Ingin Bugar dan Sehat? Yuk, Amalkan Cara Diet Sesuai Sunnah!
Rabu, 08 Desember 2021 - 13:09 WIB
Dalam ajaran Islam memiliki kesehatan dan postur ideal untuk tubuh adalah hal yang dianjurkan. Namun Islam juga tidak membenarkan jika cara diet yang dilakukan terlalu berlebihan apalagi menggunakan bahan-bahan yang haram.
Sebagai seorang muslim yang kelebihan berat badan, sebenarnya ada cara diet yang sudah menjadi bagian dalam lingkup syariat Islam. Namun terkadang, kita tidak menyadarinya. Padahal Al-Qur'an dan Al-Hadis Rasulullah sudah membocorkannya sejak berabad-abad lalu.
Di dalam Al-Qur’an sendiri terdapat beberapa petunjuk dari Allah Ta’ala agar makan makanan yang halal dan thayyib, serta menjauhkan diri dari makanan haram. Selain itu, diperintahkan untuk tidak berlebih-lebihan ketika makan, meskipun makanan halal. Allah Ta’ala berfirman,
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Karena sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al-Baqarah : 168)
Juga ayat :
“Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang salih. Sesungguhnya Aku Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Mu’minun : 51)
Allah Ta’ala juga berfirman,
“Makan dan minumlah, dan jangan berlebih-lebihan.” (QS. Al-A’raf : 31)
Larangan sikap berlebih-lebihan juga ditegaskan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, Beliau bersabda :
“Tidaklah seorang manusia memenuhi satu wadah yang lebih berbahaya dibandingkan perutnya sendiri. Sebenarnya seorang manusia itu cukup dengan beberapa suap makanan yang bisa menegakkan tulang punggungnya. Namun jika tidak ada pilihan lain, maka hendaknya sepertiga perut itu untuk makanan, sepertiga yang lain untuk minuman dan sepertiga terakhir untuk nafas.” (HR Ibnu Majah no. 3349, dinilai shahih oleh Al-Albani)
Keterangan hadis ini, berarti kita harus mengatur pola makan dan tidak boleh sekehendak diri saja. Sebab masalah kesehatan dan juga obesitas kerap bermula dari pola makan yang keliru. Misalnya, belum merasa lapar tetapi sudah makan dan makanan yang dikonsumsi pun beraneka, sehingga tidak jarang menyebabkan masalah kesehatan.
Jika melihat pola kehidupan Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau termasuk jarang sakit. Pada zaman Nabi SAW pernah datang rombongan orang ke kota Madinah. Mereka terheran melihat bentuk fisik Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat yang tampak sehat.
Lantas, mereka meminta resepnya apa. Kemudian, Rasulullah menjelaskan, "Kami ini adalah suatu kaum yang tidak akan makan sebelum datang rasa lapar. Dan kami ini bila makan tidak akan sampai merasa kekenyangan."
Rasulullah mencontohkan agar makan seperlunya sesuai kebutuhan perut dan berhenti dari makan sebelum merasa kenyang betul. Selain pola makan yang baik, Rasulullah juga mengajarkan puasa. Baik itu puasa wajib sesuai perintah Allah, adapula tuntunan puasa sunnah, seperti puasa Senin dan Kamis. Puasa mengajarkan tentang disiplin waktu. Bahkan, puasa juga berdampak manfaatnya bagi pencernaan dalam tubuh.
Baca juga: Ingin Tiket ke Surga Paling Menyenangkan? Seringlah Silaturahmi!
Sebagai seorang muslim yang kelebihan berat badan, sebenarnya ada cara diet yang sudah menjadi bagian dalam lingkup syariat Islam. Namun terkadang, kita tidak menyadarinya. Padahal Al-Qur'an dan Al-Hadis Rasulullah sudah membocorkannya sejak berabad-abad lalu.
Di dalam Al-Qur’an sendiri terdapat beberapa petunjuk dari Allah Ta’ala agar makan makanan yang halal dan thayyib, serta menjauhkan diri dari makanan haram. Selain itu, diperintahkan untuk tidak berlebih-lebihan ketika makan, meskipun makanan halal. Allah Ta’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Karena sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al-Baqarah : 168)
Juga ayat :
يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا إِنِّي بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ
“Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang salih. Sesungguhnya Aku Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Mu’minun : 51)
Allah Ta’ala juga berfirman,
وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا
“Makan dan minumlah, dan jangan berlebih-lebihan.” (QS. Al-A’raf : 31)
Larangan sikap berlebih-lebihan juga ditegaskan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, Beliau bersabda :
مَا مَلَأَ آدَمِيٌّ وِعَاءً شَرًّا مِنْ بَطْنٍ، حَسْبُ الْآدَمِيِّ، لُقَيْمَاتٌ يُقِمْنَ صُلْبَهُ، فَإِنْ غَلَبَتِ الْآدَمِيَّ نَفْسُهُ، فَثُلُثٌ لِلطَّعَامِ، وَثُلُثٌ لِلشَّرَابِ، وَثُلُثٌ لِلنَّفَسِ
“Tidaklah seorang manusia memenuhi satu wadah yang lebih berbahaya dibandingkan perutnya sendiri. Sebenarnya seorang manusia itu cukup dengan beberapa suap makanan yang bisa menegakkan tulang punggungnya. Namun jika tidak ada pilihan lain, maka hendaknya sepertiga perut itu untuk makanan, sepertiga yang lain untuk minuman dan sepertiga terakhir untuk nafas.” (HR Ibnu Majah no. 3349, dinilai shahih oleh Al-Albani)
Keterangan hadis ini, berarti kita harus mengatur pola makan dan tidak boleh sekehendak diri saja. Sebab masalah kesehatan dan juga obesitas kerap bermula dari pola makan yang keliru. Misalnya, belum merasa lapar tetapi sudah makan dan makanan yang dikonsumsi pun beraneka, sehingga tidak jarang menyebabkan masalah kesehatan.
Jika melihat pola kehidupan Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau termasuk jarang sakit. Pada zaman Nabi SAW pernah datang rombongan orang ke kota Madinah. Mereka terheran melihat bentuk fisik Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat yang tampak sehat.
Lantas, mereka meminta resepnya apa. Kemudian, Rasulullah menjelaskan, "Kami ini adalah suatu kaum yang tidak akan makan sebelum datang rasa lapar. Dan kami ini bila makan tidak akan sampai merasa kekenyangan."
Rasulullah mencontohkan agar makan seperlunya sesuai kebutuhan perut dan berhenti dari makan sebelum merasa kenyang betul. Selain pola makan yang baik, Rasulullah juga mengajarkan puasa. Baik itu puasa wajib sesuai perintah Allah, adapula tuntunan puasa sunnah, seperti puasa Senin dan Kamis. Puasa mengajarkan tentang disiplin waktu. Bahkan, puasa juga berdampak manfaatnya bagi pencernaan dalam tubuh.
Baca juga: Ingin Tiket ke Surga Paling Menyenangkan? Seringlah Silaturahmi!