Cinta Allah yang Diberikan kepada Hamba yang Ahli Tahajud
Sabtu, 16 Oktober 2021 - 15:39 WIB
Shalat malam termasuk shalat sunnah yang paling utama. Kedudukannya sedikit di bawah shalat wajib yang lima waktu. Sangat merugi jika orang Islam sengaja menghindari atau enggan shalat malam. Di dalam banyak ayat, Allah Subhanahu wa Ta’ala menganjurkan kepada Nabi-Nya yang mulia untuk melakukan shalat malam. Antara lain adalah:
“Dan pada sebagian malam hari shalat Tahajjud-lah kamu….” (Al-Israa' : 79).
Juga ayat berikut:
“Dan sebutlah nama Rabb-mu pada (waktu) pagi dan petang. Dan pada sebagian dari malam, maka sujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya pada bagian yang panjang di malam hari.” (QS Al-Insaan: 25-26).
Atau ayat:
“Dan bertasbihlah kamu kepada-Nya di malam hari dan setiap selesai shalat.” (QS Qaaf: 40).
Dan ayat:
“Dan bersabarlah dalam menunggu ketetapan Rabb-mu, maka sesungguhnya kamu berada dalam penglihatan Kami, dan bertasbihlah dengan memuji Rabb-mu ketika kamu bangun berdiri, dan bertasbihlah kepada-Nya pada be-berapa saat di malam hari dan waktu terbenam bintang-bintang (di waktu fajar).” (QS Ath-Thuur : 48-49).
Menurut asy Syaikh Muhammad bin Suud Al-Uraifi, bagi yang istiqomah mengerjakan shalat malam, maka dia akan menjadi hamba yang dicintai Allah Ta'ala. Allah Subhanahu wa Ta’ala memuji para hamba-Nya yang shaleh yang senantiasa melakukan shalat malam dan bertahajjud.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam; dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah).” [(QS Adz-Dzaariyaat : 17-18).
Dari kitab Tafsiir ath-Thabari, Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu anhuma mengatakan, “Tak ada satu pun malam yang terlewatkan oleh mereka melainkan mereka melakukan shalat walaupun hanya beberapa raka’at saja.”
Al-Hasan al-Bashri berkata, “Setiap malam mereka tidak tidur kecuali sangat sedikit sekali.”
Al-Hasan juga berkata, “Mereka melakukan shalat malam dengan lamanya dan penuh semangat hingga tiba waktu memohon ampunan pada waktu sahur.”
وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ
“Dan pada sebagian malam hari shalat Tahajjud-lah kamu….” (Al-Israa' : 79).
Juga ayat berikut:
وَاذْكُرِ اسْمَ رَبِّكَ بُكْرَةً وَأَصِيلًا وَمِنَ اللَّيْلِ فَاسْجُدْ لَهُ وَسَبِّحْهُ لَيْلًا طَوِيلًا
“Dan sebutlah nama Rabb-mu pada (waktu) pagi dan petang. Dan pada sebagian dari malam, maka sujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya pada bagian yang panjang di malam hari.” (QS Al-Insaan: 25-26).
Atau ayat:
وَمِنَ اللَّيْلِ فَسَبِّحْهُ وَأَدْبَارَ السُّجُودِ
“Dan bertasbihlah kamu kepada-Nya di malam hari dan setiap selesai shalat.” (QS Qaaf: 40).
Dan ayat:
وَاصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ فَإِنَّكَ بِأَعْيُنِنَا ۖ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ حِينَ تَقُومُ وَمِنَ اللَّيْلِ فَسَبِّحْهُ وَإِدْبَارَ النُّجُومِ
“Dan bersabarlah dalam menunggu ketetapan Rabb-mu, maka sesungguhnya kamu berada dalam penglihatan Kami, dan bertasbihlah dengan memuji Rabb-mu ketika kamu bangun berdiri, dan bertasbihlah kepada-Nya pada be-berapa saat di malam hari dan waktu terbenam bintang-bintang (di waktu fajar).” (QS Ath-Thuur : 48-49).
Menurut asy Syaikh Muhammad bin Suud Al-Uraifi, bagi yang istiqomah mengerjakan shalat malam, maka dia akan menjadi hamba yang dicintai Allah Ta'ala. Allah Subhanahu wa Ta’ala memuji para hamba-Nya yang shaleh yang senantiasa melakukan shalat malam dan bertahajjud.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
كَانُوا قَلِيلًا مِنَ اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ
“Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam; dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah).” [(QS Adz-Dzaariyaat : 17-18).
Dari kitab Tafsiir ath-Thabari, Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu anhuma mengatakan, “Tak ada satu pun malam yang terlewatkan oleh mereka melainkan mereka melakukan shalat walaupun hanya beberapa raka’at saja.”
Al-Hasan al-Bashri berkata, “Setiap malam mereka tidak tidur kecuali sangat sedikit sekali.”
Al-Hasan juga berkata, “Mereka melakukan shalat malam dengan lamanya dan penuh semangat hingga tiba waktu memohon ampunan pada waktu sahur.”
Lihat Juga :