Asbabun Nuzul Surat Al-Kahfi dan Hadis-hadis Keutamaan Membacanya
Kamis, 25 November 2021 - 21:15 WIB
Surat Al-Kahfi adalah surat yang memiliki banyak keistimewaan. Surat ke-18 dalam Al-Qur'an ini diturunkan di Makkah terdiri dari 110 ayat. Berikut Asbabun Nuzul Surat Al-Kahfi dan Hadis-hadis keutamannya.
Untuk diketahui, salah satu keistimewaan Al-Kahfi di dalamnya terdapat kisah para Nabi dan orang saleh. Di antaranya, kisah tujuh pemuda penghuni gua (Ashabul Kahfi) dan seekor anjing yang tinggal selama 309 tahun menurut kalender Hijriyah atau 300 tahun menurut kalender Masehi.
Kemudian, Kisah pemilik kebun (Ayat 32-44). Kisah pertemuan Nabi Musa dan Nabi Khidir 'alaihis salaam (Ayat 60-82) atau dikenal dengan ujian ilmu. Dan Kisah Raja Dzulqarnain dan Ya'juj Wa Ma'juj (ayat 83-98).
Asbabun Nuzul Surat Al-Kahfi
Dilansir dari elsholat, dalam riwayat disebutkan bahwa kaum Quraisy memerintahkan dua orang (mereka adalah 'Uqbah bin Abi Mu’ith dan An-Nadr bin Al-Hairts) untuk menyelidiki tentang kerasulan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dengan cara menanyakan kepada pendeta-pendeta Yahudi tentang sifat-sifat beliau, apa yang dikatakan dan lain-lain.
Orang Quraisy percaya bahwa pendeta Yahudi adalah orang yang berilmu, tahu tentang isi kitab terdahulu dan tanda lahirnya seorang Nabi. Dikisahkan, berangkatlah ‘Uqbah bin Abi Mu’ith dan An-Nadr bin Al-Hairts ke Madinah dan mereka berjumpa dengan pendeta Yahudi. Ternyata benar, pendeta Yahudi mengabarkan berita seperti yang mereka harapkan.
Pendeta Yahudi berkata: "Tanyakanlah kepada Muhammad mengenai 3 hal. Jika ia mampu menjawabnya maka ia merupakan Nabi yang benar-benar diutus. Sebaliknya, jika ia tak mampu menjawabnya ia hanyalah orang yang mengaku-ngaku sebagai Nabi."
Kemudian, pendeta Yahudi melanjutkan kisahnya. "Tanyakanlah kepada dirinya tentang pemuda zaman dulu dan apa yang terjadi pada mereka, karena sungguh cerita pemuda ini sangat menarik. Lalu tanyakan pula kepadanya tentang seorang pengembara yang telah sampai ke Masyriq dan Maghribi, apa pula yang terjadi kepada mereka."
"Tanyakan pula kepada dia apa itu ruh?" Kemudian dua orang utusan itu pulang dan berkata bahwa mereka membawa pulang informasi yang bisa dijadikan sebagai pedoman untuk mengetahui apakah ia seorang Nabi atau bukan. Setelah tiba di hadapan Rasulullah, mereka langsung menanyakan 3 pertanyaan sebagaimana yang telah diberikan oleh pendeta Yahudi.
Menanggapi pertanyaan itu, maka Rasulullah menjawab: "Besok pasti aku akan menjawabnya tentang beberapa hal yang kamu tanyakan itu (tanpa menyebut Insya Allah)". Kemudian mereka pun pulang dan Rasulullah menunggu wahyu dari Jibril untuk menjawab semua pertanyaan itu.
Namun, wahyu yang ditunggu tak kunjung datang bahkan hingga 15 malam. Orang Quraisy mulai goyah dan Rasulullah sedih karena wahyu tak kunjung datang sehingga beliau tak tahu harus menjawab apa kepada kaum Quraisy. Namun pada malam berikutnya Jibril turun membawa wahyu yaitu Surat Al-Kahfi Ayat 6 yang di dalamnya menegur kemurungan Rasulullah dan menerangkan tentang kisah pemuda Al-Kahfi (QS Al-Kahfi: 9-26), seorang pengembara (QS Al-Kahfi: 83-101) dan tentang Ruh (QS Al-Isra: 85). Jadi, inilah sebab diturunkannya Surat Al-Kahfi yang di dalamnya sarat hikmah dan pelajaran berharga.
