Mewaspadai Jika di Rumah Banyak Cicak
Rabu, 29 September 2021 - 19:02 WIB
Cicak adalah hewan yang tidak disukai Nabi Muhammad Shallalahu 'alaihi wa Sallam. Bahkan, dalam kasus tertentu, cicak dihukumi wajib dibunuh. Lantas, bagaimana jika di rumah kita banyak cicak?
Tentu saja membunuh cicak yang ada di rumah jika diniatkan mengikuti petunjuk Nabi Shallalahu 'alaihi wa Sallam, akan berpahala. Membunuh cicak akan berpahala karena binatang ini termasuk hewan fasik. Hal ini berdasarkan hadis Sa’ad bin Abi Waqqosh, beliau mengatakan :
أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- أَمَرَ بِقَتْلِ الْوَزَغِ وَسَمَّاهُ فُوَيْسِقًا.
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan untuk membunuh tokek, beliau menyebut hewan ini dengan hewan yang fasik” (HR. Muslim). An Nawawi membawakan hadis ini dalam Shahih Muslim dengan judul Bab “Dianjurkannya membunuh cicak.”
Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ قَتَلَ وَزَغًا فِى أَوَّلِ ضَرْبَةٍ كُتِبَتْ لَهُ مِائَةُ حَسَنَةٍ وَفِى الثَّانِيَةِ دُونَ ذَلِكَ وَفِى الثَّالِثَةِ دُونَ ذَلِكَ
“Barang siapa yang membunuh cicak sekali pukul, maka dituliskan baginya pahala seratus kebaikan, dan barang siapa memukulnya lagi, maka baginya pahala yang kurang dari pahala pertama. Dan barang siapa memukulnya lagi, maka baginya pahala lebih kurang dari yang kedua.” (HR. Muslim).
Untuk itulah mengapa hewan kecil melata bernama "cicak" ini disunnahkan untuk dibunuh. Dan, ternyata banyak hikmahnya, di antaranya :
1) Kotoran dan bangkai cicak najis sehingga membatalkan wudhu dan shalat.
"Yang rajih adalah pendapat jumhur ulama, bahwa kotoran cicak dan juga bangkainya adalah termasuk najis. Sehingga wajib dihindari dan dibersihkan jika mengenai badan, pakaian atau tempat-tempat yang dipakai untuk beribadah. Wallahu a’lam"
2. Cicak adalah musuh Nabi Ibrahim
Cicak memiliki sifat munafik yakni berkhianat. Dalam hadisnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Salam bersabda yang artinya:
“Bahwasanya ketika Ibrahim dilemparkan ke dalam api maka mulailah semua hewan melata berusaha memadamkannya, kecuali cicak. Karena sesungguhnya cicak itu mengembus-embus api yang membakar Ibrahim.” (HR. Ahmad)
3. Membunuh cicak berpahala
- Di dalam kitab Shahih Muslim disebutkan, “Barangsiapa yang membunuh cicak pada satu kali pukulan maka baginya seratus kebaikan. Dan jika pada pukulan kedua maka baginya (kebaikan) berbeda dengan itu (yang pertama), dan jika pada pukulan ketiga maka baginya (kebaikan) berbeda dengan itu (yang kedua).”
4. Cicak bisa menjadi media sihir
Mungkin pernah terjadi, ada cicak yang tiba tiba sudah mati mengering atau hangus. Dan kita perlu waspada karena cicak ini termasuk hewan melata yang sering di jadikan media pembawa sihir. Banyak dari golongan jin yang menjelma rupa menjadi cicak (hewan melata) untuk meletakkan racun sihir di rumah.
" Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah menghabarkan kepada kami bahwasannya jin itu terdiri dari tiga kelompok. Pertama, jin yang selalu beterbangan (melayang) di udara, kedua, jin dalam wujud hewan melata dan ketiga, jin yang mempunyai tempat tinggal dan suka bepergian” (HR. Thabrani, Hakim, Baihaki dengan sanad yang shahih).
5. Cicak mengandung bakteri escherichia coli (E coli)
Mikroba yang terkandung dalam cicak bisa menyebabkan sakit perut dan membahayakan kesehatan tubuh. Maka harus hati hati jika ada makanan atau minuman yang kejatuhan kotoran cicak.
Jangan lupa menutup makanan dan minuman kita di malam hari karena kita tidak pernah tau ada penyakit apa yang masuk ke dalamnya termasuk salah satunya jika cicak menjilatinya. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
"Matikanlah lampu-lampu kalian, jika kalian hendak tidur. Dan tutuplah pintu-pintu serta tutuplah bejana serta wadah-wadah makan dan minum kalian" (Hr Bukhori).
Kata Imam Nawawi, dalam satu riwayat disebutkan bahwa membunuh cicak akan mendapatkan 100 kebaikan. Dalam riwayat lain disebutkan 70 kebaikan. Kesimpulan dari Imam Nawawi, semakin besar kebaikan atau pahala dilihat dari niat dan keikhlasan, juga dilihat dari makin sempurna atau kurang keadaannya. Seratus kebaikan yang disebut adalah jika sempurna, tujuh puluh jika niatannya untuk selain Allah. (Syarh Shahih Muslim).
