8 Cara Syirik, Penyihir Berkolaborasi dengan Jin
Jum'at, 03 Desember 2021 - 17:07 WIB
“Katakan kepada orang itu, tuanmu berkata kepadamu dengan memerintahkan ini dan itu,” papar si penyihir itu.
"Maka gambar itu pun bergerak sesuai perintah. Seringkali cara ini dipergunakan untuk mencari sesuatu yang hilang. Tidak tertutup lagi bahwa dalam cara ini mengandung kemusyrikan dan kekufuran serta mantra-mantra yang tidak dapat dipahami," ujar Wahid bin Abdissalam Baali..
Kedelapan, cara al-atsar (memanfaatkan benda bekas pakai). Menurut cara ini, si penyihir akan meminta, beberapa barang bekas pakai dari si pasien, seperti sapu tangan, penutup kepala, baju atau sobekan kain yang masih berbau keringat si pasien.
Kemudian si penyihir itu akan mengikat ujung sapu tangan itu, lalu mengukurnya sepanjang empat jari dan sapu tangan itu dipegang dengan kuat, lalu dibacakan surat at-Takaatsur atau surat pendek lainnya dengan suara keras.
Selanjutnya si penyihir membacakan mantra secara pelan. Kemudian memanggil jin seraya berkata, “Jika penyakit yang dideritanya itu disebabkan oleh jin, maka pendekkanlah sapu tangan itu. Dan jika penyakit itu akibat kedengkian, maka panjangkanlah sapu tangan itu. Dan jika penyakit itu termasuk dari bagian kedokteran, maka hendaklah kalian membiarkan sebagaimana wujudnya."
Kemudian tukang sihir itu akan mengukurnya sekali lagi. Jika dia mendapatkan sapu tangan itu terlalu panjang, melebihi empat jari, maka si penyihir itu akan mengatakan, “Anda terkena penyakit dengki.”
Jika sapu tangan itu pendek, maka dia akan mengatakan, “Anda telah dirasuki jin.”
Jika dia mendapatkan sapu tangan itu seperti adanya, empat jari, maka dia akan mengatakan, “Tidak ada masalah dengan diri anda. Silakan anda berkonsultasi ke dokter.”
Mengomentari cara ini, Wahid bin Abdissalam Baali mengatakan, upaya pengelabuan yang dilakukan penyihir terhadap penderita, di mana dia mengangkat suaranya ketika membaca Al-Qur’an dengan tujuan agar penderita penyakit itu mengira bahwa penyihir itu mengobatinya dengan Al-Qur’an, padahal kenyataannya tidak demikian, tetapi rahasianya terletak pada mantra yang dibacanya secara pelan.
"Meminta bantuan kepada jin, memanggil dan berdoa kepada mereka, semuanya itu merupakan perbuatan syirik kepada Allah Yang Maha Agung," katanya.
"Maka gambar itu pun bergerak sesuai perintah. Seringkali cara ini dipergunakan untuk mencari sesuatu yang hilang. Tidak tertutup lagi bahwa dalam cara ini mengandung kemusyrikan dan kekufuran serta mantra-mantra yang tidak dapat dipahami," ujar Wahid bin Abdissalam Baali..
Kedelapan, cara al-atsar (memanfaatkan benda bekas pakai). Menurut cara ini, si penyihir akan meminta, beberapa barang bekas pakai dari si pasien, seperti sapu tangan, penutup kepala, baju atau sobekan kain yang masih berbau keringat si pasien.
Kemudian si penyihir itu akan mengikat ujung sapu tangan itu, lalu mengukurnya sepanjang empat jari dan sapu tangan itu dipegang dengan kuat, lalu dibacakan surat at-Takaatsur atau surat pendek lainnya dengan suara keras.
Selanjutnya si penyihir membacakan mantra secara pelan. Kemudian memanggil jin seraya berkata, “Jika penyakit yang dideritanya itu disebabkan oleh jin, maka pendekkanlah sapu tangan itu. Dan jika penyakit itu akibat kedengkian, maka panjangkanlah sapu tangan itu. Dan jika penyakit itu termasuk dari bagian kedokteran, maka hendaklah kalian membiarkan sebagaimana wujudnya."
Kemudian tukang sihir itu akan mengukurnya sekali lagi. Jika dia mendapatkan sapu tangan itu terlalu panjang, melebihi empat jari, maka si penyihir itu akan mengatakan, “Anda terkena penyakit dengki.”
Jika sapu tangan itu pendek, maka dia akan mengatakan, “Anda telah dirasuki jin.”
Jika dia mendapatkan sapu tangan itu seperti adanya, empat jari, maka dia akan mengatakan, “Tidak ada masalah dengan diri anda. Silakan anda berkonsultasi ke dokter.”
Mengomentari cara ini, Wahid bin Abdissalam Baali mengatakan, upaya pengelabuan yang dilakukan penyihir terhadap penderita, di mana dia mengangkat suaranya ketika membaca Al-Qur’an dengan tujuan agar penderita penyakit itu mengira bahwa penyihir itu mengobatinya dengan Al-Qur’an, padahal kenyataannya tidak demikian, tetapi rahasianya terletak pada mantra yang dibacanya secara pelan.
"Meminta bantuan kepada jin, memanggil dan berdoa kepada mereka, semuanya itu merupakan perbuatan syirik kepada Allah Yang Maha Agung," katanya.
(mhy)