Laki-laki dalam Sabda Nabi, Berikut Kriterianya
Minggu, 22 Agustus 2021 - 16:31 WIB
Sudah menjadi sunnatullah bahwa laki-laki ditakdirkan sebagai pemimpin bagi kaum wanita. Mereka dilebihkan Allah satu tingkatan dari kaum wanita.
Pertanyaannya, laki-laki seperti apa yang harus dipilih? Berikut kriteria laki-laki dalam sabda Nabi dijelaskan Ustaz Budi Ashari dalam kajian onlinenya.
Dalam Buku "Kemanakah Kulabuhkan Hati Ini?", Dai yang berkonsterasi dalam sejarah Islam dan Parenting Nabawiyah ini menerangkan makna Al-Baah. beliau menukil perkataan Imam An-Nawawi bahwa "Al-Baah mempunyai 4 cara membacanya sebagaimana yang disampaikan oleh Al-Qadhi 'Iyadh. Yang paling terkenal: "Al Baah, kedua Al-Bah, ketiga Al-Ba' dan keempat Al- Bahah."
Aslinya dalam bahasa berarti Jima' (senggama). Diambil dari kata Al-Mubaah yang artinya rumah. Para ulama berbeda pendapat tentang arti Al-Baah. Pertama yang paling benar: Jima'. Kedua, beban tanggung jawab pernikahan. (Al Minhaj)
Jadi, dalam kata ini terdapat dua arti, yaitu:
1. Laki-laki harus mempunyai kemampuan menafkahi batin istrinya
2. Laki-laki harus mempunyai harta membiayai kebutuhan rumah tangganya.
Akhlak dan Agama
Syarat dalam poin ini adalah laki-laki harus menjaga agama, amanah dan akhlaknya terhadap istrinya dan memperlakukannya dengan baik.
Kata pemimpin tidak boleh disalah artikan. Memimpin bukan berarti kasar. Justru seorang pemimpin harus memiliki kelembutan. Masalah besar pun harus selesai dengan kalimat lembut yang membalut ketegasannya.
Apalagi Nabi menyamakan wanita dengan kaca. Semakin jelas, laki-laki yang seperti apa yang harus dipilih. Mereka yang sabar, telaten, lembut sebagaimana perlakukan kita terhadap kaca yang rawan pecah jika salah dan tidak hati-hati dalam membawanya.
Mampu Meluruskan Tanpa Harus Mematahkan
Yang dinginkan Nabi shalallahu 'alaihi wasallam adalah laki-laki yang kaya ilmu dan cara sesuai petunjuk Nabi, di mana dia mampu mendidik istrinya tetapi tak ada yang patah.
"Tidak mudah memang, justru di sinilah fungsi seorang pemimpin. Mendidik dan mengevaluasi. Tetapi tetap penuh sentuhan kelembutan; baik pada sikap ataupun kalimat," terang Dai lulusan Univeristas Islam Madinah ini.
Maka, Kriteria Seorang Laki-laki Adalah:
1. Mampu menafkahi secara batin
2. Mampu menafkahi secara harta
3. Istiqomah dalam agama
4. Memegang teguh amanah
Pertanyaannya, laki-laki seperti apa yang harus dipilih? Berikut kriteria laki-laki dalam sabda Nabi dijelaskan Ustaz Budi Ashari dalam kajian onlinenya.
Dalam Buku "Kemanakah Kulabuhkan Hati Ini?", Dai yang berkonsterasi dalam sejarah Islam dan Parenting Nabawiyah ini menerangkan makna Al-Baah. beliau menukil perkataan Imam An-Nawawi bahwa "Al-Baah mempunyai 4 cara membacanya sebagaimana yang disampaikan oleh Al-Qadhi 'Iyadh. Yang paling terkenal: "Al Baah, kedua Al-Bah, ketiga Al-Ba' dan keempat Al- Bahah."
Aslinya dalam bahasa berarti Jima' (senggama). Diambil dari kata Al-Mubaah yang artinya rumah. Para ulama berbeda pendapat tentang arti Al-Baah. Pertama yang paling benar: Jima'. Kedua, beban tanggung jawab pernikahan. (Al Minhaj)
Jadi, dalam kata ini terdapat dua arti, yaitu:
1. Laki-laki harus mempunyai kemampuan menafkahi batin istrinya
2. Laki-laki harus mempunyai harta membiayai kebutuhan rumah tangganya.
Akhlak dan Agama
Syarat dalam poin ini adalah laki-laki harus menjaga agama, amanah dan akhlaknya terhadap istrinya dan memperlakukannya dengan baik.
Kata pemimpin tidak boleh disalah artikan. Memimpin bukan berarti kasar. Justru seorang pemimpin harus memiliki kelembutan. Masalah besar pun harus selesai dengan kalimat lembut yang membalut ketegasannya.
Apalagi Nabi menyamakan wanita dengan kaca. Semakin jelas, laki-laki yang seperti apa yang harus dipilih. Mereka yang sabar, telaten, lembut sebagaimana perlakukan kita terhadap kaca yang rawan pecah jika salah dan tidak hati-hati dalam membawanya.
Mampu Meluruskan Tanpa Harus Mematahkan
Yang dinginkan Nabi shalallahu 'alaihi wasallam adalah laki-laki yang kaya ilmu dan cara sesuai petunjuk Nabi, di mana dia mampu mendidik istrinya tetapi tak ada yang patah.
"Tidak mudah memang, justru di sinilah fungsi seorang pemimpin. Mendidik dan mengevaluasi. Tetapi tetap penuh sentuhan kelembutan; baik pada sikap ataupun kalimat," terang Dai lulusan Univeristas Islam Madinah ini.
Maka, Kriteria Seorang Laki-laki Adalah:
1. Mampu menafkahi secara batin
2. Mampu menafkahi secara harta
3. Istiqomah dalam agama
4. Memegang teguh amanah
Lihat Juga :