Hadis-Hadis Keutamaan Membaca Surat Al-Kahfi
Membaca Surat Al-Kahfi memiliki keutamaan dan keistimewaan tersendiri. Berikut beberapa Hadis-hadis keutamaan membaca Surat Al-Kahfi pada malam dan Hari Jumat :
1. Diberikan Cahaya
مَنْ َقَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمْعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّوْرِ فِيْمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ
"Barangsiapa membaca Surat Al-Kahfi saat malam Jumat, jadi dipancarkan sinar untuk dia sejauh pada dianya dia serta Baitul 'atiq." (Sunan Ad-Darimi 3273. Juga diriwayatkan oleh al-Nasai serta Al-Hakim)
2. Sebagai Kafarat Dosa Antara Dua Jumat
“من قرأ سورة الكهف يوم الجمعة قبل أن يخرج الإمام كانت له كفارة ما بين الجمعة، وبلغ نوره البيت العتيق”
"Siapa yang membaca Surat Al-Kahfi Hari Jumat sebelum keluar imam, dikafarahkan dosanya antara Jumat dan disampaikan cahayanya hingga Baitil 'Atiq". (Hadis ini disebutkan oleh Khlid bin Ma'dan dalam Kitab Al-Mughni)
3. Aman dari Dosa Selama 8 Hari dan Aman dari Fitnah Dajjal
عن علي بن الحسين عن أبيه عن علي رضي الله عنه مرفوعًا: «من قرأ سورة الكهف يوم الجمعة؛ فهو معصوم إلى ثمانية أيام من كل فتنة، وإن خرج الدجال؛ عصم منه»
“رواه الحافظ الضياء المقدسي في “المختارة
"Dari Ali bin Husain dari Ayahnya dari 'Ali radhiyallahu 'anhu, Hadis Marfu: Siapa yang membaca Surat Al-Kahfi pada hari Jumat maka ia terpelihara hingga delapan hari dari tiap-tiap fitnah dan jika Dajjal keluar, maka ia terpelihara darinya. (Diriwayatkan oleh Al-Hafidh Muqaddisi dalam Kitab Al-Mukhtar)
4. Diberikan Cahaya Antara Dua Jumat
حديث أبي سعيد الخدري رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: «إن من قرأ سورة الكهف يوم الجمعة أضاء له من النور ما بين الجمعتين»
"Hadis Abi Sa’id al-Khudri radhiyallahu 'anhu bahwa Nabi bersabda: Bahwa sungguh siapa saja yang membaca Surat Al-Kahfi pada hari Jumat, niscaya diberikan cahaya baginya di antara dua Jumat."
5. Diberikan Cahaya di Hari Kiamat dan Diampunkan Dosa
Yang dimaksud dosa-dosa di sini adalah dosa kecil. Sedangkan dosa besar harus melalui Taubat Nasuha.
مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ فِي يَوْمِ الْجُمْعَةِ سَطَعَ لَهُ نُوْرٌ مِنْ تَحْتِ قَدَمِهِ إِلَى عَنَانِ السَّمَاءَ يُضِيْءُ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَغُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَ الْجُمْعَتَيْنِ
"Siapa yang membaca Surat Al-Kahfi pada hari Jumat niscaya memancar cahaya di bawah kakinya hingga ke langit dan meneranginya pada hari Kiamat dan diampuni baginya antara dua Jumat."
6. Terpelihara dari Fitnah Dajjal
قَالَ: سَمُرَةُ بْنُ جُنْدُبٍ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:” مَنْ قَرَأَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ سُورَةِ الْكَهْفِ حِفْظًا لَمْ تَضُرْهُ فِتْنَةُ الدَّجَّالِ
"Berkata Samurah bin Jundub, bersabda Rasulullah: Siapa saja yang membaca sepuluh ayat Surat Al-Kahfi secara hafalan niscaya tidak memberi mudharat baginya oleh Dajjal".
