Dahsyatnya Sunnah Awwaabiin, Berikut Tata Cara Pelaksanaannya (2/Tamat)
Jum'at, 06 Agustus 2021 - 19:40 WIB
KH Yusuf Mansur
Pengasuh Pesantren Tahfizh Daarul Qur'an Tangerang
Sholat Sunnah Awwabin sangat efektif untuk mengubah segalanya. Bisa Maghrib hari ini juga dikerjakan, tak perlu menunggu Ramadhan. Siapa yang mengamalkannya diganjar 12 tahun atau 50 tahun ibadah.
Niatin jadi wasilah juga. Seperti yang dimaksud di QS. Al Maa-idah Ayat 35. Ayat ini diawali "Yaa-ayyuhalladziina aamanuu" (wahai orang-orang yang percaya).
Percaya apa? Ya apa yang mau dipercayai. Kalau kita percaya, percaya apa aja. Percaya bisa keluar dari penjara lebih cepat, buat yang sedang di penjara. Maka ada pertolongan Allah ada bantuan Allah. Yang dengan kuasa dan kebesaranNya, serta kasih sayangNya, seseorang bisa keluar lebih cepat dari penjara.
Awwaabiin, sebagaimana yang tidak keluar dari konteks Al Maa-idah 35, bisa banget jadi wasilah. Buat yang percaya sama Allah. Wasilah bagi yang perlu juga pertolongan, bantuan, kuasa, kebesaran, rahmat, Allah di tempat-tempat dan urusan-urusan serta hajat-hajat yang lain.
Buat santri, buat murid, percaya dapet beasiswa di luar Negeri S1, S2, S3. Lalu menjelma menjadi yang memberi beasiswa. Percaya utang lunas, percaya kebutuhan dan keperluan bakal ditutup terus oleh Allah. Percaya bisa sehat, percaya bisa menikah, bisa punya anak. Orang-orang yang percaya ini, dipanggil oleh Allah untuk mencari wasilah.
Terus, setelah Allah panggil "Yaa-ayyuhalladziina aamanuu..." Maka kata Allah di Al Maa-idah Ayat 35: "Ittaqullooh..." Bertakwalah kepada Allah. Jangan cuma percaya saja, tapi harus bertakwa.
Sampe sini, saya mau ngajak mikir. Kita juga tahu sampai kepada ketakwaan ini saja, gak mudah mesti dijagain diri 24 jam, bertahun-tahun asli tidak mudah. Ngerjain apa yang diperintah, ninggalin apa yang dilarang. Duh, kalau gak ada hidayah dan taufik dari Allah? Gak ada kesungguhan hati dan niat, dan membiasakan diri bertakwa, jatuh-jatuh juga, kepleset-kepleset juga. Tergelincir, khilaf, alpa. Sesuai sifat manusia juga adanya.
Alhamdulillaah Allah Maha Pengampun, Maha Pemaaf. Maha Pemberi dan Penerima Taubat. Nah, kita skip dulu. Dengan membuang kepada Tadabbur Hadits juga. Hadits tentang Sholat Sunnah Awwaabiin bahwa 12 tahun saat kita melakukan Awwaabiin, maka kita ada di Ketaqwaan yang Sempurna. Lalu dapatlah apa yang kita percayai itu. Dari Allah dan ujung Al Maa-idah itu, "La'allakum tuflihuun". Agar kita semua bahagia.
Senang, gembira, sukses, jaya, berhasil, nyaman, tenang. tentram, damai, kaya. Dan semua nuansa itu ada di kosakata "tuflihuun". Maasyaa Allah dah. Ada di Ketakwaan yang sempurna, selama 12 tahun. Dan itu baru semalam, semalam saja melakukannya. Gimana kalau sepanjang malam? Sepanjang abis Maghrib? Setahun? bertahun-tahun? Sepanjang sisa umur kita? Yaa Rabb... Masa iya sih gak bahagia, gak seneng, gak gembira, dunia akhirat? Gak kecapai itu pertolongan dan bantuan Allah? Gak mungkin banget.
