Al-Kindi: Pening dengan Perdebatan Tentang Kontradiksi dalam Al-Qur’an
Selasa, 05 Oktober 2021 - 17:13 WIB
Nama lengkapnya adalah Abu Yusuf Ya’kub bin Ishaq bin Sabah bin Imran bin Ismail bin Muhammad Al-Ash bin Qais al Kindi. Ia dilahirkan pada 185 Hijiah atau 801 M di Kufah, Irak. Al-Kindi berasal dari suku Arab yang terpandang dan memainkan peran utama dalam dunia pemikiran Islam.
Al Kindi memulai pelajarannya di Kufah, kemudian di Basrah dan Bahdad. Pada masa itu, ilmu-ilmu filsafat, kedokteran, geografi, geometri, astronomi, matematika, astronomi, dan lain-lain banyak diajarkan di perbagai Universitas di kota-kota besar Islam.
Pengetahuan Al Kindi yang sangat luas dan beraneka ragam dapat diukur dengan hasil kerja yang meliputi banyak bidang ilmu. Ia menulis sebanyak 270 buku dalam berbagai bidang pengetahuan sejak berusia 19 tahun. Buku-buku sebanyak itu dihasilkannya dalam kurun waktu 48 tahun.
Ia menerjemahkan buku-buku dari Bahasa Yunani, Persia, Syiria, dan Mesir ke dalam Bahasa Arab. Konon, ia diberi honor oleh pihak penguasa dengan emas seberat buku yang diterjemahkannya.
Karya-karyanya meliputi filsafat, logika, matematika, kedokteran, astronomi, psikologi, politik, meteorology, dan banyak lagi. Sayang, kebanyakan karya Al Kindi lenyap bersama runtuhnya Bahdad akibat serangan Mongol. Dari jumlah tersebut, sebanyak 25 buah ditemukan di museum Islambul, Turki.
Dalam karya optiknya, Al Kindi membahas lintasan cahaya sepanjang garis lurus proses pengelihatan langsung, dan sudut penglihatan atau melihat dengan prisma. Selain itu, ia mengatakan bahwa perjalanan cahaya tidak memerlukan waktu. “warna itu sesungguhnya tidak datang dari langit begitu saja, melainkan timbul dari campuran kegelapan langit dengan cahaya atom-atom debu, uap, dan sebagainya yang disinari cahaya matahari”.
Dalam risalah lainnya yang disusunnya seputar tema pasang surut, ia mengemukakan teori-teori yang merupakan hasil kajiannya secara pribadi. Ia juga menulis tentang besi dan baja yang digunakan untuk membuat senjata api. Usaha kerasnya untuk memastikan hukum-hukum yang membuat tubuh manusia mudah jatuh ke bawah dari tempat tinggi menjadikannya di sebut-sebut sebagai pionir Teori Gravitasi yang kelak disusun dan dikemukakan oleh Isac Newton.
Salah satu buku Al Kindi dalam bidang kedokteran ialah The Books of Optics, yang diterjemahkan dalam Bahasa Latin. Buku ini sangat mempengaruhi Roger Bacon dan Ilmuan Eropa lainnya.
Selain dikenal sebagai pakar dalam bidang Farmakologi, di Barat, al Kindi juga sangat popular sebagai pakar musik. Namanya dimasukkan dalam buku Introduction to History of Science. Sebuah karyanya diterjemahkan dalam Bahasa Perancis, dengan judul De Aspectigus, yang membahas ilmu geometri dan ilmu anatomi mata. Bukunya mengenai astronomi telah diterjemahkan dalam Bahasa Latin pada 1910 dan seterusnya diterjemahkan dalam bahasa Jerman.
Al Kindi wafat di Madinah akibat penyakit lemah jantung saat usia 65 tahun, pada bulan Ramadhan, 252 H atau November 866 M.
Lihat Juga: Al Tusi, Ahli Matematika dan Filsafat Pelopor Pendirian Observatorium Astronomi Terbesar di Dunia
Al Kindi memulai pelajarannya di Kufah, kemudian di Basrah dan Bahdad. Pada masa itu, ilmu-ilmu filsafat, kedokteran, geografi, geometri, astronomi, matematika, astronomi, dan lain-lain banyak diajarkan di perbagai Universitas di kota-kota besar Islam.
Pengetahuan Al Kindi yang sangat luas dan beraneka ragam dapat diukur dengan hasil kerja yang meliputi banyak bidang ilmu. Ia menulis sebanyak 270 buku dalam berbagai bidang pengetahuan sejak berusia 19 tahun. Buku-buku sebanyak itu dihasilkannya dalam kurun waktu 48 tahun.
Ia menerjemahkan buku-buku dari Bahasa Yunani, Persia, Syiria, dan Mesir ke dalam Bahasa Arab. Konon, ia diberi honor oleh pihak penguasa dengan emas seberat buku yang diterjemahkannya.
Karya-karyanya meliputi filsafat, logika, matematika, kedokteran, astronomi, psikologi, politik, meteorology, dan banyak lagi. Sayang, kebanyakan karya Al Kindi lenyap bersama runtuhnya Bahdad akibat serangan Mongol. Dari jumlah tersebut, sebanyak 25 buah ditemukan di museum Islambul, Turki.
Dalam karya optiknya, Al Kindi membahas lintasan cahaya sepanjang garis lurus proses pengelihatan langsung, dan sudut penglihatan atau melihat dengan prisma. Selain itu, ia mengatakan bahwa perjalanan cahaya tidak memerlukan waktu. “warna itu sesungguhnya tidak datang dari langit begitu saja, melainkan timbul dari campuran kegelapan langit dengan cahaya atom-atom debu, uap, dan sebagainya yang disinari cahaya matahari”.
Dalam risalah lainnya yang disusunnya seputar tema pasang surut, ia mengemukakan teori-teori yang merupakan hasil kajiannya secara pribadi. Ia juga menulis tentang besi dan baja yang digunakan untuk membuat senjata api. Usaha kerasnya untuk memastikan hukum-hukum yang membuat tubuh manusia mudah jatuh ke bawah dari tempat tinggi menjadikannya di sebut-sebut sebagai pionir Teori Gravitasi yang kelak disusun dan dikemukakan oleh Isac Newton.
Salah satu buku Al Kindi dalam bidang kedokteran ialah The Books of Optics, yang diterjemahkan dalam Bahasa Latin. Buku ini sangat mempengaruhi Roger Bacon dan Ilmuan Eropa lainnya.
Selain dikenal sebagai pakar dalam bidang Farmakologi, di Barat, al Kindi juga sangat popular sebagai pakar musik. Namanya dimasukkan dalam buku Introduction to History of Science. Sebuah karyanya diterjemahkan dalam Bahasa Perancis, dengan judul De Aspectigus, yang membahas ilmu geometri dan ilmu anatomi mata. Bukunya mengenai astronomi telah diterjemahkan dalam Bahasa Latin pada 1910 dan seterusnya diterjemahkan dalam bahasa Jerman.
Al Kindi wafat di Madinah akibat penyakit lemah jantung saat usia 65 tahun, pada bulan Ramadhan, 252 H atau November 866 M.
Baca Juga
Lihat Juga: Al Tusi, Ahli Matematika dan Filsafat Pelopor Pendirian Observatorium Astronomi Terbesar di Dunia
(mhy)