8 Cara Syirik, Penyihir Berkolaborasi dengan Jin

Jum'at, 03 Desember 2021 - 17:07 WIB


Kedua, cara adz-dzabh (memotong sebelihan). Menurut cara ini, tukang sihir akan membawa burung, ayam, merpati, atau yang lainnya dengan ciri-ciri tertentu sesuai dengan permintaan jin. Hewan itu adalah yang berwarna hitam pekat, karena jin lebih menyenangi warna hitam.

Kemudian, dia menyembelihnya dengan tidak menyebut nama Allah atasnya. Terkadang si penderita akan diolesi darah binatang itu dan terkadang juga tidak.

Selanjutnya, dia melemparnya ke puing-puing bangunan, sumur, atau tempat-tempat kosong yang seringkali menjadi tempat jin.

Pada saat melempar, dia tidak menyebut nama Allah. Setelah itu dia kembali pulang ke rumah, lalu membaca mantra yang berbau syirik, dan selanjutnya menyuruh jin untuk melakukan apa saja yang dia inginkan.

Wahid bin Abdissalam Baali mengatakan kesyirikan yang terkandung pada cara kedua ini terfokus pada dua hal, yaitu:

1. Menurut kesepakatan para ulama, baik salaf maupun khalaf, menyembelih binatang untuk dipersembahkan kepada jin adalah sesuatu yang haram, bahkan ia merupakan perbuatan syirik mutlak, karena binatang yang disembelih dengan menyebut nama selain Allah sama sekali tidak boleh dimakan oleh orang muslim, apalagi melakukannya.

Akan tetapi bersamaan dengan itu, orang-orang bodoh di setiap zaman dan tempat akan terus melakukan perbuatan keji tersebut.

Yahya bin Yahya pernah berkata, Wahab pernah berkata kepada saya, beberapa orang penguasa mengambil kesimpulan adanya mata air dan bermaksud mengalirkannya. Untuk hal itu mereka menyembelih binatang untuk dipersembahkan kepada jin agar jin-jin itu tidak menyumbat aliran air tersebut.

Lalu dia memberikan makan kepada beberapa orang dengan sembelihan itu. Selanjutnya berita tersebut terdengar oleh Ibnu Syihab az-Zuhri, maka dia berkata: ‘Sesungguhnya mereka telah menyembelih apa yang tidak dihalalkan dan memberi makan orang-orang dengan apa yang tidak dihalalkan bagi mereka. Rasulullah SAW telah melarang makan sembelihan yang disembelih untuk dipersembahakan kepada jin.

Dalam kitab Shahih Muslim juga disebutkan sebuah hadits dari Ali bin Abi Thalib Ra , dia berkata, Rasulullah SAW bersabda:

لَعَنَ اللهُ مَنْ ذَبَحَ لِغَيْرِ اللهِ


“Allah melaknat orang yang menyembelih binatang untuk selain Allah“.

2. Jimat atau mantra yang berbau syirik. Yaitu tulisan-tulisan yang dibacakan pada saat menghadirkan jin. Mantra-mantra itu mengandung kesyirikan yang jelas, sebagaimana yang diungkapkan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah di beberapa bukunya.



Ketiga, cari sulfiyah (melakukan kenistaan). Cara ketiga ini, menurut Wahid bin Abdissalam Baali, sangat populer di kalangan para tukang sihir dengan sebutan sulfiyah.

Tukang sihir yang menggunakan cara ini memiliki banyak setan yang mengabdi kepadanya dan menjalankan semua perintahnya, karena dia sebagai tukang sihir yang paling kufur dan paling ingkar, semoga Allah melaknatnya.

Cara ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Tukang sihir meletakkan mushaf di kedua kakinya dalam posisi seperti sepatu. Kemudian dengan posisi Al-Qur’an seperti itu, si penyihir itu masuk WC, lalu mulai membaca mantra di dalam WC, selanjutnya keluar lagi dan duduk di sebuah ruangan, setelah itu dia akan meyuruh jin untuk melakukan apa saja yang dikehendakinya.

Jin pun akan segera mantaatinya dan menjalankan semua perintahnya.
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Abdullah, ia berkata, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalain akan dimintai pertanggungjawabannya. Seorang laki-laki adalah pemimpin atas keluarganya dan ia akan dimintai pertanggungjawabannya. Seorang wanita adalah pemimpin atas rumah suaminya, dan ia pun akan dimintai pertanggungjawabannya. Dan seorang budak juga pemimpin atas atas harta tuannya dan ia juga akan dimintai pertanggungjawabannya.  Sungguh setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawabannya.

(HR. Bukhari No. 4789)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More