Sangat layak dicoba Sholat Awwaabin ini. Sekali lagi saya bilang, yang mengerjakan sunnah sepotong-sepotong saja, sesekali sudah cair banget di dunia tanpa ngurangin nilai, kebaikan dan ganjaran di hari akhir. Apalagi ini 12 tahun, 50 tahun per sekali melakukan, Allahu Akbar!
Lanjut sedikit Ayat 35 Surah Al Maa-idah. Selanjutnya kata Allah, carilah wasilah, wasilah menuju diriNya, menuju karuniaNya, menuju rizkiNya, menuju kekayaanNya, menuju keselamatan, perlindungan, keamanan, dariNya. Wasilah apa aja yang kita tau, kita bisa.
Salah satunya ambil ini, ambil Awwaabiin ini. Istimewa sebagai salah satu wasilah. Di ayat 35 ini juga kita diperintahkan Allah, didorong dan dimotivasi oleh Allah agar sungguh-sungguh. "Wa jaahiduu fii sabiilih," Jika sudah dipilih wasilah yang mau diambil. Ya kerjakan dengan sungguh-sungguh. Jangan berhenti lagi, kejar, ngebut Bismillaah, walhamdullillaah. jangan dibolongin. Ujungnya dari ayat 35 itu menarik.
Kita semua bakal dapat petunjuk, bimbingan, kekuatan, pegawalan, penguatan, ditemenin, difasilitasin untuk jadi orang-orang yang "Tuflihuun".
Tata Cara Sholat Sunnah Awwabin
Baik, sekarang pelaksanaannya. Sholat Sunnah Awwaabiin bisa 2-2 pengerjaannya, dua rokaat dua rokaat. Setiap dua rokaat, salam. Layaknya sholat sunnah pada umumnya. Tapi jangan bercakap-cakap, dari mulai salamnya Tahiyyat akhir Sholat Fardhu Maghrib sampe nanti rokaat ke-6 Awwaabiin.
Niatnya? Bisa Awwaabin, bisa selain Awwaabin. Maksudnya? Bisa ushollii sunnatal awwaabiin rok'ataini lillaahi ta'aalaa. Atau bisa begini: 2 rokaat ba'diyah maghrib saja itu dihitung sudah 2 rokaat tuh. Hebat kan? Maha Hebat Allah. Diringanin benar-benar ini.
Jadi, tinggal 4 rokaat. Yang 4 bisa sholat sunnah taubat, bisa shalat sunnah hajat. Bisa qodho (ganti) shalat-sholat sunnah yang bercecer di hari itu. Misal, kelupaan dhuha, ketinggalan qobliyah ba'diyah zuhur. Bayar saja di waktu Maghrib. Niatnya qodho, ganti.
Kalau niat Bahasa Arab gak bisa, kasih tau ke yang lain, niat aja pakai Bahasa Indonesia. Boleh. Aman. Diterima. Atau bisa Sholat Birrul Waalidain. Ini sholat keren juga. Dan bila kita lakukan sehabis maghrib sebelum isya dihitung Awwaabiin juga.
Walhasil, Awwaabiin bisa lebih dari 6 rokaat. Nabi Muhammad dan beberapa sahabatnya dikisahkan bisa 20 rokaat, Sudah kita ambil 6 saja yang penting istiqomah. Bacaan surahnya apa? Apa saja, bebas. Yang ringan-ringan saja. "Qulyaa, Qulhu tidak apa-apa."
Syukur-syukur Habis Al Faatihah di tiap-tiap rokaat baca Al Ikhlash 6 kali, Al Falaq 1 kali dan an-Naas 1 kali. Di seluruh 6 rokaat, bacaannya itu. Ini ada di Kitab I'aanatuth-Thoolibiin.
Tapi tidak apa-apar walaupun hanya "Qulya dan Qulhu." Di tiap rakaat gak apa-apa. Ini mah buat yang mau lebih. Bismillaah walhamdulillaah. Setelah itu berdoa, pakai Bahasa Indonesia juga gak apa-apa. Saat berdoa kita sudah membawa Wasilah Ibadah 12 tahun, ibadah 50 tahun Maasyaa Allah-Alhamdulillaah.
