Surat Yasin Ayat 13-14 dan Kisah tentang Tiga Utusan yang Diingkari Ashab al-Qaryah

Kamis, 18 November 2021 - 20:13 WIB
Surat Yasin Ayat 13-14 menjadi peringatan kepada orang-orang yang ingkar kepada risalah Nabi Muhammad SAW sebagaimana Ashab al-Qaryah yang mengingkari risalah Nabi Isa as (Foto/Ilustrasi : Dok. SINDOnews)
Surat Yasin Ayat 13 -14 menjadi peringatan kepada orang-orang yang ingkar kepada risalah Nabi Muhammad SAW sebagaimana Ashab al-Qaryah yang mengingkari risalah Nabi Isa as dan akhirnya dibinasakan oleh Allah SWT.



Allah SWT berfirman:

وَاضْرِبْ لَهُمْ مَّثَلًا اَصْحٰبَ الْقَرْيَةِۘ اِذْ جَاۤءَهَا الْمُرْسَلُوْنَۚ

اِذْ اَرْسَلْنَآ اِلَيْهِمُ اثْنَيْنِ فَكَذَّبُوْهُمَا فَعَزَّزْنَا بِثَالِثٍ فَقَالُوْٓا اِنَّآ اِلَيْكُمْ مُّرْسَلُوْنَ




Dan buatlah suatu perumpamaan bagi mereka, yaitu penduduk suatu negeri, ketika utusan-utusan datang kepada mereka;(yaitu) ketika Kami mengutus kepada mereka dua orang utusan, lalu mereka mendustakan keduanya; kemudian Kami kuatkan dengan (utusan) yang ketiga, maka ketiga (utusan itu) berkata, “Sungguh, kami adalah orang-orang yang diutus kepadamu.” (QS Yasin : 13-14)

Tafsir Kemenag memberikan informasi bahwa ayat tersebut merupakan perintah kepada Nabi Muhammad SAW supaya menceritakan kisah Ashab al-Qaryah, agar menjadi peringatan bagi orang-orang yang mengingkari risalahnya. Terutama bagi orang kafir Makkah pada waktu itu. Mengenai Ashab al-Qaryah ini, para mufassir berbeda pendapat.

Laman Tafsir Al-Qur'an menjelaskan mufassir klasik, semisal al-Suyuti, Ibnu Katsir , dan Nawawi a-Bantani , sepakat bahwa yang dimaksud Ashab al-Qaryah adalah Antokiah, sebuah kota di bawah kekuasaan Romawi.

Prof Dr Quraish Shihab dalam tafsir Al-Misbah menyebutnya dengan Antiokhiah, sebuah kota lama di hulu sungai al-Ashy. Saat ini termasuk dalam wilayah Suriah.

Menariknya Quraish Shihab memiliki analisis berbeda dengan mufassir-mufassir di atas. Quraish mengatakan bahwa Antiokhiah ini tidak mempunyai rekam jejak buruk terkait dengan pembinasaan penghuninya. Baik di masa Nabi Isa as maupun sebelumnya.

Sedangkan kisah Ashab al-Qaryah tersebut bercerita tentang pembinasaan suatu kaum akibat pembangkangannya. Lebih lanjut ia mengatakan bahwa penduduk Antoikhiah dikenal sebagai penduduk pertama yang menerima risalah Nabi Isa as.



Beda Tafsir

Terlepas dari perbedaan pendapat tersebut, pengisahan tentang “Ashab al-Qaryah” dalam tafsir surat Yasin ayat 13-14 ini merupakan peringatan kepada orang-orang yang ingkar kepada risalah Nabi Muhammad SAW tentang bagaimana Ashab al-Qaryah tersebut juga mengingkari risalah Nabi Isa as dan akhirnya dibinasakan oleh Allah SWT. Tentunya kejadian ini diharapkan tidak terulang kembali dengan cara mengambil hikmah atas kisah tersebut.

Terkait dengan siapakah utusan yang diperintahkan untuk berdakwah kepada Ashab al-Qaryah, para mufassir juga berbeda pendapat.

Ibn Katsir mengatakan ketiganya bernama Sadiq, Saqduq, dan Syalum. Al-Shawi mengatakan Sadiq, Masduq, dan Syam’un. Sedangkan al-Bantani mengatakan Yuhana, Paulus, dan Syam’um. Setiap mufassir mempunya argumentasinya tersendiri dalam menentukan nama-nama tersebut.

Laman Tafsir Al-Quran menyatakan untuk mengetahui lebih lengkapnya tentang riwayat mengenai perbedaan-perbedaan tersebut, bisa merujuk pada kitab al-Dur al-Masur fi al-Tafsir bi al-Ma’tsur karya Jalaluddin al-Suyuti. Namun yang terpenting adalah bagaimana fakta ketiga utusan Nabi Isa as tersebut diingkari oleh “Ashab al-Qaryah”.

Dikisahkan bahwa tiga utusan tersebut tidak datang secara bersamaan. Dua utusan lebih dahulu mendatangi “Ashab al-Qaryah”. Mereka mendakwahkan risalah Nabi Isa as kepada penduduk wilayah tersebut.

Menurut al-Shawi kedua utusan ini juga memiliki kemampuan menyembuhkan segala penyakit dan salah satu cara dakwah yang dipakai mereka adalah menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bertanya kepada para sahabat: Tahukah kalian, siapakah orang yang bangkrut itu?  Para sahabat menjawab: Menurut kami, orang yang bangkrut diantara kami adalah orang yang tidak memiliki uang dan harta kekayaan.  Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya umatku yang bangkrut adalah orang yang pada hari kiamat datang dengan shalat, puasa, dan zakat, tetapi ia selalu mencaci-maki, menuduh, dan makan harta orang lain serta membunuh dan menyakiti orang lain. Setelah itu, pahalanya diambil untuk diberikan kepada setiap orang dari mereka hingga pahalanya habis, sementara tuntutan mereka banyak yang belum terpenuhi. Selanjutnya, sebagian dosa dari setiap orang dari mereka diambil untuk dibebankan kepada orang tersebut, hingga akhirnya ia dilemparkan ke neraka.

(HR. Muslim No. 4678)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More