Niat Sholat Tahajud dan Witir, Cara serta Waktunya

Selasa, 22 Juni 2021 - 10:02 WIB
Tahajud adalah shalat sunah yang dikerjakan setelah tidur. Waktunya terbentang mulai setelah isya’ hingga sebelum Subuh, dengan didahului tidur. Dan waktu paling utamanya adalah di sepertiga malam yang terakhir. Foto ilustrasi/ist
Niat sholat tahajud dan witir sangat perlu diketahui sebagai awal cara melaksanakan sholat sunnah yang utama ini. Berikut penjelasan tentang niat dan waktu sholat tahajud dan sholat witir yang perlu diketahui. berdasarkansifat sholat nabi, fiqih sunnah, dan kalam ulama .

1. Sholat Tahajud

Sholat tahajud merupakan sholat yang luar biasa dan sangat istimewa. Hukum sholat tahajud adalah sunnah muakkadah , yakni sunnah yang sangat dianjurkan.



Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Al Qur’an mengenai sholat sunah ini:

وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا

“Dan pada sebagian malam hari bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” (QS. Al Israa’: 79)

Tahajud adalah shalat sunah yang dikerjakan setelah tidur. Waktunya terbentang mulai setelah isya’ hingga sebelum Subuh, dengan didahului tidur. Dan waktu paling utamanya adalah di sepertiga malam yang terakhir.

Disebut sholat tahajud jika didahului tidur. Ustadz Adi Hidayat menjelaskan, tidur berbaring dalam bahasa Arab disebut hajada. Jika kita ingin bangun setelah berbaring, tambahkan ta’ di depannya, menjadi tahajada.



Sayyid Sabiq dalam Fiqih Sunnah menerangkan, hendaklah sebelum tidur berniat untuk bangun sholat tahajud sehingga jika ia tertinggal (tidak bisa bangun), tetap mendapat pahalanya.

Syaikh Wahbah Az Zuhaili dalam Fiqih Islam wa Adilatuhu menjelaskan, sebelum memulai sholat tahajud, disunnahkan untuk memakai siwak. Juga disunnahkan mengawalinya dengan dua rakaat ringan.

Sholat tahajud dikerjakan dua rakaat salam, dua rakaat salam. Para ulama berbeda pendapat mengenai batasan jumlah rakaatnya. Rasulullah terkadang melaksanakan 11 rakaat termasuk witir dan terkadang 13 rakaat termasuk witir.



Secara ringkas, tata caranya sama dengan sholat sunnah dua rakaat pada umumnya, yaitu :

Niat

Takbiratul ihram, diikuti dengan doa iftitah

Membaca surat Al Fatihah

Membaca surat atau ayat Al Qur’an. Rasulullah biasa membaca surat yang panjang-panjang.

Ruku’ dengan tuma’ninah
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
وَوَصَّيۡنَا الۡاِنۡسَانَ بِوَالِدَيۡهِ اِحۡسَانًا‌ ؕ حَمَلَـتۡهُ اُمُّهٗ كُرۡهًا وَّوَضَعَتۡهُ كُرۡهًا‌ ؕ وَحَمۡلُهٗ وَفِصٰلُهٗ ثَلٰـثُوۡنَ شَهۡرًا‌ ؕ حَتّٰٓى اِذَا بَلَغَ اَشُدَّهٗ وَبَلَغَ اَرۡبَعِيۡنَ سَنَةً  ۙ قَالَ رَبِّ اَوۡزِعۡنِىۡۤ اَنۡ اَشۡكُرَ نِعۡمَتَكَ الَّتِىۡۤ اَنۡعَمۡتَ عَلَىَّ وَعَلٰى وَالِدَىَّ وَاَنۡ اَعۡمَلَ صَالِحًا تَرۡضٰٮهُ وَاَصۡلِحۡ لِىۡ فِىۡ ذُرِّيَّتِىۡ ؕۚ اِنِّىۡ تُبۡتُ اِلَيۡكَ وَاِنِّىۡ مِنَ الۡمُسۡلِمِيۡنَ
Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Masa mengandung sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan, sehingga apabila dia (anak itu) telah dewasa dan umurnya mencapai empat puluh tahun dia berdoa, Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridhai; dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada Engkau dan sungguh, aku termasuk orang muslim.

(QS. Al-Ahqaf Ayat 15)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More