Untuk diketahui, salah satu keistimewaan Al-Kahfi di dalamnya terdapat kisah para Nabi dan orang saleh. Di antaranya, kisah tujuh pemuda penghuni gua (Ashabul Kahfi) dan seekor anjing yang tinggal selama 309 tahun menurut kalender Hijriyah atau 300 tahun menurut kalender Masehi.
Kemudian, Kisah pemilik kebun (Ayat 32-44). Kisah pertemuan Nabi Musa dan Nabi Khidir 'alaihis salaam (Ayat 60-82) atau dikenal dengan ujian ilmu. Dan Kisah Raja Dzulqarnain dan Ya'juj Wa Ma'juj (ayat 83-98).
Asbabun Nuzul Surat Al-Kahfi
Dilansir dari elsholat, dalam riwayat disebutkan bahwa kaum Quraisy memerintahkan dua orang (mereka adalah 'Uqbah bin Abi Mu’ith dan An-Nadr bin Al-Hairts) untuk menyelidiki tentang kerasulan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dengan cara menanyakan kepada pendeta-pendeta Yahudi tentang sifat-sifat beliau, apa yang dikatakan dan lain-lain.
Orang Quraisy percaya bahwa pendeta Yahudi adalah orang yang berilmu, tahu tentang isi kitab terdahulu dan tanda lahirnya seorang Nabi. Dikisahkan, berangkatlah ‘Uqbah bin Abi Mu’ith dan An-Nadr bin Al-Hairts ke Madinah dan mereka berjumpa dengan pendeta Yahudi. Ternyata benar, pendeta Yahudi mengabarkan berita seperti yang mereka harapkan.
Pendeta Yahudi berkata: "Tanyakanlah kepada Muhammad mengenai 3 hal. Jika ia mampu menjawabnya maka ia merupakan Nabi yang benar-benar diutus. Sebaliknya, jika ia tak mampu menjawabnya ia hanyalah orang yang mengaku-ngaku sebagai Nabi."
Kemudian, pendeta Yahudi melanjutkan kisahnya. "Tanyakanlah kepada dirinya tentang pemuda zaman dulu dan apa yang terjadi pada mereka, karena sungguh cerita pemuda ini sangat menarik. Lalu tanyakan pula kepadanya tentang seorang pengembara yang telah sampai ke Masyriq dan Maghribi, apa pula yang terjadi kepada mereka."
"Tanyakan pula kepada dia apa itu ruh?" Kemudian dua orang utusan itu pulang dan berkata bahwa mereka membawa pulang informasi yang bisa dijadikan sebagai pedoman untuk mengetahui apakah ia seorang Nabi atau bukan. Setelah tiba di hadapan Rasulullah, mereka langsung menanyakan 3 pertanyaan sebagaimana yang telah diberikan oleh pendeta Yahudi.
Menanggapi pertanyaan itu, maka Rasulullah menjawab: "Besok pasti aku akan menjawabnya tentang beberapa hal yang kamu tanyakan itu (tanpa menyebut Insya Allah)". Kemudian mereka pun pulang dan Rasulullah menunggu wahyu dari Jibril untuk menjawab semua pertanyaan itu.
Namun, wahyu yang ditunggu tak kunjung datang bahkan hingga 15 malam. Orang Quraisy mulai goyah dan Rasulullah sedih karena wahyu tak kunjung datang sehingga beliau tak tahu harus menjawab apa kepada kaum Quraisy. Namun pada malam berikutnya Jibril turun membawa wahyu yaitu Surat Al-Kahfi Ayat 6 yang di dalamnya menegur kemurungan Rasulullah dan menerangkan tentang kisah pemuda Al-Kahfi (QS Al-Kahfi: 9-26), seorang pengembara (QS Al-Kahfi: 83-101) dan tentang Ruh (QS Al-Isra: 85). Jadi, inilah sebab diturunkannya Surat Al-Kahfi yang di dalamnya sarat hikmah dan pelajaran berharga.
