Amalan Hari Jumat, Jangan Lupa Berdoa di 2 Waktu Mustajab Ini

Jum'at, 08 Oktober 2021 - 08:16 WIB
Ada 2 Waktu mustajab (mudah dikabulkan) ketika berdoa di Hari Jumat, Allah Taala akan mengambulkan doa-doa dan yang memohon kepada-Nya. Foto ilustrasi/isthamba
Ada dua waktu mustajab (mudah dikabulkan) ketika berdoa di Hari Jumat. Allah Ta'ala menjadikan hari Jumat sebagai hari diampuninya dosa-dosa dan dikabulkannya doa-doa hamba yang memohon pada-Nya.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, bahwa Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda:

إِنَّ فِي الْجُمُعَةِ سَاعَةً لَا يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ فِيهَا خَيْرًا إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ، وَهِيَ بَعْدَ الْعَصْرِ

"Sesungguhnya di hari Jumat ada waktu yang tidaklah seorang hamba Muslim bertepatan dengannya untuk berdoa kepada Allah di waktu itu, melainkan Allah akan mengabulkan permintaannya. Itu adalah setelah Ashar." (HR Ahmad No. 7688. Abdurrazzaq dalam Al Mushannaf No. 5584, Imam Al ‘Iraqi mengatakan: shahih. (Fiqhus Sunnah, 1/296). Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan: shahih. Lihat Ta’liq Musnad Ahmad No. 7688)





Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu 'anhu, Nabi juga bersabda:

يَوْمُ الْجُمُعَةِ اثْنَتَا عَشْرَةَ سَاعَةً لَا يُوجَدُ فِيهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللَّهَ شَيْئًا إِلَّا آتَاهُ إِيَّاهُ فَالْتَمِسُوهَا آخِرَ سَاعَةٍ بَعْدَ الْعَصْرِ

"Hari Jumat itu ada 12 waktu, tidaklah ditemukan padanya oleh seorang hamba Muslim yang meminta sesuatu kepada Allah melainkan Allah akan mengabulkannya. Carilah waktu itu pada akhir waktu setelah Ashar." (HR. An Nasa’i No. 1389, Abu Daud No. 1048, Al Hakim No. 1032, katanya: Shahih, sesuai standar Imam Muslim. Dihasankan Al Hafizh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari)

Riwayat ini menunjukkan salah satu waktu mustajab tersebut adalah ba'da Ashar. Imam Muhammad bin Sirin mengatakan: "Dari sholat Ashar sampai terbenam matahari." ('Umdatul Qari, 10/189)



Sementara Imam An-Nawawi menyebutkan waktu mustajab berdoa di hari Jumat yaitu sejak khatib duduk dari mimbar sampai usai sholat Jumat.

Al-Qadhi 'Iyadh menyebutkan beragam pendapat, di antaranya saat sholat. Yang lain mengatakan setelah shalat Ashar sampai terbenam matahari. Ada yang mengatakan ketika imam keluar untuk khutbah sampai selesai shalat Jumat. Yang lain mengatakan sejak khatib duduk dari mimbar sampai usai shalat Jumat, ada yang mengatakan akhir waktu di hari Jumat, dll. ('Aunul Ma'bud, 3/262)

Menurut Ustaz Farid Nu'man Hasan, perbedaan ini sudah ada sejak masa sahabat Nabi dan Tabi'in. Saking banyaknya, Imam Az-Zarqani merinci sampai ada 42 pendapat. (Syarh Az Zarqani, 1/323-327)

"Hal ini mirip seperti Lailatul Qadar, yang oleh Al Hafizh Ibnu Hajar disebutkan lebih dari 40 pendapat ulama kapan waktunya.Tugas kita adalah senantiasa sigap dan berdoa, kapan pun itu, tidak menyia-nyiakan hari Jumat lewat begitu saja," terangnya.



Wallahu A'lam
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(wid)
cover top ayah
مَا كَانَ لِلنَّبِىِّ وَالَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡاۤ اَنۡ يَّسۡتَغۡفِرُوۡا لِلۡمُشۡرِكِيۡنَ وَ لَوۡ كَانُوۡۤا اُولِىۡ قُرۡبٰى مِنۡۢ بَعۡدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمۡ اَنَّهُمۡ اَصۡحٰبُ الۡجَحِيۡمِ
Tidak pantas bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memohonkan ampunan kepada Allah bagi orang-orang musyrik, sekalipun orang-orang itu kaum kerabatnya, setelah jelas bagi mereka, bahwa orang-orang musyrik itu penghuni neraka Jahanam.

(QS. At-Taubah Ayat 113)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More