Kisah Seorang Pendosa Selamat Berkat Tauhidnya
Kamis, 06 Januari 2022 - 21:42 WIB
Sepintas kisah ini sulit diterima akal, namun begitulah Allah berkehendak dengan kekuasaan-Nya. Berkat tauhid yang dimilikinya, seorang pendosa selamat dari azab Allah.
Syeikh Muhammad bin Abu Bakar Ushfury menceritakan kisah laki-laki pendosa yang selamat ini dalam Kitab Al-Mawaizh Al-Ushfuriyah. Semoga kisah ini menjadi ibrah bagi kita.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallama bersabda: "Ada seorang laki-laki yang tidak pernah melakukan suatu amal kebaikan sama sekali. Hanya saja ia memiliki tauhid. Ketika kematian akan mendatanginya, ia berwasiat kepada keluarganya, "Wahai keluargaku! Ketika aku mati nanti maka bakarlah jasadku di atas api sampai kalian melihatnya telah berubah menjadi abu. Kemudian tebarkanlah abu jasadku ke laut di musim angin."
Setelah laki-laki itu benar-benar meninggal, keluarganya pun melakukan apa yang ia wasiatkan. Tiba-tiba ia berada dalam kuasa Allah. "Apa yang membuatmu berwasiat seperti apa yang telah kamu wasiatkan (meminta dibakar dan seterusnya)?" tanya Allah.
"Aku melakukannya karena takut kepada-Mu," jawab si laki-laki.
Kemudian Allah mengampuninya karena rasa takutnya kepada-Nya. Padahal, laki-laki itu tidak memiliki amal kebaikan sama sekali kecuali Tauhid kepada Allah.
Dari Ibnu Mas'ud bahwa ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alahi wasallam bersabda: "Seorang pendosa yang mengharapkan rahmat Allah Ta'ala adalah lebih dekat kepada-Nya dari pada seorang ahli ibadah yang putus asa dari rahmat-Nya."
Hikmah yang dapat kita petik adalah pentingnya memupuk rasa takut kepada Allah dan tidak berputus asa dari rahmat-Nya. Semakin tinggi ilmu seseorang maka rasa takutnya semakin besar kepada Rabbnya.
Hendaknya seorang muslim memiliki "Khauf dan Roja" yaitu rasa takut dan berharap kepada Allah 'Azza wa Jalla. Para Ulama mengatakan: Khauf dan Roja' merupakan kendaraan seorang mukmin untuk mencapai kedudukan terpuji di sisi Allah.
Syeikh Muhammad bin Abu Bakar Ushfury menceritakan kisah laki-laki pendosa yang selamat ini dalam Kitab Al-Mawaizh Al-Ushfuriyah. Semoga kisah ini menjadi ibrah bagi kita.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallama bersabda: "Ada seorang laki-laki yang tidak pernah melakukan suatu amal kebaikan sama sekali. Hanya saja ia memiliki tauhid. Ketika kematian akan mendatanginya, ia berwasiat kepada keluarganya, "Wahai keluargaku! Ketika aku mati nanti maka bakarlah jasadku di atas api sampai kalian melihatnya telah berubah menjadi abu. Kemudian tebarkanlah abu jasadku ke laut di musim angin."
Setelah laki-laki itu benar-benar meninggal, keluarganya pun melakukan apa yang ia wasiatkan. Tiba-tiba ia berada dalam kuasa Allah. "Apa yang membuatmu berwasiat seperti apa yang telah kamu wasiatkan (meminta dibakar dan seterusnya)?" tanya Allah.
"Aku melakukannya karena takut kepada-Mu," jawab si laki-laki.
Kemudian Allah mengampuninya karena rasa takutnya kepada-Nya. Padahal, laki-laki itu tidak memiliki amal kebaikan sama sekali kecuali Tauhid kepada Allah.
Dari Ibnu Mas'ud bahwa ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alahi wasallam bersabda: "Seorang pendosa yang mengharapkan rahmat Allah Ta'ala adalah lebih dekat kepada-Nya dari pada seorang ahli ibadah yang putus asa dari rahmat-Nya."
Hikmah yang dapat kita petik adalah pentingnya memupuk rasa takut kepada Allah dan tidak berputus asa dari rahmat-Nya. Semakin tinggi ilmu seseorang maka rasa takutnya semakin besar kepada Rabbnya.
Hendaknya seorang muslim memiliki "Khauf dan Roja" yaitu rasa takut dan berharap kepada Allah 'Azza wa Jalla. Para Ulama mengatakan: Khauf dan Roja' merupakan kendaraan seorang mukmin untuk mencapai kedudukan terpuji di sisi Allah.
(rhs)