Hadis-Hadis Keutamaan Membaca Surat Al-Kahfi
Membaca Surat Al-Kahfi memiliki keutamaan dan keistimewaan tersendiri. Berikut beberapa Hadis-hadis keutamaan membaca Surat Al-Kahfi pada malam dan Hari Jumat :
1. Diberikan Cahaya
مَنْ َقَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمْعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّوْرِ فِيْمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ
"Barangsiapa membaca Surat Al-Kahfi saat malam Jumat, jadi dipancarkan sinar untuk dia sejauh pada dianya dia serta Baitul 'atiq." (Sunan Ad-Darimi 3273. Juga diriwayatkan oleh al-Nasai serta Al-Hakim)
2. Sebagai Kafarat Dosa Antara Dua Jumat
“من قرأ سورة الكهف يوم الجمعة قبل أن يخرج الإمام كانت له كفارة ما بين الجمعة، وبلغ نوره البيت العتيق”
"Siapa yang membaca Surat Al-Kahfi Hari Jumat sebelum keluar imam, dikafarahkan dosanya antara Jumat dan disampaikan cahayanya hingga Baitil 'Atiq". (Hadis ini disebutkan oleh Khlid bin Ma'dan dalam Kitab Al-Mughni)
3. Aman dari Dosa Selama 8 Hari dan Aman dari Fitnah Dajjal
عن علي بن الحسين عن أبيه عن علي رضي الله عنه مرفوعًا: «من قرأ سورة الكهف يوم الجمعة؛ فهو معصوم إلى ثمانية أيام من كل فتنة، وإن خرج الدجال؛ عصم منه»
“رواه الحافظ الضياء المقدسي في “المختارة
"Dari Ali bin Husain dari Ayahnya dari 'Ali radhiyallahu 'anhu, Hadis Marfu: Siapa yang membaca Surat Al-Kahfi pada hari Jumat maka ia terpelihara hingga delapan hari dari tiap-tiap fitnah dan jika Dajjal keluar, maka ia terpelihara darinya. (Diriwayatkan oleh Al-Hafidh Muqaddisi dalam Kitab Al-Mukhtar)
4. Diberikan Cahaya Antara Dua Jumat
حديث أبي سعيد الخدري رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: «إن من قرأ سورة الكهف يوم الجمعة أضاء له من النور ما بين الجمعتين»
"Hadis Abi Sa’id al-Khudri radhiyallahu 'anhu bahwa Nabi bersabda: Bahwa sungguh siapa saja yang membaca Surat Al-Kahfi pada hari Jumat, niscaya diberikan cahaya baginya di antara dua Jumat."
5. Diberikan Cahaya di Hari Kiamat dan Diampunkan Dosa
Yang dimaksud dosa-dosa di sini adalah dosa kecil. Sedangkan dosa besar harus melalui Taubat Nasuha.
مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ فِي يَوْمِ الْجُمْعَةِ سَطَعَ لَهُ نُوْرٌ مِنْ تَحْتِ قَدَمِهِ إِلَى عَنَانِ السَّمَاءَ يُضِيْءُ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَغُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَ الْجُمْعَتَيْنِ
"Siapa yang membaca Surat Al-Kahfi pada hari Jumat niscaya memancar cahaya di bawah kakinya hingga ke langit dan meneranginya pada hari Kiamat dan diampuni baginya antara dua Jumat."
6. Terpelihara dari Fitnah Dajjal
قَالَ: سَمُرَةُ بْنُ جُنْدُبٍ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:” مَنْ قَرَأَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ سُورَةِ الْكَهْفِ حِفْظًا لَمْ تَضُرْهُ فِتْنَةُ الدَّجَّالِ
"Berkata Samurah bin Jundub, bersabda Rasulullah: Siapa saja yang membaca sepuluh ayat Surat Al-Kahfi secara hafalan niscaya tidak memberi mudharat baginya oleh Dajjal".
(rhs)