Semoga semua doa-doa kita, cita-cita kita, harapan-harapan kita, keinginan kita ditolong dan dibantu Allah. Sempurna dengan kesempurnaanNya. Semua doa gak ada yang gak boleh kecuali doa yang jelek-jelek. Dan semua doa gak akan dihitung sia-sia.
Untuk mencapai semua tujuan, maksud, keinginan, harapan, dan agar kita "Tuflihuun", bukan saja diperbolehkan oleh Allah, tapi juga disuruh dan diganjar pula lagi dengan ibadah dan amal saleh.
Besok-sebok kita akan berdiri di Mahmakah Pengadilan Allah. Kita akan ditimbang dari seluruh catatan amal selama kita hidup. Insyaa Allah, Awwaabiin akan berdiri sebagai hujjah, yang akan membela kita lengkap dengan semua doa dan harapan kita semua. Apapun itu. Sebab dijadikan juga catatan ibadah dan amal saleh.
Sekarang sebagai penutup. Penambah penyemangat diganjar ibadah berapa tahun jika dilaksanakan terus menerus sepanjang tahun? 12 tahun x 365 hari = 4.380 tahun. Nah, kalau santri selama mondok 6 tahun melakukan Awwaabiin terus menerus? Tiap abis Maghrib? Itu sama dengan ibadah 26.280 tahun.
Kalau ada karyawan pabrik, buruh, yang melaksanakan selama kerja sampe pensiun? Katakanlah, dari usia 25 sampai 55 tahun? 131.400 tahun. Ini belum kalau mengerjakannya nanti di bulan Ramadhan atau di Masjidil Haram.
Cair dikit di dunia ini aja sudah kelar semua urusan dan hajat.Belum lagi kalau kita menyampaikan kepada keluarga, kerabat, kawan lalu semua melakukannya. Wah, dapat lagi lipatan semua itu. Semoga Allah mengizinkan dan insyaa Allah, Dia mengizinkan. Selamat mengerjakan. Semoga amaliyah ini diterima dan Allah Ridha.
Pengasuh Pesantren Tahfizh Daarul Qur'an Tangerang
Sholat Sunnah Awwabin sangat efektif untuk mengubah segalanya. Bisa Maghrib hari ini juga dikerjakan, tak perlu menunggu Ramadhan. Siapa yang mengamalkannya diganjar 12 tahun atau 50 tahun ibadah.
Niatin jadi wasilah juga. Seperti yang dimaksud di QS. Al Maa-idah Ayat 35. Ayat ini diawali "Yaa-ayyuhalladziina aamanuu" (wahai orang-orang yang percaya).
Percaya apa? Ya apa yang mau dipercayai. Kalau kita percaya, percaya apa aja. Percaya bisa keluar dari penjara lebih cepat, buat yang sedang di penjara. Maka ada pertolongan Allah ada bantuan Allah. Yang dengan kuasa dan kebesaranNya, serta kasih sayangNya, seseorang bisa keluar lebih cepat dari penjara.
Awwaabiin, sebagaimana yang tidak keluar dari konteks Al Maa-idah 35, bisa banget jadi wasilah. Buat yang percaya sama Allah. Wasilah bagi yang perlu juga pertolongan, bantuan, kuasa, kebesaran, rahmat, Allah di tempat-tempat dan urusan-urusan serta hajat-hajat yang lain.
Buat santri, buat murid, percaya dapet beasiswa di luar Negeri S1, S2, S3. Lalu menjelma menjadi yang memberi beasiswa. Percaya utang lunas, percaya kebutuhan dan keperluan bakal ditutup terus oleh Allah. Percaya bisa sehat, percaya bisa menikah, bisa punya anak. Orang-orang yang percaya ini, dipanggil oleh Allah untuk mencari wasilah.
Terus, setelah Allah panggil "Yaa-ayyuhalladziina aamanuu..." Maka kata Allah di Al Maa-idah Ayat 35: "Ittaqullooh..." Bertakwalah kepada Allah. Jangan cuma percaya saja, tapi harus bertakwa.
