Meninggal Karena Kecelakaan Termasuk Mati Syahid, Benarkah?

Jum'at, 05 November 2021 - 21:26 WIB
Jenazah Vanessa Angel dan suami dimakamkan di Taman Makam Islam Malaka, Jakarta Selatan, Jumat (5/11/2021). Foto/dok SINDOnews
Orang yang meninggal karena kecelakaan disebut-sebut golongan Syuhada atau termasuk orang yang mati syahid. Benarkah demikian?

Setiap muslim tentu mendambakan mati syahid mengingat pahala fadhillahnya yang sangat mulia di sisi Allah. Orang yang mati syahid dikenal dengan istilah Syuhada. Dalam Hadis shahih, ada lima golongan Syuhada sebagaimana disabdakan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.

ال رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :

بَيْنَمَا رَجُلٌ يَمْشِي بِطَرِيقٍ، وَجَدَ غُصْنَ شَوْكٍ عَلَى الطَّرِيقِ، فَأَخَّرَهُ فَشَكَرَ اللَّهُ لَهُ، فَغَفَرَ لَهُ، ثُمَّ قَالَ الشُّهَدَاءُ خَمْسَةٌ، الْمَطْعُونُ، وَالْمَبْطُونُ، وَالْغَرِيقُ، وَصَاحِبُ الْهَدْمِ، وَالشَّهِيدُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ.

" Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Ketika seseorang berjalan di jalan, ia menemukan ranting kayu penuh duri, lalu ia menyingkirkannya, maka Allah berterima kasih padanya, maka Allah mengampuni dosa dosanya, lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam meneruskan sabdanya: Syuhada ada lima yaitu: (1) orang yang wafat terkena penyakit Tha'un, (2) orang yang wafat terkena sakit di perutnya, (3) orang yang wafat tenggelam, (4) orang yang wafat terkena reruntuhan/longsor, dan (5) orang yang wafat dalam peperangan di jalan Allah." (Shahih Al-Bukhari)



Kecelakaan atau terlempar dari kendaraan juga menjadi salah satu sebab orang meninggal dunia. Dalam Hadis disebutkan bahwa orang yang terlempar dari kendaraannya termasuk salah satu dari golongan Syuhada. Apalagi mereka yang melakukan perjalanan dalam rangka kebaikan atau berniat di jalan Allah, insya Allah mendapat pahala Syahid.

Hal ini diterangkan dalam Hadis berikut:"Siapa saja yang mati karena terlempar dari kendaraannya, ia adalah syahid. Siapa saja yang mati karena jatuh dari puncak gunung, atau dimangsa binatang buas, atau tenggelam di laut, maka ia syahid di sisi Allah Ta'ala". (HR at-Thabrani)

Riwayat lain dari Jabir bin 'Utaik, Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: "Syahid ada tujuh macam selain gugur (terbunuh) di jalan Allah; orang yang mati karena penyakit lepra adalah syahid. Orang yang mati tenggelam adalah syahid. Orang yang mati karena penyakit perut adalah syahid. Orang yang mati terbakar adalah syahid. Orang yang mati karena tertimpa bangunan atau tembok adalah syahid. Wanita yang gugur di saat melahirkan (nifas)". (HR at-Thabrani)

Jenis Syahid

Imam an-Nawawi menjelaskan jenis syahid, yaitu:

1. Syahid di dunia dan mendapat pahala di akhirat. Mereka adalah orang yang meninggal ketika berperang melawan kaum kafir (yang berhak diperangi). Mereka yang syahid di sini tidak dimandikan dan tidak disholatkan.

2. Syahid dalam hal pahala. Artinya, pahalanya tidak seperti syahid jenis pertama. Contoh syahid jenis ini ialah meninggal karena melahirkan, wabah penyakit, tertimpa reruntuhan, karena tenggelam, mati karena membela hartanya dari rampasan. Mereka tetap dimandikan, dishalatkan, namun di akhirat mendapatkan pahala syahid.

Siapakah yang Syahid di Dunia dan Akhirat?

Menurut ulama pendiri Majelis Rasulullah SAW, Al-Habib Munzir Bin Fuad Al-Musawa (1972-2013), orang yang mati syahid karena membela Allah atau membela agama Allah atau mati karena membela keluarganya, masyarakatnya dari serangan musuh yang bersenjata lalu ia melawan hingga ia wafat, maka wafatnya syahid di dunia dan akhirat. Di dunia tidak perlu disholatkan, tidak perlu dikafani, kenapa? karena sudah mati syahid. Di akhirat ia bersama para Syuhada.

Adapun Syahidul Akhirah adalah orang yang mati syahidnya dalam kelompok selain berperang di jalan Allah. Yaitu orang yang tenggelam, yang wafat terbakar, terkena reruntuhan. Mereka disholatkan dan diperlakukan seperti wafatnya seorang muslim, namun di Akhirat ia bersama para Syuhada. Tentunya kelompok yang bersama mereka adalah orang yang mencintai para Syuhada.

Keutamaan Mati Syahid

1. Diampuni (seluruh dosanya) pada saat awal terbunuhnya.

2. Diperlihatkan di dunia tempatnya di surga.

3. Selamat dari fitnah kubur.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
cover top ayah
قٰلَ اِنۡ لَّبِثۡـتُمۡ اِلَّا قَلِيۡلًا لَّوۡ اَنَّكُمۡ كُنۡتُمۡ تَعۡلَمُوۡنَ (١١٤) اَفَحَسِبۡتُمۡ اَنَّمَا خَلَقۡنٰكُمۡ عَبَثًا وَّاَنَّكُمۡ اِلَيۡنَا لَا تُرۡجَعُوۡنَ (١١٥) فَتَعٰلَى اللّٰهُ الۡمَلِكُ الۡحَـقُّ‌ ۚ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ‌ۚ رَبُّ الۡعَرۡشِ الۡـكَرِيۡمِ (١١٦)
Dia (Allah) berfirman, Kamu tinggal di bumi hanya sebentar saja, jika kamu benar-benar mengetahui. Maka apakah kamu mengira, bahwa Kami menciptakan kamu main-main tanpa ada maksud dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami? Maka Mahatinggi Allah, Raja yang sebenarnya; tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Dia, Tuhan yang memiliki 'Arsy yang mulia.

(QS. Al-Mu'minun Ayat 114-116)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More