6 Kiat agar Anak Mencintai Al-Qur'an, No 6 Paling Disukai
Senin, 24 Januari 2022 - 15:13 WIB
Menanamkan nilai-nilai kecintaan terhadap Al-Qur'an dapat dimulai sejak dini, mulai dari lingkungan keluarga tercinta. Dan langkah terbaiknya, mendidik anak cinta Al-Qur'an dimulai oleh orang tuanya. Sebagaimana firman Allah Ta'ala:
“Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At-Tahrīm: 6)
Nah, untuk memulai ada beberapa kiat atau tips agar anak belajar mencintai Al-Qur'an yang dapat diaplikasikan oleh para orang tua di lingkungan keluarga. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut kiat-kiatnya:
1. Orang tua harus sering membaca Al-Qur'an di depan anak-anaknya
Anak merupakan peniru ulung dan fitrahnya suka meniru. Ia tumbuh besar mengikuti kebiasaan yang orang-orang terdekatnya biasa lakukan. Jika orang-orang terdekatnya biasa menerapkan nilai-nilai dan ajaran Islam, bisa dipastikan anak tersebut pada kehidupannya yang akan datang akan menerapkan nilai-nilai dan ajaran Islam juga.
Namun sebaliknya, jika anak tumbuh di lingkungan yang jauh dari agama, orang-orang terdekatnya sarat dengan nuansa aktivitas kekufuran dan kesyirikan, maka pada umumnya anak tersebut juga akan terwarnai dengan aktivitas kekufuran dan kesyirikan.
Fitrah anak yang suka meniru ini, sebagaimana yang Nabi shallallahu alaihi wa sallam sabdakan,
“Setiap anak terlahir dalam kondisi di atas fitrah (mentauhidkan Allah), orang-orang terdekatnyalah yang menjadikan ia Yahudi, Nasrani, maupun Majusi.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Maka orang tua harus selalu memberikan contoh yang baik agar anak menjadi baik. Karena, satu contoh yang baik lebih ampuh daripada seribu nasihat dan perintah tanpa keteladanan. Membaca Al-Qur'an di depan anak itu lebih mendidik daripada menyuruh anak membaca al-Quran, tetapi anak tidak pernah melihat orang tuanya membacanya.
2. Tampakkan penghormatan dan kecintaan terhadap Al-Qur'an di hadapan anak
Adab adalah akar sekaligus buah dari ilmu pengetahuan. Dengan adab, ilmu akan memberi manfaat bagi kehidupan. Di antara adab terhadap al-QurAan yang harus orang tua ajarkan kepada anak-anaknya adalah menghormati dan mencintai al-Quran sekaligus para penghafalnya.
Allah ta’ala berfirman,
“Demikianlah (perintah Allah). Dan barang siapa mengagungkan syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya hal itu timbul dari ketakwaan hati.” (QS. Al-Hajj: 32)
Al-Qur'an merupakan syiar Islam yang paling mulia. Umat Islam wajib menghormati dan mencintai Al-Qur'an sekaligus para penghafalnya. Tidak mungkin seseorang berilmu, memahami isi Al-Qur'an, jika ia tidak memiliki penghormatan dan kecintaan terhadap al-Qur'an itu sendiri dan para penghafalnya.
3. Hadiahkan mushaf Al-Quran kepada anak
Hadiah tak ubahnya perwujudan cinta. Hadiah mampu menghadirkan perasaan senang dan bahagia, menumbuhkan cinta, mendekatkan yang jauh, menyambung kembali hubungan yang terputus.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At-Tahrīm: 6)
Nah, untuk memulai ada beberapa kiat atau tips agar anak belajar mencintai Al-Qur'an yang dapat diaplikasikan oleh para orang tua di lingkungan keluarga. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut kiat-kiatnya:
1. Orang tua harus sering membaca Al-Qur'an di depan anak-anaknya
Anak merupakan peniru ulung dan fitrahnya suka meniru. Ia tumbuh besar mengikuti kebiasaan yang orang-orang terdekatnya biasa lakukan. Jika orang-orang terdekatnya biasa menerapkan nilai-nilai dan ajaran Islam, bisa dipastikan anak tersebut pada kehidupannya yang akan datang akan menerapkan nilai-nilai dan ajaran Islam juga.
Namun sebaliknya, jika anak tumbuh di lingkungan yang jauh dari agama, orang-orang terdekatnya sarat dengan nuansa aktivitas kekufuran dan kesyirikan, maka pada umumnya anak tersebut juga akan terwarnai dengan aktivitas kekufuran dan kesyirikan.
Fitrah anak yang suka meniru ini, sebagaimana yang Nabi shallallahu alaihi wa sallam sabdakan,
“Setiap anak terlahir dalam kondisi di atas fitrah (mentauhidkan Allah), orang-orang terdekatnyalah yang menjadikan ia Yahudi, Nasrani, maupun Majusi.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Maka orang tua harus selalu memberikan contoh yang baik agar anak menjadi baik. Karena, satu contoh yang baik lebih ampuh daripada seribu nasihat dan perintah tanpa keteladanan. Membaca Al-Qur'an di depan anak itu lebih mendidik daripada menyuruh anak membaca al-Quran, tetapi anak tidak pernah melihat orang tuanya membacanya.
2. Tampakkan penghormatan dan kecintaan terhadap Al-Qur'an di hadapan anak
Adab adalah akar sekaligus buah dari ilmu pengetahuan. Dengan adab, ilmu akan memberi manfaat bagi kehidupan. Di antara adab terhadap al-QurAan yang harus orang tua ajarkan kepada anak-anaknya adalah menghormati dan mencintai al-Quran sekaligus para penghafalnya.
Allah ta’ala berfirman,
ذٰلِكَ وَمَنْ يُّعَظِّمْ شَعَاۤىِٕرَ اللّٰهِ فَاِنَّهَا مِنْ تَقْوَى الْقُلُوْبِ
“Demikianlah (perintah Allah). Dan barang siapa mengagungkan syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya hal itu timbul dari ketakwaan hati.” (QS. Al-Hajj: 32)
Al-Qur'an merupakan syiar Islam yang paling mulia. Umat Islam wajib menghormati dan mencintai Al-Qur'an sekaligus para penghafalnya. Tidak mungkin seseorang berilmu, memahami isi Al-Qur'an, jika ia tidak memiliki penghormatan dan kecintaan terhadap al-Qur'an itu sendiri dan para penghafalnya.
3. Hadiahkan mushaf Al-Quran kepada anak
Hadiah tak ubahnya perwujudan cinta. Hadiah mampu menghadirkan perasaan senang dan bahagia, menumbuhkan cinta, mendekatkan yang jauh, menyambung kembali hubungan yang terputus.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,