Sampe sini, saya mau ngajak mikir. Kita juga tahu sampai kepada ketakwaan ini saja, gak mudah mesti dijagain diri 24 jam, bertahun-tahun asli tidak mudah. Ngerjain apa yang diperintah, ninggalin apa yang dilarang. Duh, kalau gak ada hidayah dan taufik dari Allah? Gak ada kesungguhan hati dan niat, dan membiasakan diri bertakwa, jatuh-jatuh juga, kepleset-kepleset juga. Tergelincir, khilaf, alpa. Sesuai sifat manusia juga adanya.
Alhamdulillaah Allah Maha Pengampun, Maha Pemaaf. Maha Pemberi dan Penerima Taubat. Nah, kita skip dulu. Dengan membuang kepada Tadabbur Hadits juga. Hadits tentang Sholat Sunnah Awwaabiin bahwa 12 tahun saat kita melakukan Awwaabiin, maka kita ada di Ketaqwaan yang Sempurna. Lalu dapatlah apa yang kita percayai itu. Dari Allah dan ujung Al Maa-idah itu, "La'allakum tuflihuun". Agar kita semua bahagia.
Senang, gembira, sukses, jaya, berhasil, nyaman, tenang. tentram, damai, kaya. Dan semua nuansa itu ada di kosakata "tuflihuun". Maasyaa Allah dah. Ada di Ketakwaan yang sempurna, selama 12 tahun. Dan itu baru semalam, semalam saja melakukannya. Gimana kalau sepanjang malam? Sepanjang abis Maghrib? Setahun? bertahun-tahun? Sepanjang sisa umur kita? Yaa Rabb... Masa iya sih gak bahagia, gak seneng, gak gembira, dunia akhirat? Gak kecapai itu pertolongan dan bantuan Allah? Gak mungkin banget.
Sangat layak dicoba Sholat Awwaabin ini. Sekali lagi saya bilang, yang mengerjakan sunnah sepotong-sepotong saja, sesekali sudah cair banget di dunia tanpa ngurangin nilai, kebaikan dan ganjaran di hari akhir. Apalagi ini 12 tahun, 50 tahun per sekali melakukan, Allahu Akbar!
Lanjut sedikit Ayat 35 Surah Al Maa-idah. Selanjutnya kata Allah, carilah wasilah, wasilah menuju diriNya, menuju karuniaNya, menuju rizkiNya, menuju kekayaanNya, menuju keselamatan, perlindungan, keamanan, dariNya. Wasilah apa aja yang kita tau, kita bisa.
Salah satunya ambil ini, ambil Awwaabiin ini. Istimewa sebagai salah satu wasilah. Di ayat 35 ini juga kita diperintahkan Allah, didorong dan dimotivasi oleh Allah agar sungguh-sungguh. "Wa jaahiduu fii sabiilih," Jika sudah dipilih wasilah yang mau diambil. Ya kerjakan dengan sungguh-sungguh. Jangan berhenti lagi, kejar, ngebut Bismillaah, walhamdullillaah. jangan dibolongin. Ujungnya dari ayat 35 itu menarik.
Kita semua bakal dapat petunjuk, bimbingan, kekuatan, pegawalan, penguatan, ditemenin, difasilitasin untuk jadi orang-orang yang "Tuflihuun".
Tata Cara Sholat Sunnah Awwabin
Baik, sekarang pelaksanaannya. Sholat Sunnah Awwaabiin bisa 2-2 pengerjaannya, dua rokaat dua rokaat. Setiap dua rokaat, salam. Layaknya sholat sunnah pada umumnya. Tapi jangan bercakap-cakap, dari mulai salamnya Tahiyyat akhir Sholat Fardhu Maghrib sampe nanti rokaat ke-6 Awwaabiin.
Niatnya? Bisa Awwaabin, bisa selain Awwaabin. Maksudnya? Bisa ushollii sunnatal awwaabiin rok'ataini lillaahi ta'aalaa. Atau bisa begini: 2 rokaat ba'diyah maghrib saja itu dihitung sudah 2 rokaat tuh. Hebat kan? Maha Hebat Allah. Diringanin benar-benar ini.
