡ عَلَّمۡتُكَ الۡـكِتٰبَ وَالۡحِكۡمَةَ وَالتَّوۡرٰٮةَ وَالۡاِنۡجِيۡلَ‌ ۚ وَاِذۡ تَخۡلُقُ مِنَ الطِّيۡنِ كَهَيْئَةِ الطَّيۡرِ بِاِذۡنِىۡ فَتَـنۡفُخُ فِيۡهَا فَتَكُوۡنُ طَيۡرًۢا بِاِذۡنِىۡ‌ وَ تُبۡرِئُ الۡاَكۡمَهَ وَالۡاَبۡرَصَ بِاِذۡنِىۡ‌ ۚ وَاِذۡ تُخۡرِجُ الۡمَوۡتٰى بِاِذۡنِىۡ‌ ۚ وَاِذۡ كَفَفۡتُ بَنِىۡۤ اِسۡرَآءِيۡلَ عَنۡكَ اِذۡ جِئۡتَهُمۡ بِالۡبَيِّنٰتِ فَقَالَ الَّذِيۡنَ كَفَرُوۡا مِنۡهُمۡ اِنۡ هٰذَاۤ اِلَّا سِحۡرٌ مُّبِيۡنٌ
Dan ingatlah ketika Allah berfirman, Wahai Isa putra Maryam! Ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu sewaktu Aku menguatkanmu dengan Rohulkudus. Engkau dapat berbicara dengan manusia pada waktu masih dalam buaian dan setelah dewasa. Dan ingatlah ketika Aku mengajarkan menulis kepadamu, (juga) Hikmah, Taurat dan Injil. Dan ingatlah ketika engkau membentuk dari tanah berupa burung dengan seizin-Ku, kemudian engkau meniupnya, lalu menjadi seekor burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku. Dan ingatlah ketika engkau menyembuhkan orang yang buta sejak lahir dan orang yang berpenyakit kusta dengan seizin-Ku. Dan ingatlah ketika engkau mengeluarkan orang mati (dari kubur menjadi hidup) dengan seizin-Ku. Dan ingatlah ketika Aku menghalangi Bani Israil (dari keinginan mereka membunuhmu) di kala waktu engkau mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir di antara mereka berkata, Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata.

(QS. Al-Maidah Ayat 110)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More