Doa Saat Bercermin, Nomor 1 Paling Mudah Dihafal

Senin, 10 Januari 2022 - 06:30 WIB
Salah satu adab ketika bercermin adalah membaca doa sebagaimana diriwayatkan dalam beberapa Hadis. Foto ilustrasi/dok asuhmagazine
Islam adalah agama yang menekankan pentingnya adab dan akhlak. Salah satunya mengajarkan doa ketika bercermin atau berhias di depan kaca.

Pelu diketahui, yang paling banyak memasukkan seseorang ke surga adalah takwa kepada Allah dan akhlak mulia. Dari banyak riwayat doa bercermin, ada tiga doa yang dapat kita amalkan. Nomor satu (1) paling mudah dihafal karena redaksinya pendek.

Syekh Abdullah Al-Jibrin rahimahullah menjelaskan:

اي من السنة النظر في المراة وهي الزجاج العاكس للصورة : لانه – صلى الله عليه وسلم – كان يفعله , ويسن ان يقول ما جاء في الحديث السابق ( اللهم كما حسنت خلقي فحسن خلقي )

"Di antara sunnah (membaca doa) ketika melihat pada cermin yang bisa memantulkan bayangan karena Nabi shallallahu 'alaihi wasaklam melakukannya. Dan disunnahkan membaca doa ini sebagaimana pada Hadis yang telah lewat (Allahumma Kamaa hassanta Kholqii Fahassin Khuluqii)."



1. Hadis Riwayat Imam Ahmad

Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu, Rasulullah pernah berdoa:

اللَّهُمَّ كَمَا حَسَّنْتَ خَلْقِي فَحَسِّنْ خُلُقِي


Allahumma Kamaa hassanta Kholqii Fahassin Khuluqii

Artinya: "Ya Allah sebagaimana Engkau telah memperintah rupaku (tubuhku), maka perindahlah akhlakku." (HR Ahmad)

2. Hadis Riwayat Al-Bazzar

اللَّهُمَّ حَسَّنْتَ خَلْقِي فَحَسِّنْ خُلُقِي وَحَرِّمْ وَجْهِي عَلَى النَّارِ


Allahumma kamaa hassanta kholqii fahassin khuluqii wa harrim wajhii 'alan-Naar.

Artinya: "Ya Allah, sebagaiman Engkau telah menciptakanku dengan baik, maka baguskanlah pula akhlakku, dan haramkanlah wajahku atas neraka." (HR Al-Bazzar)

3. Hadis Riwayat At-Thabrani

Diriwayat At-Thabrani dalam Ausath, Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu pernah berkata, bahwa apabila Rasulullah bercermin, beliau melafalkan doa:

الْحَمْدُ لِلهِ الَّذِي سَوَّى خَلْقِى فَعَدَّلْهُ , وَصَوَّرَ صُوْرَةَوَجْهِى فَحَسَّنَهَا , وَجَعَلَنِى مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ


Alhamdulillahilladzii sawway kholqii fa'addalhu, Wa showwaro shuurota wajhiifahassanahaa, waja'alnii minal muslimiin.

Artinya: "Segala puji bagi Allah yang menyempurnakan kejadianku dan memperindahnya, memuliakan rupa ku lalu membaguskannya dan yang telah menjadikan aku termasuk orang Islam."

Demikian lafaz doa ketika bercermin. Semoga Allah memberi kita taufik agar menjadi pribadi yang berakhlak mulia.

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(rhs)
cover top ayah
شَهۡرُ رَمَضَانَ الَّذِىۡٓ اُنۡزِلَ فِيۡهِ الۡقُرۡاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَ بَيِّنٰتٍ مِّنَ الۡهُدٰى وَالۡفُرۡقَانِۚ فَمَنۡ شَهِدَ مِنۡكُمُ الشَّهۡرَ فَلۡيَـصُمۡهُ ؕ وَمَنۡ کَانَ مَرِيۡضًا اَوۡ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنۡ اَيَّامٍ اُخَرَؕ يُرِيۡدُ اللّٰهُ بِکُمُ الۡيُسۡرَ وَلَا يُرِيۡدُ بِکُمُ الۡعُسۡرَ وَلِتُکۡمِلُوا الۡعِدَّةَ وَلِتُکَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰٮكُمۡ وَلَعَلَّکُمۡ تَشۡكُرُوۡنَ
Bulan Ramadan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda antara yang benar dan yang batil. Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka wajib menggantinya, sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Baqarah Ayat 185)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More