Benarkah Keluarga Kerajaan Arab Saudi Keturunan Yahudi?

Senin, 17 Januari 2022 - 12:25 WIB
Dua kali Dinasti Saud mengalami krisis politik, sampai klan ini terusir dari negerinya. Pada tahun 1308 H/1890 M keluarga Saud hijrah ke Kuwait. Di tempat ini mereka berada di bawah perlindungan klan Al-Sabah, penguasa Kuwait waktu itu.



Abdul Aziz bin Abdurrahman al-Saud yang akhirnya membuka kemenangan. Ia membangun Kerajaan Saudi kembali di awal abad kedua puluh. Wilayah kekuasaannya inilah yang kini kita kenal dengan Saudi Arabia.

Prof Dr Hamka dalam bukunya berjudul "Fakta dan Khayal Tuangku Rao" menulis setelah duduk menjadi Imam Besar Kerajaan yang didirikannya sendiri dengan pedangnya dan buah kurma --lambang negerinya sekarang-- 50 tahun lamanya Abdul Aziz “Thawil ul-umur” (Si Panjang Umur) pun mangkat tahun 1953.

Kini, Raja Arab Saudi dipimpin Raja Salman bin Abdul-Aziz Al Saud. Raja Arab Saudi adalah kepala negara dan monarki absolut (kepala pemerintahan) Arab Saudi. Ia menjabat sebagai pimpinan monarki Saudi — Wangsa Saud.

Raja memiliki gelar Pelayan Dua Kota Suci. Gelar yang menandakan kekuasaan Arab Saudi atas Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah menggantikan gelar Yang Mulia pada tahun 1986.

Raja-raja Arab Saudi tidak dipilih berdasarkan keturunan, melainkan berdasarkan kemampuan mereka. Pengganti Raja Abdullah, misalnya, bukanlah anaknya, melainkan saudara Raja Abdullah, Salman.

Meskipun begitu, hingga kini semua Raja setelah Abdul Aziz masih berasal dari lingkungan keluarga; semua Raja adalah putra-putranya.

(mhy)
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Anas radhiyallahu 'anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  Makan sahurlah kalian, karena (makan) di waktu sahur itu mengandung barakah.

(HR. Muslim No. 1835)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More