Anda Patah Hati? Jangan Khawatir Ini Cara terbaik Mengatasinya Dalam Pandangan Syariat

Rabu, 29 Desember 2021 - 15:33 WIB
3. Mengajarkan sabar dan ikhlas

Menjalani hubungan pacaran jelas adalah dosa. Namun bagaimana bila patah hati muncul tatkala pinangan kita ditolak? Atau mungkin karena paras kita kurang menawan sehingga tidak ada seorang pun yang melirik. Bersabarlah. Dunia ini adalah tempatnya ujian. Dunia ini tidak selamanya. Apabila kita ditimpa musibah, sebagai mukmin sudah seharushnya kita bersabar dan ikhlas. Menerima apa-apa yang ditakdirkan oleh Allah SWT. Dan sebaiknya jangan terlalu memaksakan takdir apalagi sampai melakukan perbuatan maksiat.

Baca juga:

Allah SWT berfirman:

وَلَـنَبۡلُوَنَّكُمۡ بِشَىۡءٍ مِّنَ الۡخَـوۡفِ وَالۡجُـوۡعِ وَنَقۡصٍ مِّنَ الۡاَمۡوَالِ وَالۡاَنۡفُسِ وَالثَّمَرٰتِؕ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيۡنَۙ


“Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, kehilangan jiwa (kematian) dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.”(QS. AL-Baqarah 155).

4. Belajar untuk percaya dengan ketentuan Allah SWT

Apakah begitu sulit bagi kita untuk mempercayai ketentuan Allah Ta’ala? Manusia seringkali bersifat tergesa-gesa dan tidak sabar. Ketika ditimpa cobaan, mereka seketika berputus asa terhadap rahmat Allah SWT. Bahkan cenderung menyalahkan takdir. Sungguh salah bila Kita masih berpikir demikian. Allah SWT tidak memberikan cobaan diluar kemampuan hambaNya. Dia bahkan berjanji akan memberikan kemudahan dan kebahagian dibalik segala hal yang menyulitkan hidup kita. Maka itu cobalah berhusnudzon kepada takdir Allah SWT. (Baca juga: Cara agar hati tenang dalam islam)

“Maka sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” [Qs. Al-Insyirah: 5-6]

5. Jalan untuk berhijrah

“Sesungguhnya jika engkau meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya Allah akan memberi ganti padamu dengan yang lebih baik .” (HR. Ahmad. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shohih)

Jika Kita mengalami patah hati, mungkin Allah SWT ingin memperingatkan bahwa perbuatan yang kita lakukan itu salah. Pacaran tidak dibenarkan dalam islam. Maka itu, jadikan peristiwa patah hati sebagai pelajaran hidup. Berhentilah untuk menjalin hubungan pacaran. Cobalah untuk berhijarah di jalan Allah SWT dengan meninggalkan hal-hal yang mendekati zina.

Cara Mengatasi Patah Hati Sesuai Ajaran Islam

Patah hati dalam islam bisa diobati apabila kita mau bersungguh-sungguh untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Nah, dibawah ini beberapa cara untuk mengatasi patah hati:

1. Meningkatkan intensitas membaca Al-Quran

Al-Quran bisa menjadi obat bagi orang-orang yang di dalam hatinya terdapat penyakit. Dengan memperbanyak membaca firman Allah SWT hati pasti menjadi lebih damai dan tenang. Di samping itu, usahakan juga untuk membaca Al-Quran terjemahan. Sebab dengan memahami makna-makna ayat Al-Quran kita pun bisa semakin meningkatkan iman. (Baca juga: Keutamaan membaca alquran di Bulan Ramadhan–Cara cepat membaca alquran–Bahagia menurut al quran)

2. Berwudhu dan shalat

Ketika hati sedih, amarah memuncak, pikiran kalut dan tidak tenang maka segeralah mengambil wudhu dan jalankan shalat. Kedua aktivitasi ini (wudhu dan solat) bisa menjauhkanmu dari bisikan-bisikan syetan sekaligus meredahkan emosi. (Baca juga: Cara berwudhu yang benar)

3. Memperbanyak berdzikir

Berdzikir dapat menenangkan dan mententramkan hati. Dengan memperbanyak berdizir, segala masalah dan kegundahan hati akan hilang perlahan.
Halaman :
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
هُوَ الَّذِىۡ خَلَقَكُمۡ مِّنۡ تُرَابٍ ثُمَّ مِنۡ نُّطۡفَةٍ ثُمَّ مِنۡ عَلَقَةٍ ثُمَّ يُخۡرِجُكُمۡ طِفۡلًا ثُمَّ لِتَبۡلُغُوۡۤا اَشُدَّكُمۡ ثُمَّ لِتَكُوۡنُوۡا شُيُوۡخًا ؕ وَمِنۡكُمۡ مَّنۡ يُّتَوَفّٰى مِنۡ قَبۡلُ وَلِتَبۡلُغُوۡۤا اَجَلًا مُّسَمًّى وَّلَعَلَّكُمۡ تَعۡقِلُوۡنَ (٦٧) هُوَ الَّذِىۡ يُحۡىٖ وَيُمِيۡتُؕ فَاِذَا قَضٰٓى اَمۡرًا فَاِنَّمَا يَقُوۡلُ لَهٗ كُنۡ فَيَكُوۡنُ (٦٨)
Dialah yang menciptakanmu dari tanah, kemudian dari setetes mani, lalu dari segumpal darah, kemudian kamu dilahirkan sebagai seorang anak, kemudian dibiarkan kamu sampai dewasa, lalu menjadi tua. Tetapi di antara kamu ada yang dimatikan sebelum itu. Kami perbuat demikian agar kamu sampai kepada kurun waktu yang ditentukan, agar kamu mengerti. Dialah yang menghidupkan dan mematikan. Maka apabila Dia hendak menetapkan sesuatu urusan, Dia hanya berkata kepadanya, Jadilah! Maka jadilah sesuatu itu.

(QS. Ghafir Ayat 67-68)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More