Hikmah di Balik Larangan Makan dan Minum Berlebihan
Kamis, 13 Januari 2022 - 17:16 WIB
DI era serba instan dan serba mudah saat ini, pola makan seseorang bisa jadi tidak terkendali. Sangat mudahnya mendapatkan makanan dan minuman siap saji, serta jajanan yang bisa didapat setiap saat juga menjadi pola hidup yang rentan dengan berbagai penyakit.
Mirisnya lagi, karena serba mudah, maka pola hidup berlebihan-lebihan termasuk dalam hal makanan menjadi terbiasa. Padahal, Islam sangat melarang makan berlebihan ini.
Allah Subhanahu wa ta"ala berfirman:
“Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan.” (QS. Al A’raf : 31)
Menurut Tafsir Al Qur’an Al Karim Hidayatul Insan, yang dimaksud dengan makan dan minum berlebihan adalah melebihi apa yang dibutuhkan oleh tubuh karena dapat membahayakan tubuh.
Terkait dengan hal ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengajarkan beberapa tuntunan agar kita terhindar dari berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh makan berlebihan sebagaimana hadis berikut. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Tidaklah seorang anak Adam mengisi sesuatu yang lebih buruk dari perutnya, cukuplah bagi anak Adam beberapa suap untuk menegakkan tulang punggungnya, dan jika dia harus mengerjakannya maka hendaklah dia membagi sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya, dan sepertiga untuk nafasnya.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad, dan dishahihkan oleh Albani dalam kitab Silsilatus Shahihhah no. 2265)
Menurut Majid bin Su’ud al-‘Usyan, hadis di atas menunjukkan makan berlebihan yang mendatangkan bahaya bagi kesehatan tubuh hukumnya adalah makruh.
Berbagai penyakit yang diakibatkan oleh makan berlebih di antaranya adalah obesitas, diabetes, asam urat, kolesterol, dan lain sebagainya.
Karena itulah, sebagai umat Islam, kita sangat tidak dianjurkan makan secara berlebihan sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
“Orang-orang mu’min makan dengan satu usus dan orang kafir makan dengan tujuh usus.” (HR. Bukhari Muslim)
Seperyi dilansir dalamislam, maksud hadis di atas adalah kita dianjurkan untuk makan secukupnya sesuai dengan kebutuhan tubuh. Jika makan secara berlebihan, metabolisme tubuh akan terganggu hingga timbul berbagai macam penyakit.
Karena itulah, dalam Islam seseorang tidak dianjurkan untuk makan sampai sekenyang-kenyangnya tapi secukupnya. Sebab, jika seseorang makan sampai perutnya terlalu kenyang, akhirnya menimbulkan rasa malas dalam bergerak, bawaannya ingin tidur terus dan tidak ingin beraktivitas, sehingga akhirnya otaknya pun buntu (tidak produltif)
Islam menginginkan seorang hamba beraktifitas dan produktif, baik dalam masalah dunia maupun dalam ibadah.
Wallahu A'lam
Mirisnya lagi, karena serba mudah, maka pola hidup berlebihan-lebihan termasuk dalam hal makanan menjadi terbiasa. Padahal, Islam sangat melarang makan berlebihan ini.
Allah Subhanahu wa ta"ala berfirman:
يٰبَنِىۡۤ اٰدَمَ خُذُوۡا زِيۡنَتَكُمۡ عِنۡدَ كُلِّ مَسۡجِدٍ وَّكُلُوۡا وَاشۡرَبُوۡا وَلَا تُسۡرِفُوۡا ۚ اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الۡمُسۡرِفِيۡنَ
“Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan.” (QS. Al A’raf : 31)
Menurut Tafsir Al Qur’an Al Karim Hidayatul Insan, yang dimaksud dengan makan dan minum berlebihan adalah melebihi apa yang dibutuhkan oleh tubuh karena dapat membahayakan tubuh.
Terkait dengan hal ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengajarkan beberapa tuntunan agar kita terhindar dari berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh makan berlebihan sebagaimana hadis berikut. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Tidaklah seorang anak Adam mengisi sesuatu yang lebih buruk dari perutnya, cukuplah bagi anak Adam beberapa suap untuk menegakkan tulang punggungnya, dan jika dia harus mengerjakannya maka hendaklah dia membagi sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya, dan sepertiga untuk nafasnya.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad, dan dishahihkan oleh Albani dalam kitab Silsilatus Shahihhah no. 2265)
Menurut Majid bin Su’ud al-‘Usyan, hadis di atas menunjukkan makan berlebihan yang mendatangkan bahaya bagi kesehatan tubuh hukumnya adalah makruh.
Berbagai penyakit yang diakibatkan oleh makan berlebih di antaranya adalah obesitas, diabetes, asam urat, kolesterol, dan lain sebagainya.
Karena itulah, sebagai umat Islam, kita sangat tidak dianjurkan makan secara berlebihan sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
“Orang-orang mu’min makan dengan satu usus dan orang kafir makan dengan tujuh usus.” (HR. Bukhari Muslim)
Seperyi dilansir dalamislam, maksud hadis di atas adalah kita dianjurkan untuk makan secukupnya sesuai dengan kebutuhan tubuh. Jika makan secara berlebihan, metabolisme tubuh akan terganggu hingga timbul berbagai macam penyakit.
Karena itulah, dalam Islam seseorang tidak dianjurkan untuk makan sampai sekenyang-kenyangnya tapi secukupnya. Sebab, jika seseorang makan sampai perutnya terlalu kenyang, akhirnya menimbulkan rasa malas dalam bergerak, bawaannya ingin tidur terus dan tidak ingin beraktivitas, sehingga akhirnya otaknya pun buntu (tidak produltif)
Islam menginginkan seorang hamba beraktifitas dan produktif, baik dalam masalah dunia maupun dalam ibadah.
Wallahu A'lam
(wid)