Keutamaan Surat Ath-Talaq : Membuka Pintu Rezeki dari Arah Tak Disangka-sangka

Selasa, 14 Desember 2021 - 15:59 WIB
Ayat seribu dinar adalah bagian akhir ayat 2 dan seluruh ayat 3 dalam surat At Thalaq, dinamakan ayat seribu dinar karena khasiat ayatnya yang konon jika dibaca akan memudahkan kita dalam mencari rezeki. Foto ilustrasi/ist
Surat Ath-Thalaq dalam Al-Qur'an dikenal sebagai ayat seribu dinar. Dimana dalam ayat tersebut tertera janji Allah bahwasanya Allah akan memberikan jalan keluar dari setiap cobaan, dan janji bahwasanya Allah akan memberikan rezeki dari arah yang tiada disangka-sangka, yang kesemuanya itu ditujukan bagi mereka yang bertakwa kepada Allah.

Sebenarnya, banyak sekali ayat-ayat dalam Al Qur'an yang memiliki keutamaan. Salah satu, di antaranya adalah ayat seribu dinar ini. Bagi yang belum pernah mendengar ayat seribu dinar, perlu anda ketahui bahwa ayat ini adalah bagian akhir ayat 2 dan seluruh ayat 3 dalam surat At Thalaq. Dinamakan ayat seribu dinar adalah karena khasiat ayatnya yang konon jika dibaca akan memudahkan kita dalam mencari rezeki.



Bunyi ayat ini adalah:

و من يتق الله يجعل له مخرجا . و يرزقه من حيث لا يحتسب . و من يتوكل علي الله فهو حسبه . هن الله بالغ امره . قد جعل الله لكل شئ قدرا
.



Artinya: “..Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tidak dia duga. Dan barang siapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Dia mencukupinya. Sesungguhnya Allah akan mencapai urusanNya, sesungguhnya Allah telah mengadakan bagi tiap-tiap sesuatu ketentuan.”

Menurut Ibnu Katsir , maksud ayat “Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tidak dia duga” adalah barangsiapa yang bertakwa kepada Allah dengan menjalankan seluruh perintahNya dan menjauhi laranganNya niscaya Dia akan memberi rezeki dari arah yang tidak pernah terbesit dalam hatinya.

Dalam kitab Al Musnad disebutkan dari Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Abbas, dari ayahnya, dari kakeknya, Abdullah bin Abbas, dia berkata: “Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

“Barang siapa banya beristighfar (memohon ampunan), maka Allah akan menjadikan baginya setiap kesusahan menjadi kemudahan, setiap kesempitan menjadi kelapangan, dan akan Dia karuniai rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.”

Hadis di atas sekaligus menjadi penguat tafsir ayat seribu dinar. Disebutkan lagi dalam hadis: Dari Imam Ahmad meriwayatkan dari Tsauban, dia berkata: “Rasulullah bersabda: “sesungguhnya seorang hamba akan

diharamkan dari rizki karena dosa yang dilakukannnya, dan tidak ada yang dapat menolak takdir kecuali doa, dan tidak ada yang dapat menambah umur kecuali kebaikan.” (HR. An Nasa’i dan Ibnu Majah)

Imam Ahmad meriwayatkan dari ‘Abdullah bin ‘Abbas bahwa dia memberitahunya, pada suatu hari dia pernah naik (membonceng) kendaraan di belakanng Rasulullah SAW, lalu beliau bersabda kepadanya:

“jagalah Allah, niscaya Dia akan menjagamu. Jagalah Allah, Niscaya engkau akan mendapatkanNya dihadapanmu. Jika engkau meminta, maka mintalah kepada Allah. Dan jika engkau memohon pertolongan, maka mohonlah pertolongan kepada Allah. Ketahuilah, jika umat ini bersatu untuk memberikan manfaat (kebaikan) kepadamu dengan sesuatu, niscaya mereka tidak akan memberikan manfaat kepadamu melainkan dengan sesuatu yang ditetapkan Allah bagimu. Dan jika mereka bersatu untuk mencelakakanmu dengan sesuatu, niscaya mereka tidak akan mencelakakanmu melainkan dengan apa yang ditetapkan Allah bagimu. Pena telah diangkat, dan telah kering pula (tinta) lembaran-lembaran ini.”

Keutamaan Ayat Seribu Dinar

Dari beberapa penjelasan yang dijelaskan oleh Ibnu Katsir dalam tafsirnya, dapat disimpulkan bahwa ayat mengandung beberapa penjelasan dan keutamaan ayat seribu dinar. Seperti dilansir dalamislam.com berikut keutamaan ayat seribu dinar ini, yaitu :

1. Pentingnya bertakwa kepada Allah

Maksudnya bertakwa adalah menjalankan perintah Allah dan menjauhi laranganNya. Menjalankan perintah Allah juga harus dilandasi dengan hati ikhlas serta dilakukan sesuai syari’at Islam dengan aliran madzhab yang dianutnya pula. Melakukan ibadah sunnah seperti shalat fardhu juga termasuk dalam hal bertakwa karena melakukan hal yang disenangi oleh Allah. Sementara menjauhi laranganNya adalah menjaga diri dari segala hal yang dilarang Allah. Menjaga diri ini juga terhadap sesuatu hal yang mendekati dosa. Termasuk menjauhkan diri dari barang maupun perbuatan haram.



2. Allah memberikan jalan keluar bagi setiap permasalahan bagi yang bertakwa
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
Hadits of The Day
Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  Allah 'azza wajalla telah berfirman: Setiap amal anak Adam adalah teruntuk baginya kecuali puasa. Puasa itu adalah bagi-Ku, dan Akulah yang akan memberinya pahala.  Dan puasa itu adalah perisai. Apabila kamu puasa, maka janganlah kamu merusak puasamu dengan rafats, dan jangan pula menghina orang. Apabila kamu dihina orang atau pun diserang, maka katakanlah, 'Sesungguhnya saya sedang berpuasa.'  Demi Allah, yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya. Sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah pada hari kiamat kelak daripada wanginya kesturi. Dan bagi mereka yang berpuasa ada dua kebahagiaan. Ia merasa senang saat berbuka lantaran puasanya, dan senang pula saat berjumpa dengan Rabbnya juga karena puasanya.

(HR. Muslim No. 1944)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More