Jangan Remehkan Amalan Kecil, Bisa Jadi Si Mini Itu yang Jadi Kunci Surga

Kamis, 12 Agustus 2021 - 15:37 WIB
Ilustrasi/Dok, SINDOnews
Sahabat Abu Darda’ a berkata: “Janganlah meremehkan sekecil apapun kejelekan yang perlu kau jauhi, sebagaimana juga jangan meremehkan sekecil apapun kebaikan yang perlu kamu lakukan”. (Tarikh Dimasyq 47/161 karya Ibnu Asakir).

Sebuah petuah berharga dari Abu Darda, seorang sahabat Nabi SAW , ini pada hakekatnya diambil dari cahaya Al-Qur’an dan Sunnah yang berisi motivasi untuk beramal kebajikan dan meninggalkan kemaksiatan.



Allah SWT berfirman:

"Barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula." ( QS Az Zalzalah: 7-8 ).



Rasulullah SAW pun mengingatkan kita, saat berbuat dosa, “Janganlah engkau memandang besar atau kecilnya maksiat, tapi pandanglah kepada siapa engkau bermaksiat (kepada Allah)”.

Manusia tidak pernah tahu amalan manakah yang bisa mengetuk pintu surga untuknya. Bisa jadi amalan besar yang kita banggakan ternyata tidak diterima oleh Allah dan bisa jadi amalan kecil yang kita remehkan justru itulah pembuka pintu surga kita.



Kita pun bisa menjadi mulia karena hal-hal kecil, seperti mengucapkan terima kasih kepada orang lain yang membantu, mendahului orang mengucap salam, meminta maaf, melempar senyum dengan ikhlas, mempermudah urusan orang, atau pun menunjukkan raut muka yang cerah.

Bukankah ada wanita pelacur di Bani Israil yang diampuni Allah gara-gara memberi minum anjing yang kehausan?Bukankah ada seorang wanita yang masuk neraka gara-gara seekor kucing yang dia siksa?

Maka sejak sekarang, Jangan pernah meremeh kan suatu kebaikan sekecil apapun itu dan jangan pernah meremehkan dosa sekecil apapun itu.

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(mhy)
Hadits of The Day
Dari Aisyah Ummul Mukminin, bahwa ia berkata:  Sudah biasa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berpuasa beberapa hari, hingga kami mengira bahwa beliau akan berpuasa terus. Namun beliau juga biasa berbuka (tidak puasa) beberapa hari hingga kami mengira bahwa beliau akan tidak puasa terus. Dan aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyempurnakan puasanya sebulan penuh, kecuali Ramadhan.  Dan aku juga tidak pernah melihat beliau puasa sunnah dalam sebulan yang lebih banyak daripada puasanya ketika bulan Sya'ban.

(HR. Muslim No. 1956)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More