2 Strategi untuk Berlomba-lomba dalam Keshalehan

Jum'at, 19 November 2021 - 08:45 WIB
Dalam masalah akhirat seharusnya seseorang berlomba untuk menjadi yang terdepan. Foto ilustrasi/ist
Kompetisi atau lomba yang sering dilakukan manusia biasanya hanya berorientasi dunia. Mereka berlomba-lomba dalam menggapai dunia, jabatan, harta dan kepentingan lainnya. Sebaliknya, sangat jarang bahkan hampir tidak ditemukan, orang-orang yng mau berlomba-lomba dalam hal akhirat .

Untuk urusan akhirat, orang-orang tidak ada rasa sedih, tidak ada rasa dikalahkan. Perasaan hanya biasa-biasa saja jika ada yang mengungguli dalam hal akhirat. Ada teman yang shaleh , biasa saja. Tapi lihat teman yang kaya, hati seperti kebakaran jenggot ingin melampauinya.



Coba renungkan firman Allah Ta’ala ini,

سَابِقُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا كَعَرْضِ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ أُعِدَّتْ لِلَّذِينَ آَمَنُوا بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ ذَلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ




“Berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Rabbmu dan surga yang lebarnya selebar langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan Allah mempunyai karunia yang besar.” (QS. Al Hadiid: 21)

Dalam masalah akhirat seharusnya seseorang berlomba untuk menjadi yang terdepan. Inilah yang diisyaratkan dalam ayat lainnya,

فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ


“Berlomba-lombalah dalam kebaikan” (QS. Al Baqarah: 148).

Ayat berikut juga:

وَفِي ذَلِكَ فَلْيَتَنَافَسِ الْمُتَنَافِسُونَ


“...Dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba.” (QS. Al Muthoffifin: 26).

Artinya, untuk meraih berbagai nikmat di surga, seharusnya setiap orang berlomba-lomba melakukannya.

Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah menerangkan, “Para sahabat memahami bahwa mereka harus saling berlomba untuk meraih kemuliaan di surga. Mereka berusaha menjadi terdepan untuk menggapai derajat yang mulia tersebut. Oleh karena itu, jika di antara mereka melihat orang lain mendahului mereka dalam beramal, mereka pun bersedih karena telah kalah dalam hal itu. Inilah bukti bahwa mereka untuk menjadi yang terdepan.” (Lathoif Al Ma’arif, Ibnu Rajab Al Hambali, Al Maktab Al Islami, hal. 428)

Kita dapat melihat pula dalam kalam ulama salaf lainnya. Imam Al Hasan Al Bashri rahimahullah berkata:

إِذَا رَأَيْتَ الرَّجُلَ يُنَافِسُكَ فِي الدُّنْيَا فَنَافِسْهُ فِي الآخِرَةِ


"jika engkau melihat seseorang yang mengalahkanmu dalam perkara dunia, maka kalahkanlah ia dalam perkara akhirat" (diriwayatkan oleh Ibnu Abid Dunya dalam Az Zuhd).



Kemudian, Wuhaib bin Al Ward rahimahullah mengatakan, “Jika engkau mampu tidak ada yang bisa mengalahkanmu dalam hal akhirat, maka lakukanlah.”
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
cover top ayah
قَالَا رَبَّنَا ظَلَمۡنَاۤ اَنۡفُسَنَا وَاِنۡ لَّمۡ تَغۡفِرۡ لَـنَا وَتَرۡحَمۡنَا لَـنَكُوۡنَنَّ مِنَ الۡخٰسِرِيۡنَ
Keduanya berkata, Ya Tuhan kami, kami telah menzhalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.

(QS. Al-A'raf Ayat 23)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More