Jadi, tinggal 4 rokaat. Yang 4 bisa sholat sunnah taubat, bisa shalat sunnah hajat. Bisa qodho (ganti) shalat-sholat sunnah yang bercecer di hari itu. Misal, kelupaan dhuha, ketinggalan qobliyah ba'diyah zuhur. Bayar saja di waktu Maghrib. Niatnya qodho, ganti.
Kalau niat Bahasa Arab gak bisa, kasih tau ke yang lain, niat aja pakai Bahasa Indonesia. Boleh. Aman. Diterima. Atau bisa Sholat Birrul Waalidain. Ini sholat keren juga. Dan bila kita lakukan sehabis maghrib sebelum isya dihitung Awwaabiin juga.
Walhasil, Awwaabiin bisa lebih dari 6 rokaat. Nabi Muhammad dan beberapa sahabatnya dikisahkan bisa 20 rokaat, Sudah kita ambil 6 saja yang penting istiqomah. Bacaan surahnya apa? Apa saja, bebas. Yang ringan-ringan saja. "Qulyaa, Qulhu tidak apa-apa."
Syukur-syukur Habis Al Faatihah di tiap-tiap rokaat baca Al Ikhlash 6 kali, Al Falaq 1 kali dan an-Naas 1 kali. Di seluruh 6 rokaat, bacaannya itu. Ini ada di Kitab I'aanatuth-Thoolibiin.
Tapi tidak apa-apar walaupun hanya "Qulya dan Qulhu." Di tiap rakaat gak apa-apa. Ini mah buat yang mau lebih. Bismillaah walhamdulillaah. Setelah itu berdoa, pakai Bahasa Indonesia juga gak apa-apa. Saat berdoa kita sudah membawa Wasilah Ibadah 12 tahun, ibadah 50 tahun Maasyaa Allah-Alhamdulillaah.
Semoga semua doa-doa kita, cita-cita kita, harapan-harapan kita, keinginan kita ditolong dan dibantu Allah. Sempurna dengan kesempurnaanNya. Semua doa gak ada yang gak boleh kecuali doa yang jelek-jelek. Dan semua doa gak akan dihitung sia-sia.
Untuk mencapai semua tujuan, maksud, keinginan, harapan, dan agar kita "Tuflihuun", bukan saja diperbolehkan oleh Allah, tapi juga disuruh dan diganjar pula lagi dengan ibadah dan amal saleh.
Besok-sebok kita akan berdiri di Mahmakah Pengadilan Allah. Kita akan ditimbang dari seluruh catatan amal selama kita hidup. Insyaa Allah, Awwaabiin akan berdiri sebagai hujjah, yang akan membela kita lengkap dengan semua doa dan harapan kita semua. Apapun itu. Sebab dijadikan juga catatan ibadah dan amal saleh.
Sekarang sebagai penutup. Penambah penyemangat diganjar ibadah berapa tahun jika dilaksanakan terus menerus sepanjang tahun? 12 tahun x 365 hari = 4.380 tahun. Nah, kalau santri selama mondok 6 tahun melakukan Awwaabiin terus menerus? Tiap abis Maghrib? Itu sama dengan ibadah 26.280 tahun.
Kalau ada karyawan pabrik, buruh, yang melaksanakan selama kerja sampe pensiun? Katakanlah, dari usia 25 sampai 55 tahun? 131.400 tahun. Ini belum kalau mengerjakannya nanti di bulan Ramadhan atau di Masjidil Haram.
Cair dikit di dunia ini aja sudah kelar semua urusan dan hajat.Belum lagi kalau kita menyampaikan kepada keluarga, kerabat, kawan lalu semua melakukannya. Wah, dapat lagi lipatan semua itu. Semoga Allah mengizinkan dan insyaa Allah, Dia mengizinkan. Selamat mengerjakan. Semoga amaliyah ini diterima dan Allah Ridha.
(rhs)