Tafsir Al-Kahfi Ayat 1-10: Siapa yang Membacanya Dilindungi dari Dajjal

Kamis, 16 September 2021 - 18:28 WIB
Tafsir:

Pahala yang besar itu tidak lain adalah surga yang mereka tempati untuk selama-lamanya, mereka tidak akan pindah atau dipindahkan dari surga itu, sesuai dengan janji Allah kepada mereka. Firman Allah: "Dan itulah surga yang diwariskan kepada kamu disebabkan amal perbuatan yang telah kamu kerjakan. (Az-Zukhruf: 72)

Ayat 4:

وَّيُنۡذِرَ الَّذِيۡنَ قَالُوا اتَّخَذَ اللّٰهُ وَلَدًا


"Dan untuk memperingatkan kepada orang yang berkata, "Allah mengambil seorang anak." (Al-Kahfi Ayat 4)

Tafsir:

Dalam ayat ini Allah kembali menyebutkan tugas Rasulullah untuk memberikan peringatan kepada kaum kafir, karena kekufuran mereka dipandang perkara besar oleh Allah, terutama orang-orang kafir yang mengatakan Allah itu mempunyai anak.

Mereka itu terbagi menjadi tiga golongan, yaitu: (1) Golongan musyrikin Mekah (Arab) yang mengatakan bahwa Malaikat-malaikat itu putri Tuhan; (2) Golongan orang Yahudi yang mengatakan bahwa Uzair putra Tuhan; dan (3) Orang Nasrani yang mengatakan bahwa Isa putra Tuhan.

Al-Qur'an diturunkan ke dunia untuk mengembalikan kepercayaan umat manusia kepada tauhid yang murni. Banyak ayat-ayat yang mengancam berbagai kepercayaan kepada selain Allah yang dianggap sebagai keyakinan yang sangat keliru. Firman Allah:

Dan orang-orang Yahudi berkata, "Uzair putra Allah," dan orang-orang Nasrani berkata, "Al-Masih putra Allah." Itulah ucapan yang keluar dari mulut mereka. Mereka meniru ucapan orang-orang kafir yang terdahulu. Allah melaknat mereka; bagaimana mereka sampai berpaling? (At-Taubah/9: 30)

Ayat 5:

مَا لَهُمۡ بِهٖ مِنۡ عِلۡمٍ وَّلَا لِاٰبَآٮِٕهِمۡ‌ؕ كَبُرَتۡ كَلِمَةً تَخۡرُجُ مِنۡ اَفۡوَاهِهِمۡ‌ؕ اِنۡ يَّقُوۡلُوۡنَ اِلَّا كَذِبًا‏


"Mereka sama sekali tidak mempunyai pengetahuan tentang hal itu, begitu pula nenek moyang mereka. Alangkah jeleknya kata-kata yang keluar dari mulut mereka; mereka hanya mengatakan (sesuatu) kebohongan belaka." (Al-Kahfi: 5)

Tafsir:

Anggapan mereka bahwa Allah mempunyai anak sama sekali tidak didasarkan atas pengetahuan dan keyakinan mereka sendiri, tetapi didasarkan atas persangkaan yang tidak benar atau taklid buta kepada nenek moyang mereka. Padahal, nenek moyang mereka itu juga tidak mempunyai pengetahuan dan dasar keyakinan tentang kepercayaan yang demikian.

Allah menegaskan bahwa apa yang diucapkan mereka itu adalah kekafiran yang sangat besar, karena tidak didasarkan atas keyakinan, dan tidak patut diucapkan oleh seorang manusia. Allah mengingatkan Rasul untuk memerintahkan umatnya supaya kembali kepada agama tauhid, sebagaimana yang diajarkan Al-Qur'an.

Ayat 6:

فَلَعَلَّكَ بَاخِعٌ نَّـفۡسَكَ عَلٰٓى اٰثَارِهِمۡ اِنۡ لَّمۡ يُؤۡمِنُوۡا بِهٰذَا الۡحَـدِيۡثِ اَسَفًا


"Maka barangkali engkau (Muhammad) akan mencelakakan dirimu karena bersedih hati setelah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini (Al-Qur'an)." (Al-Kahfi Ayat 6)

Tafsir:
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
cover top ayah
اِذۡ قَالَ يُوۡسُفُ لِاَبِيۡهِ يٰۤاَبَتِ اِنِّىۡ رَاَيۡتُ اَحَدَ عَشَرَ كَوۡكَبًا وَّالشَّمۡسَ وَالۡقَمَرَ رَاَيۡتُهُمۡ لِىۡ سٰجِدِيۡنَ‏
Ingatlah, ketika Yusuf berkata kepada ayahnya, Wahai ayahku! Sungguh, aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan, kulihat semuanya sujud kepadaku.

(QS. Yusuf Ayat 4)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More