Imperium Dunia dalam Mimpi Nebukadnezar Berdasar Takwil Nabi Daniel

Minggu, 12 Desember 2021 - 09:44 WIB
Nabi Daniel mampu menceritakan dan menakwilkan mimpi Nebukadnezar tentang imperium dunia. (Foto/Ilustrasi : Ist)
Pada tahun kedua pemerintahannya, Nebukadnezar mengalami rangkaian mimpi yang membuatnya gelisah dan menahannya dari tidur. Lantaran serangkaian mimpi itu, Nebukadnezar memerintahkan agar seluruh cendekiawan di kerajaannya, termasuk Nabi Daniel as menakwilkan mimpi tersebut.

Nebukadnezar (630-562 SM), adalah penguasa Kekaisaran Babilonia Baru dalam Dinasti Kasdim yang berkuasa 605 SM-562 SM atau selama 43 tahun.



Dalam buku "Zulkarnain Agung antara Cyrus dan Alexander, Jejak Cerita dalam al-Quran dan Riwayat Sejarah" karya Wisnu Tanggap Prabowo diceritakanNebukadnezar minta seluruh cendekiawan di kerajaannya menakwilkan mimpi tersebut namun menolak menceritakan apa yang ia lihat dalam mimpinya itu..

Nebukadnezar berpandangan jika cendekiawan kerajaannya benar-benar memiliki pengetahuan, mereka akan menceritakan ulang sekaligus menakwilkan mimpi itu di hadapan sang raja tanpa harus diberi tahu sebelumnya apa yang Nebukadnezar saksikan dalam mimpi-mimpi tersebut.



Berkumpullah para juru tulis, para ahli jampi, tukang sihir, dan orang-orang dari Chaldean (Kasdim) yang terpelajar.

Nebukadnezar berkata di hadapan orang-orang tersebut, “Aku menjamin kata-kataku ini, jika kalian tidak memberitahuku tentang mimpiku dan menakwilkannya, kalian akan dipotong-potong dan rumah-rumah kalian akan dipenuhi kotoran."

"Namun jika kalian memberitahuku tentang mimpiku itu, maka kalian akan menerima hadiah, pemberian-pemberian dan kehormatan yang besar dariku. Oleh sebab itu, beritahukanlah kepadaku mimpi itu dengan maknanya!”

Para cendekiawan kerajaan pun meminta agar raja menceritakan mimpi itu terlebih dahulu baru setelah itu mereka akan menakwilkannya.

Mendengar hal tersebut, Nebukadnezar marah dan menganggap mereka hanya mengulur-ulur waktu seraya menegaskan kembali jika mereka tidak memberitahukan mimpi serta maknanya, maka hukuman keras menanti mereka.

Orang-orang Kasdim berkata menimpali, “Tidak seorang pun di muka bumi yang dapat memberitahukan apa yang diminta Tuanku Raja! Dan tidak pernah seorang raja, bagaimanapun agungnya dan besar kuasanya, telah meminta hal sedemikian dari seorang berilmu atau seorang ahli jampi atau seorang Kasdim."

"Apa yang diminta Tuanku Raja terlalu berat, dan tidak seorang pun dapat memberitahukannya kepada Tuanku Raja, selain dewa-dewa yang tidak berdiam di antara manusia.”



Mimpi dan Takwilnya

Nebukadnezar bertambah geram dan memerintahkan agar semua orang bijak dan cerdik pandai di kota Babel dibunuh, dan ini berarti Nabi Daniel as termasuk ke dalam ancaman itu.

Mendengar keputusan Nebukadnezar, Nabi Daniel meminta waktu kepada Nebukadnezar untuk menceritakan mimpi tersebut beserta maknanya.

Menurut Wisnu, Nabi Daniel berdoa kepada Tuhannya dengan merendahkan diri dan merintih. Setelah itu Daniel meminta kepada seseorang yang telah diberi mandat oleh Nebukadnezar untuk membunuh orang-orang bijak di Babel agar menunda eksekusi.

Nabi Daniel pun menghadap Nebukadnezar dan menyatakan bahwa tidak satu orang bijak dan berpengetahuan pun yang mampu memenuhi permintaan sang raja melainkan hanya dari Tuhannya Daniel di langit yang mengetahui segala rahasia.

Akhirnya Daniel pun menceritakan mimpi sang raja berikut takwilnya dan mempresentasikannya di hadapan sang raja, bahwa dalam mimpi itu Nebukadnezar melihat sebuah patung raksasa berbentuk manusia.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
Hadits of The Day
Dari Farwah bin Naufal Al Asyja'i dia berkata: Saya pernah bertanya kepada Aisyah tentang doa yang pernah diucapkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam saat memohon kepada Allah Azza wa Jalla, maka Aisyah menjawab, sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah berdoa: ALLAHUMMA INNI A'UUDZU BIKA MIN SYARRI MAA 'AMILTU WA MIN SYARRI MAA LAM A'MAL (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatan yang telah aku lakukan dan yang belum aku lakukan).

(HR. Muslim No. 4891)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More