4 Sebab Iblis Menangis Keras, Salah Satunya Saat Nabi Muhammad Dilahirkan

Minggu, 17 Oktober 2021 - 19:49 WIB
Semua bergembira, hanya Iblis yang menangis keras ketika kelahiran Nabi Muhammad. Foto ilustras/Ist
Kelahiran Al-Musthofa Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam pada tanggal 12 Rabiul Awal Tahun Gajah (15 abad lalu) adalah kegembiraan bagi umatnya. Beliau tak hanya diutus untuk kaum muslim, tetapi juga untuk seluruh umat manusia.

Semua bergembira, hanya Iblis yang menangis keras ketika Rasulullah dilahirkan ke dunia. Tak heran jika di bulan ini muslim di dunia ramai-ramai menggelar maulidan, membaca kitab sirah, sholawat dan berziarah ke makam Nabi di Madinah.



Kelahiran Rasulullah disebut juga dengan Maulid atau Maulud. Orang yang pertama kali merayakan Maulid adalah Baginda Rasulullah sendiri. Dalam Sahih Muslim disebutkan ketika Beliau ditanya tentang alasan Beliau berpuasa pada hari Isnin (Senin), Nabi menjawab: "Pada hari itu aku dilahirkan".

Dalam Kitab Al-Bidayah wa An-Nihayah Juz 2, Hal 326, Lil Allaamah Al Imam Al Hafidz Ibnu Katsir menerangkan.

اَنَّ إِبْلِيْسَ رَنَّ أَرْبَعَ رَنَّاتٍ: حِيْنَ لُعِنَ، وَحِيْنَ أُهْبِطَ وَحِيْنَ وُلِدَ رَسُوْلُ اللّٰه صلّى اللّٰه عليه وسلّم وَحِيْنَ أُنْزِلَتِ الْفَاتِحَةُ

Bahwasanya Iblis menangis sangat keras sebanyak empat kali. Di antaranya:

1. Ketika Iblis dilaknat oleh Allah.

2. Ketika Iblis diusir dari Surga.

3. Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dilahirkan.

4. Ketika Surat Al-Fatihah diturunkan.

Jika ada yang bertanya, mengapa kalian merayakan Maulid Nabi? Itu sama halnya dengan pertanyaan, "Mengapa kalian berbahagia dengan kelahiran Baginda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam".

Ulama ahli makrifat mengatakan, tidak ada Islam tanpa kelahiran Nabi Muhammad. Jika bukan karena Beliau, tentulah kita tidak mengenal Islam, tidak dapat mengenal Allah. Oleh karena itu, hidupkanlah sunnah beliau, perbanyaklah sholawat kepada Beliau, karena Allah dan Para Malaikat juga bersholawat kepada Baginda Nabi.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَاٰلِهٖ وَصَحْبِهٖ وَسَلِّم


Allahumma Sholli 'Ala Sayyidina Muhammadin wa Aalihi wa Shahbihi wa Sallim

"Ya Allah limpahkanlah sholawat kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan semoga keselamatan tercurah kepada segenap keluarga dan para sahabatnya."

(rhs)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
شَهۡرُ رَمَضَانَ الَّذِىۡٓ اُنۡزِلَ فِيۡهِ الۡقُرۡاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَ بَيِّنٰتٍ مِّنَ الۡهُدٰى وَالۡفُرۡقَانِۚ فَمَنۡ شَهِدَ مِنۡكُمُ الشَّهۡرَ فَلۡيَـصُمۡهُ ؕ وَمَنۡ کَانَ مَرِيۡضًا اَوۡ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنۡ اَيَّامٍ اُخَرَؕ يُرِيۡدُ اللّٰهُ بِکُمُ الۡيُسۡرَ وَلَا يُرِيۡدُ بِکُمُ الۡعُسۡرَ وَلِتُکۡمِلُوا الۡعِدَّةَ وَلِتُکَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰٮكُمۡ وَلَعَلَّکُمۡ تَشۡكُرُوۡنَ
Bulan Ramadan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda antara yang benar dan yang batil. Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka wajib menggantinya, sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Baqarah Ayat 185)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More