Wallahu A’lam.
Tentu saja membunuh cicak yang ada di rumah jika diniatkan mengikuti petunjuk Nabi Shallalahu 'alaihi wa Sallam, akan berpahala. Membunuh cicak akan berpahala karena binatang ini termasuk hewan fasik. Hal ini berdasarkan hadis Sa’ad bin Abi Waqqosh, beliau mengatakan :
أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- أَمَرَ بِقَتْلِ الْوَزَغِ وَسَمَّاهُ فُوَيْسِقًا.
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan untuk membunuh tokek, beliau menyebut hewan ini dengan hewan yang fasik” (HR. Muslim). An Nawawi membawakan hadis ini dalam Shahih Muslim dengan judul Bab “Dianjurkannya membunuh cicak.”
Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ قَتَلَ وَزَغًا فِى أَوَّلِ ضَرْبَةٍ كُتِبَتْ لَهُ مِائَةُ حَسَنَةٍ وَفِى الثَّانِيَةِ دُونَ ذَلِكَ وَفِى الثَّالِثَةِ دُونَ ذَلِكَ
“Barang siapa yang membunuh cicak sekali pukul, maka dituliskan baginya pahala seratus kebaikan, dan barang siapa memukulnya lagi, maka baginya pahala yang kurang dari pahala pertama. Dan barang siapa memukulnya lagi, maka baginya pahala lebih kurang dari yang kedua.” (HR. Muslim).
Untuk itulah mengapa hewan kecil melata bernama "cicak" ini disunnahkan untuk dibunuh. Dan, ternyata banyak hikmahnya, di antaranya :
1) Kotoran dan bangkai cicak najis sehingga membatalkan wudhu dan shalat.
"Yang rajih adalah pendapat jumhur ulama, bahwa kotoran cicak dan juga bangkainya adalah termasuk najis. Sehingga wajib dihindari dan dibersihkan jika mengenai badan, pakaian atau tempat-tempat yang dipakai untuk beribadah. Wallahu a’lam"
2. Cicak adalah musuh Nabi Ibrahim
Cicak memiliki sifat munafik yakni berkhianat. Dalam hadisnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Salam bersabda yang artinya:
“Bahwasanya ketika Ibrahim dilemparkan ke dalam api maka mulailah semua hewan melata berusaha memadamkannya, kecuali cicak. Karena sesungguhnya cicak itu mengembus-embus api yang membakar Ibrahim.” (HR. Ahmad)
3. Membunuh cicak berpahala
- Di dalam kitab Shahih Muslim disebutkan, “Barangsiapa yang membunuh cicak pada satu kali pukulan maka baginya seratus kebaikan. Dan jika pada pukulan kedua maka baginya (kebaikan) berbeda dengan itu (yang pertama), dan jika pada pukulan ketiga maka baginya (kebaikan) berbeda dengan itu (yang kedua).”
Baca Juga
4. Cicak bisa menjadi media sihir
Mungkin pernah terjadi, ada cicak yang tiba tiba sudah mati mengering atau hangus. Dan kita perlu waspada karena cicak ini termasuk hewan melata yang sering di jadikan media pembawa sihir. Banyak dari golongan jin yang menjelma rupa menjadi cicak (hewan melata) untuk meletakkan racun sihir di rumah.
" Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah menghabarkan kepada kami bahwasannya jin itu terdiri dari tiga kelompok. Pertama, jin yang selalu beterbangan (melayang) di udara, kedua, jin dalam wujud hewan melata dan ketiga, jin yang mempunyai tempat tinggal dan suka bepergian” (HR. Thabrani, Hakim, Baihaki dengan sanad yang shahih).
5. Cicak mengandung bakteri escherichia coli (E coli)
Mikroba yang terkandung dalam cicak bisa menyebabkan sakit perut dan membahayakan kesehatan tubuh. Maka harus hati hati jika ada makanan atau minuman yang kejatuhan kotoran cicak.
Jangan lupa menutup makanan dan minuman kita di malam hari karena kita tidak pernah tau ada penyakit apa yang masuk ke dalamnya termasuk salah satunya jika cicak menjilatinya. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
"Matikanlah lampu-lampu kalian, jika kalian hendak tidur. Dan tutuplah pintu-pintu serta tutuplah bejana serta wadah-wadah makan dan minum kalian" (Hr Bukhori).
Kata Imam Nawawi, dalam satu riwayat disebutkan bahwa membunuh cicak akan mendapatkan 100 kebaikan. Dalam riwayat lain disebutkan 70 kebaikan. Kesimpulan dari Imam Nawawi, semakin besar kebaikan atau pahala dilihat dari niat dan keikhlasan, juga dilihat dari makin sempurna atau kurang keadaannya. Seratus kebaikan yang disebut adalah jika sempurna, tujuh puluh jika niatannya untuk selain Allah. (Syarh Shahih Muslim).
Wallahu A’lam.
(wid)